Pemutihan gigi adalah prosedur untuk mencerahkan gigi dengan menghilangkan noda di permukaan gigi. Meski prosedur ini ampuh untuk menghilangkan noda dan mencerahkan gigi, pasien tetap perlu melakukan perawatan gigi yang baik. Tujuannya adalah agar efek cerah pada gigi bisa bertahan lama.
Perubahan warna gigi dapat terjadi akibat banyak hal, seperti kebersihan gigi yang tidak dijaga, kebiasaan merokok, penuaan, cedera, atau efek samping obat tertentu. Meski umumnya perubahan warna gigi tidak berbahaya, hal ini dapat berpengaruh besar terhadap penampilan dan kepercayaan diri seseorang.
Tujuan dan Indikasi Pemutihan Gigi
Pemutihan gigi atau teeth bleaching bisa dijalani oleh siapa saja yang memiliki noda kuning pada giginya. Pemutihan gigi juga dilakukan untuk pasien yang memiliki kondisi gigi dan gusi yang sehat, serta tidak berlubang.
Peringatan dan Larangan Pemutihan Gigi
Tidak semua noda gigi dapat ditangani dengan prosedur pemutihan gigi. Prosedur ini lebih efektif digunakan untuk menangani noda gigi berwarna kuning daripada noda cokelat. Sementara, noda keabu-abuan atau ungu pada gigi mungkin tidak dapat diatasi dengan prosedur ini.
Selain tidak efektif untuk menghilangkan warna noda tertentu, pemutihan gigi juga sebaiknya tidak dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut:
- Berusia anak-anak dan remaja
- Memiliki gigi sensitif, karena berisiko memperparah kondisi tersebut
- Sedang hamil
- Memiliki alergi terhadap peroksida (peroxide)
- Mengalami masalah pada gigi dan gusi, misalnya gigi berlubang atau radang gusi
- Memiliki crown gigi atau veneer gigi, karena hasil pemutihan gigi akan tidak rata jika ada gigi buatan ini
Jika pasien ingin melakukan pemasangan crown atau veneer gigi bersama dengan pemutihan gigi, disarankan untuk menjalani prosedur pemutihan gigi terlebih dahulu. Pemasangan crown atau veneer gigi dapat dilakukan 2 minggu kemudian, dan warnanya akan disesuaikan dengan warna gigi yang telah diputihkan.
Sebelum Pemutihan Gigi
Tidak ada persiapan khusus untuk menjalani prosedur pemutihan gigi. Namun, dokter dapat melakukan sejumlah pemeriksaan guna memastikan bahwa prosedur pemutihan gigi merupakan penanganan yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien. Gigi pasien juga akan difoto sebagai pembanding sebelum dan setelah dilakukan pemutihan gigi.
Jika pasien memiliki gigi yang berlubang cukup besar, gigi tersebut harus ditambal terlebih dahulu sebelum pemutihan gigi. Namun, jika ukuran lubang kecil, dokter dapat menutup lubang tersebut dengan gel atau karet khusus untuk melindungi gusi dari efek cairan pemutih yang akan digunakan.
Prosedur Pemutihan Gigi
Prosedur pemutihan gigi umumnya berlangsung selama 60–90 menit. Berikut ini adalah beberapa tahapan yang akan dilakukan oleh dokter dalam prosedur pemutihan gigi:
- Memoles permukaan gigi dengan cairan khusus yang mengandung asam dan pumice, untuk menghilangkan plak
- Melindungi bibir, gusi, lidah, dan pipi bagian dalam dengan kain kasa, karet, gel, atau dipasangkan alat penyangga (retraktor) agar tidak terkena cairan pemutih
- Mengoleskan cairan pemutih berbahan dasar hidrogen peroksida atau karbamid peroksida 15–43% pada permukaan gigi
- Menyinari gigi dengan sinar khusus untuk membantu proses pemutihan
- Membersihkan gigi dari pemutih, kemudian melepas seluruh pelindung
- Mengoleskan fluoride pada gigi untuk mengurangi ngilu atau sensitif yang umumnya muncul usai prosedur
Jika hasil yang didapatkan belum sesuai keinginan, pasien bisa membuat jadwal untuk mengulangi proses pemutihan gigi.
Setelah Pemutihan Gigi
Efek pemutihan gigi tidak permanen. Namun, efek pemutihan gigi umumnya dapat bertahan selama 1–3 tahun jika didukung dengan perawatan gigi yang baik, seperti:
- Hindari konsumsi makanan atau minuman yang dapat menimbulkan noda di gigi, seperti kopi, teh, cokelat, soda, saus atau jus tomat, wine, buah berwarna seperti blueberry atau buah naga, dan permen.
- Pastikan untuk selalu berkumur setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa meninggalkan noda pada gigi. Jika ingin menggosok gigi, tunggu sampai 30 menit setelah mengonsumsi makanan atau minuman tersebut.
- Hentikan kebiasaan merokok.
- Sikat gigi 2 kali sehari dan gunakan benang gigi (dental floss) untuk menghilangkan sisa makanan.
- Gunakan pasta gigi yang mengandung pemutih 1–2 kali seminggu, serta gunakan pasta gigi biasa untuk menyikat gigi sehari-hari.
- Lakukan pemeriksaan gigi ke dokter secara rutin, setidaknya tiap 6 bulan sekali.
Komplikasi atau Efek Samping Pemutihan Gigi
Pemutihan gigi merupakan tindakan medis yang aman. Namun, prosedur ini bisa meningkatkan sensitivitas gigi dan menyebabkan iritasi ringan pada gusi. Meski demikian, kondisi tersebut hanya bersifat sementara dan akan hilang 1–3 hari setelah pemutihan gigi.
Sementara untuk mengurangi rasa sensitif pada gigi, dokter akan meresepkan pasta gigi khusus.