Areola adalah area berwarna gelap yang mengelilingi puting payudara. Areola termasuk dalam anatomi payudara bagian luar. Pada wanita, areola memiliki peran penting dalam proses menyusui.
Baik pria maupun wanita sama-sama memiliki areola. Namun, areola pada wanita memegang peran penting dalam proses menyusui serta menerima rangsangan seksual. Sama seperti anggota tubuh lain, areola juga bisa mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Karakteristik Areola
Ukuran, warna, dan bentuk areola pada setiap wanita bervariasi. Perubahan pada areola normal terjadi pada wanita yang mengalami pubertas atau menopause, serta tengah mengandung atau menyusui.
Berikut ini adalah ciri-ciri areola yang sehat:
Warna
Variasi warna areola berkisar antara merah muda hingga cokelat tua, tergantung pada warna kulit Anda. Warna areola dapat berbeda dari warna puting. Biasanya, areola berwarna lebih gelap dari puting.
Ukuran
Diameter areola adalah sekitar 3–6 cm. Perubahan ukuran areola dapat terjadi akibat perubahan hormon pada berbagai kondisi seperti yang telah disebutkan di atas.
Pada wanita hamil dan menyusui, ukuran areola akan membesar untuk memudahkan pelekatan mulut bayi selama proses menyusui. Sementara itu, pada wanita menopause, berkurangnya jumlah hormon estrogen membuat elastisitas payudara hilang dan ukuran areola ikut menyusut.
Tekstur
Tekstur kulit areola yang normal cenderung kasar dengan benjolan atau titik-titik kecil. Benjolan kecil tersebut adalah kelenjar Montgomery yang berfungsi untuk melumasi puting dan areola selama menyusui. Benjolan ini dapat terlihat jelas ketika Anda menyusui, kedinginan, atau mendapat rangsangan seksual.
Gejala yang Menandakan Gangguan pada Areola Wanita
Meskipun tampilan areola dapat berubah karena pengaruh hormonal, beberapa perubahan yang terjadi dapat menjadi gejala suatu kondisi atau gangguan yang perlu diwaspadai. Umumnya, gangguan pada areola juga memengaruhi puting payudara.
Berikut ini adalah perubahan-perubahan pada areola yang harus diwaspadai:
Perubahan warna
Jika Anda tidak sedang hamil atau menyusui, perubahan warna areola dapat menjadi tanda kondisi kesehatan tertentu. Periksakan diri ke dokter jika areola Anda berubah warna menjadi kemerahan, terasa hangat, dan membengkak.
Perubahan tekstur
Jika tekstur areola menjadi seperti kulit jeruk, menebal, pecah-pecah, bersisik, berkerak, atau terdapat benjolan yang tidak kunjung hilang, jangan tunda untuk memeriksakan diri Anda ke dokter.
Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh beragam kondisi, antara lain:
- Infeksi jamur
- Abses payudara
- Peradangan payudara
- Penyakit Paget pada puting payudara
- Kanker saluran air susu ibu (ASI)
Mammografi dan biopsi payudara diperlukan untuk menentukan apakah perubahan tekstur pada areola disebabkan oleh penyakit kanker atau bukan.
Nyeri
Payudara, termasuk area areola dan puting, dapat terasa nyeri menjelang waktu menstruasi. Periksakan diri Anda ke dokter jika Anda merasakan nyeri di luar siklus menstruasi, nyeri yang dirasakan tidak kunjung hilang, atau jika nyeri tiba-tiba muncul tanpa sebab.
Nyeri pada areola dapat menjadi gejala dari beberapa kondisi berikut:
- Mastitis
- Infeksi payudara
- Cedera payudara
- Kesalahan pelekatan saat menyusui
- Kanker payudara atau penyakit Paget
Rambut berlebih
Tumbuh bulu atau rambut di areola merupakan hal yang normal. Namun, pertumbuhan bulu berlebihan di area tersebut dapat menjadi tanda sindrom polikistik ovarium (PCOS). PCOS juga dapat dikenali dari kulit yang berjerawat, pertambahan berat badan, dan menstruasi yang tidak teratur.
Selain perubahan pada areola, gangguan payudara juga dapat dikenali dari keluarnya cairan selain ASI dari puting payudara. Cairan tidak normal ini dapat keluar secara tiba-tiba, walaupun Anda tidak sedang hamil atau menyusui. Cairan tersebut biasanya berwarna bening, keruh, kekuningan, atau bercampur dengan darah.
Areola mungkin menjadi bagian payudara yang sering terlupakan. Padahal bagian ini juga perlu perawatan. Untuk merawat areola, hindari pemakaian sabun berbahan kimia keras, misalnya sabun antibakteri atau sabun yang mengandung parfum, saat mandi karena dapat mengiritasi area tersebut.
Jika areola mengalami gejala atau keluhan seperti yang telah dipaparkan di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.