Walaupun gigi adalah bagian terkeras dari tubuh manusia, tetapi bila mengalami benturan atau menggigit sesuatu yang keras, tetap saja dapat retak atau patah. Gigi yang retak dapat menimbulkan rasa sakit saat mengunyah, serta ngilu saat mengonsumsi makanan dan minuman yang dingin atau panas.
Keluhan akibat gigi retak yang dirasakan tiap orang bisa berbeda. Tidak hanya sakit atau ngilu pada gigi, gigi retak juga dapat menyebabkan pembengkakan pada gusi. Semua gejala tersebut tentu menimbulkan rasa tidak nyaman di dalam mulut.
Penyebab Gigi Retak
Gigi bisa retak karena berbagai penyebab. Selain karena benturan saat kecelakaan berkendara atau berolahraga, gigi retak juga bisa disebabkan oleh:
- Kebiasaan menggigit benda keras, seperti menggigit pensil atau mengunyah es batu.
- Gigi berlubang yang tidak ditambal atau tambalan gigi yang tidak sesuai.
- Gigi di sekitarnya ompong, sehingga gigi yang utuh mendapat tekanan lebih besar saat mengunyah.
- Konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas atau dingin.
- Bruxism atau menggeretakkan gigi ketika tidur.
Bagaimana Cara Mengatasi Gigi Retak?
Pengobatan gigi retak tergantung pada seberapa parah kondisinya. Untuk menilai parah tidaknya keretakan gigi, dokter gigi akan bertanya kepada pasien mengenai gejala yang dirasakannya dan penyebab giginya retak. Setelah itu, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan gigi dan foto Rontgen gigi.
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter gigi akan menentukan penanganan yang sesuai untuk mengatasi gigi yang retak. Ada beberapa cara mengatasi gigi retak, yaitu:
Tambal gigi
Jika bagian gigi yang retak atau patah tidak terlalu besar, dokter gigi akan melakukan penambalan gigi. Tambalan gigi ini terbuat dari bahan komposit yang sewarna dengan gigi asli. Selain memperbaiki fungsi gigi, tambal gigi juga akan memperbaiki tampilan gigi, terutama bila gigi yang retak adalah bagian depan.
Pemasangan crown gigi
Pemasangan crown gigi dilakukan jika bagian gigi yang retak atau patah cukup besar. Ada beberapa jenis bahan crown atau mahkota gigi tiruan, yaitu porselen, keramik, dan logam. Proses pembuatannya dapat memakan waktu hingga beberapa minggu.
Jika gigi yang retak mencapai rongga saraf gigi (pulpa gigi), perlu dilakukan perawatan saluran akar gigi terlebih dahulu sebelum dipasangkan crown gigi.
Cabut gigi
Cabut gigi merupakan jalan terakhir. Cabut gigi akan dilakukan jika kerusakan yang terjadi sudah tidak bisa dirawat lagi, misalnya jika keretakan sudah mencapai akar gigi atau terjadi retak vertikal dari puncak gigi hingga ujung akar gigi.
Selain untuk menghilangkan rasa sakit dan mencegah kerusakan yang lebih parah, penanganan terhadap gigi yang retak juga bertujuan untuk memperbaiki fungsi gigi agar tetap nyaman saat mengunyah.
Jika Anda mengalami gigi retak, segera konsultasikan kepada dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Bila tidak diatasi, gigi retak berisiko menimbulkan infeksi yang dapat menyebar hingga ke gusi dan tulang.
Ditulis oleh:
drg. Arni Maharani
(Dokter Gigi)