Salah satu masalah kesehatan terkait dengan proses penuaan adalah gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan pada lansia umum terjadi karena proses penuaan yang menyebabkan penurunan fungsi berbagai organ tubuh, termasuk mata.
Gangguan penglihatan pada lansia dapat menyebabkan penderitanya sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari hingga berisiko mengalami cedera karena terjatuh. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan penderitanya mengalami depresi akibat keterbatasan dalam melihat.
Gangguan Penglihatan pada Lansia
Berikut ini adalah berapa gangguan penglihatan pada lansia yang umum terjadi:
1. Katarak
Katarak adalah kondisi yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh, sehingga penderitanya mengalami beberapa hal berikut ini:
- Penglihatan kabur (seperti melihat asap atau awan ataupun warna tampak pudar)
- Muncul lingkaran cahaya saat melihat sumber cahaya
- Ketidakmampuan melihat dalam cahaya yang redup
- Silau ketika melihat cahaya
- Penglihatan ganda
2. Presbiopi
Presbiopi adalah gangguan penglihatan jarak dekat akibat penurunan elastisitas lensa dan fungsi otot bola mata seiring bertambahnya usia. Keluhan yang biasanya dialami oleh penderita gangguan penglihatan pada lansia ini adalah:
- Penurunan kemampuan melihat jarak dekat
- Rasa lelah atau pegal pada mata
- Nyeri kepala yang muncul setelah membaca atau melihat dalam jarak dekat
3. Mata kering
Mata kering adalah kondisi yang terjadi ketika mata air mata tidak cukup melumasi mata. Gejala yang dirasakan bisa berupa:
- Mata perih, merah, dan terasa panas
- Mata berair karena iritasi
- Seperti ada pasir di mata
- Mata sensitif terhadap cahaya
4. Radang dan Infeksi
Infeksi juga sering terjadi pada lansia karena adanya gangguan pada saluran pembuangan air mata, kerusakan jaringan mata, dan penurunan kekebalan tubuh. Penyakit infeksi mata yang kerap terjadi pada lansia adalah konjungtivitis, keratitis, dan endoftalmitis.
Biasanya, pasien yang mengalami infeksi mata akan mengeluhkan nyeri, silau, dan merah pada mata, serta gangguan penglihatan.
5. Glaukoma
Glaukoma adalah penyumbatan aliran cairan bola mata, sehingga cairan tersebut menumpuk dan mengakibatkan peningkatan tekanan dalam bola mata. Tingginya tekanan dalam bola mata ini akan merusak serabut saraf penglihatan.
Gejala utama glaukoma adalah penurunan luas lapang pandang yang biasanya dikeluhkan seperti melihat dari lubang kunci. Gejala gangguan penglihatan pada lansia ini tidak signifikan pada tahap awal, sehingga sulit terdiagnosis.
6. Retinopati
Masalah kesehatan yang umum diderita oleh lansia, terutama lansia yang memiliki riwayat hipertensi dan kadar gula darah tidak terkontrol, dapat memicu terjadinya retinopati atau kerusakan pada lapisan retina.
Penderita retinopati biasanya mengalami gejala berupa:
- Penglihatan yang kabur
- Objek melayang (floaters) atau adanya area hitam pada penglihatan
- Kesulitan membedakan warna
- Gangguan melihat saat malam hari
Penderita diabetes, terutama lansia, disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh setiap 2 tahun sekali ke dokter. Apabila selama pemeriksaan ditemukan peningkatan risiko atau telah mendapat diagnosis retinopati diabetik tahap awal, lansia akan disarakan untuk melakukan pemeriksaan mata setidaknya 1 kali dalam setahun.
Selain rutin memeriksakan mata, menerapkan pola makan yang sehat, menjaga kebersihan, rajin berolahraga, dan beristirahat yang cukup juga disarankan guna mencegah terjadinya gangguan penglihatan di hari tua.
Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami beberapa gangguan pada penglihatan yang mengarah ke gangguan penglihatan pada lansia, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
Ditulis oleh:
dr. Andi Marsa Nadhira