Meski bentuk dan warnanya hampir serupa, beda margarin dan mentega terletak pada bahan baku dan kegunaan. Selain itu, kadar nutrisi yang terkandung di dalam margarin dan mentega pun berbeda.
Margarin adalah produk yang dibuat dari olahan minyak nabati. Sementara itu, mentega (butter) adalah produk yang dibuat dari bahan dasar susu. Agar tidak salah dalam menggunakannya, ketahui lebih dulu beda margarin dan mentega di bawah ini.
Ini Beda Margarin dan Mentega
Anda dapat membedakan margarin dan mentega berdasarkan beberapa ciri-ciri berikut ini:
1. Bahan baku
Bahan baku yang digunakan untuk membuat margarin dan mentega tidaklah sama. Margarin dibuat dari minyak nabati, seperti kelapa sawit, kanola, kedelai, bunga matahari, atau safflower, yang diolah dengan air, zat aditif, dan pewarna makanan.
Sementara itu, mentega umumnya dibuat dari bahan dasar susu sapi. Beberapa produk mentega juga diolah dari susu kambing, domba, atau kerbau.
2. Proses pembuatan
Margarin dibuat dengan metode hidrogenasi, yaitu mengubah minyak menjadi bentuk padat dengan tekanan dan suhu tinggi. Beberapa produk margarin juga dibuat dengan metode interesterifikasi, yaitu mengatur komposisi lemak pada minyak nabati agar tercipta tekstur dan karakteristik semi padat, tanpa terbentuknya lemak trans.
Sedangkan proses pembuatan mentega dimulai dari memisahkan krim susu dan sisa susu dengan cara pengendapan. Kemudian, krim susu dimasukkan ke dalam alat seperti mixer untuk memisahkan air yang masih terkandung di dalamnya (buttermilk) dan menghasilkan butiran-butiran lemak mentega.
Proses tersebut terus berlanjut hingga butiran-butiran lemak membentuk gumpalan semi padat. Garam dan pewarna makanan juga mungkin akan ditambahkan pada proses pembuatan mentega.
3. Tekstur dan warna
Beda margarin dan mentega dapat dilihat dari tekstur serta warnanya. Tekstur margarin tergantung pada komposisi, kandungan lemak, dan teknik pengolahannya. Umumnya, tekstur margarin agak kaku, tetapi mudah dipadukan dan tidak mudah meleleh pada suhu ruang.
Dari segi warna, margarin akan tampak lebih kuning. Rasa dan aromanya pun lebih netral daripada mentega. Beberapa jenis margarin dapat ditambahkan perasa mentega atau rempah-rempah untuk meningkatkan cita rasa.
Lain halnya dengan mentega yang teksturnya sangat lembut dan mudah meleleh pada suhu ruang. Dilihat dari visualnya, warna mentega umumnya kuning pucat dan memiliki aroma yang khas mirip seperti susu.
4. Kegunaan
Margarin cocok dijadikan sebagai bahan olesan roti karena mengandung lebih banyak air. Jika Anda ingin membuat kue basah atau bolu, penggunaan margarin akan membuat kue mengembang dengan baik dan bertekstur lembut. Margarin juga kerap digunakan sebagai pengganti mentega dalam memasak.
Sementara itu, mentega sangat cocok digunakan sebagai bahan pembuatan kue kering karena bisa menghasilkan kue yang renyah dan gurih. Mentega juga biasanya digunakan untuk memanggang steak, menumis sayuran, atau metode memasak lainnya karena dapat memberikan cita rasa yang khas.
5. Nutrisi
Margarin dan mentega sama-sama mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, kalium, kalsium, fosfor, dan kolin, dalam jumlah yang bervariasi. Vitamin dan mineral lainnya juga mungkin ditambahkan untuk memperkaya nutrisinya.
Namun, beda margarin dan mentega terletak pada jenis lemaknya. Margarin mengandung lemak tak jenuh ganda (lemak baik). Akan tetapi, margarin juga dapat mengandung lemak trans akibat dari proses pemadatan bahan dasarnya. Sementara itu, mentega mengandung lemak jenuh tunggal dan ganda, serta kolesterol alami.
Margarin dan Mentega, Manakah yang Lebih Sehat?
Setelah mengetahui beda margarin dan mentega, mungkin Anda bertanya-tanya, manakah di antara keduanya yang lebih sehat? Sebenarnya, margarin dan mentega sama-sama bisa memberikan manfaat baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dengan bijak.
Lemak sehat pada margarin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mencegah penyumbatan arteri akibat kolesterol sehingga risiko terjadinya penyakit jantung dapat menurun. Margarin juga bisa menjadi pilihan bahan makanan untuk orang yang menjalani vegan atau menderita intoleransi laktosa.
Sementara itu, nutrisi pada mentega dapat membantu menjaga kesehatan tulang, kulit, dan mata, serta menurunkan risiko terkena kanker tertentu, seperti kanker paru-paru dan kanker prostat. Mentega juga bisa menjadi pilihan bagi orang yang menjalani diet keto.
Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, lemak trans pada margarin serta lemak jenuh dan kolesterol dari mentega justru bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Konsumsi lemak trans berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti obesitas dan kanker.
Guna mencegah dampak buruk tersebut, pilihlah margarin dengan kadar lemak trans seminimal mungkin dan mentega yang berlabel grass-fed butter karena mengandung tingkat lemak jenuh yang lebih rendah.
Itulah penjelasan beda margarin dan mentega serta manfaat dan risikonya. Jika Anda merasa kebingungan memilih margarin atau mentega yang cocok dikonsumsi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter.