Kerusakan saraf tepi sering ditandai dengan kesemutan, kebas, kram, bahkan kelemahan pada pergelangan kaki atau tangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beragam hal, mulai dari gaya hidup hingga penyakit tertentu. Namun jangan panik, sebab ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala kerusakan saraf tepi.
Neuropati perifer atau kerusakan saraf tepi terjadi saat adanya kerusakan pada sistem saraf perifer atau saraf tepi yang terletak di luar sistem saraf pusat, yaitu otak dan saraf tulang belakang. Jika ini dialami, kinerja dari saraf-saraf pada anggota gerak, seperti lengan, tungkai, tangan, kaki, dan jari-jari, akan terpengaruh. Memahami penyebab kerusakan saraf tepi, akan membantu Anda untuk mencegah dan mengurangi gejala kerusakan saraf tepi.
Penyebab Kerusakan Saraf Tepi
Penyebab kerusakan saraf tepi terbilang beragam. Berikut ini beberapa penyebab timbulnya gejala kerusakan saraf tepi:
-
Aktivitas sehari-hari
Aktivitas berulang yang dilakukan sehari-hari secara berlebihan dapat memicu peradangan otot, tendon, atau ligamen pada tangan, sehingga saraf di sekitarnya mengalami penekanan. Misalnya, pekerjaan atau kegiatan yang mengharuskan Anda mengetik, memencet tombol mouse, atau mengetik pesan di ponsel secara terus menerus. Sebaliknya, aktivitas sehari-hari yang kurang melibatkan gerakan fisik, seperti duduk atau berdiri terlalu lama pada satu posisi, juga dapat menyebabkan kerusakan saraf tepi. -
Cedera
Trauma fisik atau cedera merupakan salah satu penyebab umum dari kerusakan saraf. Kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, jatuh, terkilir, dan patah tulang, merupakan beberapa bentuk cedera fisik yang sering menyebabkan kerusakan saraf tepi. -
Defisiensi vitamin B
Kurangnya asupan vitamin B, seperti vitamin B1, B3 (niacin), B6, dan B12, atau kekurangan vitamin E, bisa mengakibatkan kerusakan saraf tepi. Sebab, vitamin-vitamin tersebut memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan saraf Anda. Sebab, vitamin-vitamin tersebut memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan saraf Anda. Defisiensi vitamin B bisa disebabkan karena berbagai macam hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin B, hingga konsumsi alkohol secara berlebihan. -
Paparan bahan kimia dan keracunan
Risiko kerusakan saraf tepi juga meningkat pada orang yang sering terkena paparan bahan kimia beracun, seperti lem, zat pelarut (solvent), klorin, pelitur, cat, insektisida, atau Paparan timbal dan merkuri juga dapat menyebabkan efek serupa. -
Konsumsi obat tertentu
Sekitar 30-40 persen pasien kanker yang menjalani perawatan kemoterapi bisa menderita neuropati perifer. Ini terjadi karena beberapa obat kemoterapi memiliki efek samping yang mengakibatkan kerusakan saraf tepi. -
Diabetes
Sekitar 60-70 persen penderita diabetes bisa mengalami neuropati perifier, karena tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan kerusakan saraf. Neuropati perifer terjadi terutama bila penderita diabetes tidak menjalani pengobatan secara teratur.
Selain diabetes, orang dengan berat badan berlebih atau obesitas, berusia di atas 40 tahun, dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi, juga diketahui lebih berisiko mengalami kerusakan saraf tepi.
Cara Mengurangi Gejala Kerusakan Saraf Tepi
Jika Anda mengalami tanda-tanda kerusakan saraf tepi atau neuropati perifer, berikut beberapa cara mengurangi gejala kerusakan saraf tepi yang dapat Anda lakukan:
-
Mengubah pola hidup
Anda disarankan untuk mengubah pola hidup yang Anda Ini dapat dilakukan dengan menjaga berat badan ideal, menerapkan pola makan bergizi seimbang, menghindari minuman beralkohol dan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B. -
Mengonsumsi vitamin neurotropik
Sebuah studi klinis menunjukkan, konsumsi vitamin neurotropik yang mengandung vitamin B1, B6, dan B12 pada penderita neuropati, mampu menjaga kesehatan saraf dan mengurangi gejala kerusakan saraf tepi. Ketiga vitamin ini sering dikombinasikan untuk menjadi obat kebas dan kesemutan. Selain itu, efek samping dari konsumsi vitamin neurotropik secara rutin dan jangka panjang pun relatif kecil.
Untuk mendapatkan manfaatnya, konsumsilah vitamin neurotropik secara rutin sesuai anjuran dokter. Contoh vitamin neurotropik yang bisa didapatkan di apotek antara lain Neurosanbe, Neurodex, dan Neurobion. -
Melakukan gerakan peregangan
Pada kerusakan saraf tepi yang disebabkan gerakan berulang oleh anggota tubuh tertentu, Anda dapat mengatasinya dengan melakukan peregangan di sela aktivitas. Luangkan juga waktu untuk mengistirahatkan anggota tubuh tersebut selama 30 menit, setelah cukup lama melakukan aktivitas dengan gerakan yang sama.
Jika kerusakan saraf tepi disebabkan karena konsumsi obat kemoterapi, dokter kemungkinan akan mengganti obat atau mengurangi dosis obat yang diberikan, agar gejala dapat mereda. Sedangkan apabila lingkungan dan aktivitas kerja Anda berisiko menyebabkan kerusakan saraf tepi, maka gunakanlah alat pelindung diri, serta lakukan pekerjaan sesuai standar operasional dan aturan keselamatan kerja yang berlaku. Bila timbul gejala, segera kunjungi dokter.
Untuk membantu mengurangi keluhan, dokter mungkin akan memberikan obat pereda nyeri, sehingga Anda dapat kembali beraktivitas dengan nyaman. Selain itu, Anda juga dianjurkan menjalani pengobatan secara teratur untuk penyakit yang Anda derita, misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi, demi menghindari kerusakan lebih lanjut pada saraf tepi.
Jangan biarkan gejala kerusakan saraf tepi atau neuropati perifer berlarut-larut, hingga mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Lakukan beberapa cara di atas untuk mengatasi kondisi tersebut, kemudian konsultasikan ke dokter jika gejala tidak mereda, agar dapat dilakukan penanganan lebih lanjut.