Sulit mencapai orgasme padahal sudah mendapat rangsangan seksual bahkan sedang bergairah? Bisa jadi kamu mengalami anorgasmia. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan dapat teratasi jika melakukan perawatan dengan baik.
Anorgasmia atau bisa juga disebut disfungsi orgasme dan sindrom Coughlan adalah kondisi ketika seseorang sulit atau tidak mampu mencapai orgasme. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.
Jenis dan Penyebab Anorgasmia
Berdasarkan kondisi dan gejalanya, anorgasmia dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
- Anorgasmia primer adalah kondisi ketika seseorang tidak pernah mengalami orgasme sama sekali.
- Anorgasmia sekunder adalah kondisi saat seseorang sulit mencapai orgasme, meskipun pernah merasakan sebelumnya.
- Anorgasmia situasional adalah jenis disfungsi orgasme yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika seseorang hanya bisa mencapai klimaks di situasi tertentu, misalnya masturbasi atau seks oral
- Anorgasmia umum adalah ketidakmampuan seseorang untuk mencapai orgasme saat mendapat rangsangan seksual.
Penyebab anorgasmia sebetulnya tergolong sulit ditentukan. Pasalnya, kondisi ini bisa melibatkan banyak faktor, mulai dari fisik, emosional, maupun psikologis, seperti:
- Gangguan atau perubahan kadar hormon dalam tubuh, misalnya menopause
- Rasa bosan, malu yang berlebihan, atau kurangnya pengetahuan tentang aktivitas seksual
- Trauma akibat pelecehan seksual
- Konflik dalam hubungan
- Riwayat operasi histerektomi atau mutilasi alat kelamin (sunat perempuan)
- Efek samping obat-obatan tertentu, antipsikotik, antidepresan, atau antihistamin
- Gangguan mental tertentu, misalnya gangguan kecemasan atau depresi
- Kondisi kesehatan tertentu, seperti hipertensi yang tidak terkontrol, diabetes, multiple sclerosis, vagina kering, atau sindrom cauda equina
- Gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok atau kecanduan alkohol
Tips Mengatasi Anorgasmia
Anorgasmia bisa disebabkan oleh banyak hal, jadi cara mengatasinya pun perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Pengobatan yang bisa dilakukan jika kamu mengalami anorgasmia, di antaranya:
- Menjalani psikoterapi untuk anorgasmia yang disebabkan oleh masalah kesehatan mental
- Menjalani terapi penggantian hormon bila penyebabnya adalah perubahan kadar hormon dalam tubuh
- Melakukan konseling pernikahan jika anorgasmia terjadi karena adanya konflik dengan pasangan
- Mempertimbangkan penggantian jenis obat jika anorgasmia atau disfungsi orgasme disebabkan oleh efek samping penggunaan obat
Di samping menjalani pengobatan di atas, kamu juga disarankan untuk mempelajari pengetahuan tentang seks, termasuk rangsangan dan posisi seks yang bisa membantu mencapai orgasme.
Terapkan juga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tidur yang cukup, rutin melakukan senam Kegel, hindari merokok, dan hindari mengonsumsi minum-minuman beralkohol, agar performa seksualmu meningkat.
Anorgasmia dapat memicu rasa rendah diri, stres, frustasi, bahkan berdampak pada kualitas seksual dan hubunganmu dengan pasangan. Oleh karena itu, kamu dianjurkan menjalani pengobatan dengan baik dan ubah gaya hidup supaya mencegah disfungsi orgasme.
Kalau kamu merasa memiliki anorgasmia yang sudah mengganggu kehidupan seksualmu dengan pasangan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang tepat.