Masalah kulit kering bisa terjadi pada area tubuh mana pun, termasuk penis. Kulit penis kering kerap kali menimbulkan rasa gatal dan membuat tidak nyaman. Mari cari tahu apa saja penyebab kulit penis kering di artikel berikut ini.
Kulit penis cenderung lebih tipis dan sensitif daripada kulit bagian tubuh lainnya, sehingga mudah mengalami iritasi yang akhirnya membuat kulit penis kering. Kondisi ini bisa terjadi pada bagian kepala dan batang penis, kulup, maupun skrotum (kantung zakar).
Seseorang yang mengalami kulit penis kering juga dapat mengalami beberapa gejala berikut:
- Kulit penis terasa kencang terutama setelah mandi atau berenang.
- Gatal-gatal disertai dengan pengelupasan kulit.
- Muncul ruam atau kemerahan pada penis.
- Kulit penis pecah-pecah dan mudah berdarah.
Penyebab Kulit Penis Kering
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kulit penis kering, di antaranya:
1. Dermatitis kontak
Kondom yang mengandung spermisida dan beberapa jenis sabun mengandung bahan kimia tertentu yang bisa menyebabkan kulit penis menjadi iritasi dan kering. Hal ini dapat menyebabkan dermatitis kontak pada kulit penis.
Saat membersihkan penis, cukup basuh dengan air hangat saat mandi atau sehabis buang air kecil. Jika ingin menggunakan sabun, pastikan Anda memilih sabun yang berbahan lembut, seperti sabun bayi. Selain itu, pastikan juga sabun yang digunakan tidak mengandung detergen dan pewangi tambahan.
Jika spermisida menjadi penyebab kulit penis kering dan iritasi, maka pilihlah kondom yang tidak mengandung spermisida.
2. Alergi lateks
Kondom umumnya terbuat dari bahan lateks, yaitu zat alami yang berasal dari getah pohon karet. Bahan ini dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang, sehingga menyebabkan kulit penis kering dan iritasi setelah mengenakan kondom lateks.
Selain kulit penis kering, ada gejala lain yang mungkin muncul akibat reaksi alergi lateks, yaitu ruam atau kemerahan pada penis, serta gatal dan bengkak di penis.
Untuk menghindarinya, gunakan kondom yang bebas lateks, seperti poliuretan atau silikon, supaya kulit penis tidak kering. Baca dengan cermat label pada kemasan produk sebelum membelinya, untuk memastikan bahwa kondom tersebut tidak terbuat dari lateks.
3. Aktivitas seksual
Kurangnya pelumasan selama menjalani aktivitas seksual, baik masturbasi atau berhubungan intim, bisa menyebabkan kulit penis semakin kasar dan kering. Oleh karena itu, gunakanlah pelumas. Selain dapat mencegah kulit penis kering dan terluka, pelumas bisa membuat aktivitas seksual menjadi lebih nyaman.
Pilihlah pelumas berbahan dasar air dan tidak mengandung paraben atau gliserin. Pelumas yang mengandung kedua zat tersebut berisiko menyebabkan iritasi pada kulit penis.
4. Penyakit menular seksual
Berhubungan seks dengan penderita infeksi menular seksual atau sering melakukan hubungan seks berisiko, seperti berhubungan seks tanpa kondom atau sering bergonta-ganti pasangan, dapat membuat Anda terkena infeksi menular seksual.
Beberapa contoh penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan kulit penis menjadi kering, luka, dan iritasi, adalah sifilis, chancroid, kutu kemaluan, dan herpes. Infeksi pada penis ini juga bisa menyebabkan penis mengeluarkan nanah. Untuk mencegah penularan penyakit ini, jangan lupa untuk selalu mengenakan kondom saat berhubungan seksual dan hindari perilaku seks berisiko.
5. Celana terlalu ketat
Menggunakan celana yang terlalu ketat bisa membuat penis mengalami gesekan berlebihan, sehingga menyebabkan peradangan dan luka di penis. Hal ini dapat membuat kulit penis menjadi kering.
Selain itu, pakaian dalam yang terlalu ketat juga bisa membuat bagian bawah kulit kulup penis lembap dan menjadi tempat berkembangbiaknya jamur. Kondisi ini bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi jamur.
Oleh karena itu, kenakanlah celana dan pakaian dalam berbahan katun yang nyaman dan tidak terlalu sempit, supaya kulit penis tidak kering dan lebih terjaga kesehatannya.
6. Infeksi jamur
Infeksi jamur bisa menyebabkan kulit penis kering bahkan mengelupas. Selain itu, penis yang terkena infeksi jamur juga akan mengalami gejala berupa:
- Ruam.
- Bercak kemerahan disertai mengelupasnya kulit penis.
- Pembengkakan atau iritasi di sekitar kepala penis.
- Sakit saat buang air kecil dan berhubungan seksual.
Untuk mengatasi infeksi jamur pada penis, oleskan krim antijamur yang diresepkan oleh dokter. Agar infeksi jamur tidak terjadi lagi, penting untuk selalu menjaga kebersihan area organ intim dan menjaga penis tetap kering.
7. Psoriasis
Proriasis adalah penyakit kulit yang ditandai dengan tumbuhnya sel kulit baru yang terlalu cepat. Hal tersebut mengakibatkan sel kulit baru akan terus menumpuk di permukaan kulit hingga akhirnya membentuk bercak merah, tebal, dan bersisik.
Psoriasis bisa terjadi di area kulit mana saja, termasuk kulit penis. Kondisi ini membuat kulit penis menjadi kering, bersisik, dan kemerahan.
Untuk memastikan penyebab kulit penis kering yang Anda alami, berkonsultasilah ke dokter. Setelah melakukan pemeriksaan lengkap dan mengetahui penyebab keluhan Anda, dokter akan memberikan pengobatan lebih lanjut sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.