Bisul di payudara cukup sering terjadi pada wanita menyusui. Namun, tidak menutup kemungkinan wanita yang tidak menyusui juga mengalaminya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal dan penanganannya pun perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
Bisul adalah benjolan berisi nanah, yaitu cairan tubuh yang mengandung sel-sel darah putih yang mati. Bisul dapat tumbuh di berbagai area tubuh, termasuk payudara. Munculnya bisul di payudara sering kali disebabkan oleh infeksi lokal di kulit atau jaringan payudara.
Penyebab Munculnya Bisul di Payudara
Bisul di payudara bisa jadi tanda adanya penyakit tertentu di payudara, seperti:
Bisul subareolar
Bisul subareolar adalah infeksi payudara yang dapat dialami wanita yang sedang tidak menyusui. Benjolan berisi nanah ini muncul tepat di bawah areola, yaitu bagian kulit yang berwarna cokelat di sekitar puting.
Bisul di payudara yang disebabkan oleh bisul subareolar menimbulkan rasa sakit di area areola. Benjolan yang muncul di sekitar areola ini bisa mengeluarkan nanah ketika dipencet atau terluka.
Jika tidak ditangani, infeksi tersebut bisa menyebabkan terjadinya abses payudara. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala berupa payudara membengkak, nyeri, dan demam. Abses payudara juga berpotensi menyebabkan terbentuknya fistula di payudara, yaitu saluran atau lubang pada kulit payudara.
Folikulitis
Folikulitis merupakan kondisi ketika terdapat peradangan di folikel rambut. Kondisi ini terjadi ketika pertumbuhan rambut tertahan di dalam folikel rambut atau rambut tumbuh ke dalam.
Folikulitis di payudara dapat menyebabkan terbentuknya bisul kecil yang mirip jerawat di payudara. Kondisi ini biasanya dapat mereda dengan sendirinya dan dapat dialami pria maupun wanita.
Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang umum terjadi pada wanita menyusui. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh infeksi pada payudara.
Mastitis dapat menimbulkan bisul di payudara beserta beberapa gejala lain, seperti demam, payudara bengkak dan kemerahan, serta nyeri pada payudara, terutama ketika disentuh.
Munculnya mastitis pada ibu menyusui bisa terjadi akibat penyumbatan kelenjar ASI pada payudara, sehingga jaringan payudara mengalami peradangan dan infeksi. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ibu menyusui untuk mengalami mastitis, di antaranya:
- Mulut bayi tidak melekat dengan sempurna pada puting saat menyusu
- Bayi lebih memilih menyusu pada salah satu payudara saja
- ASI tidak dipompa secara teratur
Meski lebih sering terjadi pada wanita yang sedang menyusui, mastitis juga terkadang bisa terjadi pada wanita yang sedang tidak menyusui. Mastitis pada wanita yang tidak menyusui biasanya muncul akibat luka di sekitar puting.
Penanganan Bisul di Payudara
Bisul di payudara bisa ditangani dengan beberapa cara, baik dengan perawatan secara mandiri atau penanganan dari dokter. Untuk menangani bisul di payudara secara mandiri, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Bersihkan payudara secara rutin
Untuk mengurangi infeksi dan mempercepat penyembuhan bisul di payudara, Anda perlu rutin membersihkan puting dan payudara dengan sabun yang berbahan kimia lembut dan keringkan sebelum Anda memakai bra atau pakaian.
Agar lebih nyaman, Anda juga bisa mengenakan pakaian yang longgar dan memilih bra dengan bantalan yang lembut. Bantalan bra tersebut dapat membantu mengurangi gesekan pada payudara dan mengeringkan nanah pada bisul di payudara.
2. Berikan kompres dingin
Kompres dingin bisa mengurangi peradangan dan pembengkakan di payudara serta meringankan nyeri akibat bisul di payudara.
Kompres dingin bisa Anda berikan dengan cara membungkus es dengan kain bersih, lalu letakkan selama 10–15 menit di payudara yang meradang dan tumbuh bisul. Langkah ini bisa diulang hingga 2 atau 3 kali sehari sampai bisul di payudara sembuh.
3. Jangan memencet atau menyentuh bisul
Hindari menekan, memencet, dan memecahkan bisul di payudara. Hal ini bisa menyebabkan payudara terluka dan masuknya kuman ke dalam bisul di payudara, sehingga bisul semakin parah.
Jika bisul pecah sendiri dan bernanah, Anda bisa membersihkan bisul tersebut dengan air bersih, lalu menutupnya dengan kain kasa bersih hingga bisul kering dan sembuh.
4. Konsumsi obat pereda nyeri
Untuk mengurangi rasa nyeri yang mengganggu, Anda bisa menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti paracetamol. Obat tersebut juga bisa meredakan demam. Namun, jika Anda masih menyusui, sebaiknya konsultasikan ke dokter terkait jenis obat yang boleh dikonsumsi saat menyusui.
Saat mengalami bisul di payudara, Anda juga disarankan untuk lebih banyak beristirahat di rumah. Anda juga bisa sesekali melakukan pijat payudara secara perlahan untuk membantu mengeringkan nanah dan mempercepat pemulihan bisul di payudara. Namun, jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudahnya, ya.
Pada wanita menyusui, upaya-upaya di atas perlu disertai dengan menyusui bayi sesering dan selama mungkin, setidaknya 2 jam sekali agar payudara lebih cepat kosong.
Kapan Bisul di Payudara Perlu Diperiksakan ke Dokter?
Jika beberapa langkah di atas tidak berhasil mengatasi bisul di payudara Anda, sebaiknya segera temui dokter.
Untuk memastikan diagnosis dan menentukan penyebab munculnya bisul di payudara, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa tes darah, USG payudara, foto Rontgen, atau MRI jaringan payudara.
Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan kultur nanah untuk menentukan jenis kuman yang menyebabkan tumbuhnya bisul di payudara.
Munculnya bisul di payudara terkadang mirip dengan kanker payudara yang mengalami peradangan. Untuk memastikan apakah gejala bisul pada payudara Anda disebabkan oleh kanker atau bukan, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan biopsi.
Penanganan bisul di payudara berbeda pada tiap penderita, tergantung penyebab dan hasil diagnosis. Namun, secara umum, bisul dapat ditangani dengan pemberian antibiotik oleh dokter. Tindakan operasi juga dapat dilakukan jika bisul terus muncul, berukuran besar, atau menyebabkan puting tertarik ke dalam payudara.
Apabila Anda mengalami bisul di payudara yang tak kunjung sembuh, jangan tunda untuk periksakan diri ke dokter.
Anda juga sebaiknya waspada jika bisul di payudara muncul beserta gejala lain, seperti keluar cairan atau darah dari puting susu, puting susu tertarik ke dalam payudara, terdapat benjolan di payudara, perubahan warna kulit di sekitar payudara, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Semakin cepat bisul di payudara ditangani, semakin besar peluang bisul dapat diatasi dengan baik.