Catfishing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pemalsuan identitas secara daring. Perilaku ini bertujuan untuk memikat seseorang ke dalam hubungan romantis. Agar tidak terjebak dalam romansa penuh kepalsuan, yuk, kenali ciri-ciri catfishing dan cara menghadapinya.
Aplikasi online dating kini menjadi pilihan bagi banyak orang untuk mencari pasangan atau sekadar teman berbincang. Meski terlihat menjanjikan, Anda tetap harus waspada terhadap tindakan penipuan berkedok hubungan yang serius dan salah satunya adalah catfishing.
Orang yang melakukan catfishing biasanya akan berpura-pura menjadi orang lain dengan menggunakan nama, profil, dan foto palsu. Istilah ini pertama kali dipopulerkan tahun 2010, dalam sebuah film dokumenter yang menceritakan pengalaman seseorang ditipu secara online.
Siapa pun bisa menjadi korban catfishing. Kerugian yang ditimbulkan dari perilaku ini tak hanya soal perasaan, tetapi juga berupa uang atau informasi pribadi. Jadi, Anda sebaiknya lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi online dating atau media sosial untuk menemukan teman baru atau pasangan.
Penyebab Seseorang Melakukan Catfishing
Seseorang dapat melakukan catfishing untuk beragam alasan. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya:
- Merasa tidak percaya diri
- Menderita depresi
- Merasa tidak nyaman dalam kesendirian
- Melakukan penipuan dengan meminta sejumlah uang
- Memiliki niat untuk balas dendam karena pernah disakiti di masa lalu
- Mencari perhatian orang lain
- Memiliki keinginan untuk melecehkan korbannya secara daring
Selain itu, catfishing juga dapat dilakukan oleh mereka yang merasa bingung akan orientasi seksualnya dan ingin memastikan jati diri tanpa harus mengungkapkan identitas aslinya.
Kenali Ciri-Ciri Catfishing
Saat awal perkenalan, tidak mudah untuk menyadari bahwa seseorang sedang melakukan catfishing kepada Anda. Namun, sebelum memutuskan untuk melibatkan perasaan atau memercayai pada orang tersebut, pastikan untuk mengenali ciri-ciri catfishing berikut ini:
Menolak untuk menunjukkan wajah
Jika dalam kondisi online mereka selalu menolak untuk melakukan obrolan video atau telepon, bisa jadi orang tersebut melakukan catfishing. Penolakan ini bisa disertai dengan alasan klasik, seperti malu untuk menunjukkan wajah atau kamera gawai sedang rusak.
Selain itu, mereka juga enggan mengirimkan foto diri dan hanya mampu menunjukkan foto yang ada di profil akun atau halaman media sosial yang mereka punya. Mereka juga menghindari pertemuan atau tidak hadir saat kalian memutuskan untuk bertemu.
Berlebihan dalam menggambarkan dirinya
Pelaku catfishing sering kali tampak terlalu sempurna untuk menjadi nyata. Mereka biasanya mengemas kepribadian dan cerita hidup dengan sangat menarik, yang bahkan sulit diterima secara logika.
Selain itu, mereka juga kerap mengarang cerita atau kisah hidup yang membuat Anda berempati, karena cerita tersebut terasa sangat menyedihkan. Cerita ini biasanya berupa hubungan masa lalu yang buruk atau latar belakang keluarga yang berantakan.
Namun, di balik kisah masa lalu yang terkesan meyakinkan, pelaku catfishing cenderung samar atau terkesan menyembunyikan rencana masa depan, anggota keluarga, dan pekerjaan mereka saat ini.
Menunjukkan perilaku yang sangat romantis
Mendapat perhatian lebih, terutama dari orang tersayang, memang terasa menyenangkan. Namun, Anda harus berhati-hati saat mendapatkan perilaku romantis dari orang yang baru dikenal secara online, karena bisa jadi hal tersebut merupakan perilaku catfishing.
Pelaku catfishing akan dengan mudahnya memberikan kata-kata penuh cinta dan mencoba membuat Anda berkomitmen dalam suatu hubungan serius meskipun belum pernah bertemu.
Meminta sejumlah uang atau informasi berharga
Saat perasaan cinta sedang menggebu-gebu, logika sering kali menjadi hal yang terabaikan. Anda bisa saja menyetujui permintaan sejumlah uang atau informasi berharga dari orang yang baru Anda kenal karena sudah merasa memercayainya.
Jadi, pastikan menahan diri untuk memberikan uang atau informasi berharga yang Anda punya, meskipun mereka terus memohon dan menyertai permintaan itu dengan cerita yang dramatis.
Cara Menghadapi Catfishing
Saat menyadari adanya ciri-ciri catfishing dari seseorang yang baru dikenal, Anda bisa menghadapinya dengan cara berikut ini sebelum menimbulkan kerugian pada diri Anda:
1. Jangan membagikan terlalu banyak informasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, banyak dari pelaku catfishing yang menginginkan sesuatu dari korbannya, seperti uang atau informasi berharga. Oleh karena itu, hindari membagikan informasi penting, termasuk nama gadis ibu kandung, nama lengkap Anda, dan alamat tempat tinggal.
Selain itu, hindari juga membagikan gambar atau pesan yang mengandung pornografi kepada orang yang baru Anda kenal. Hal ini dapat disalahgunakan dan tentunya dapat merugikan Anda.
2. Cari tahu informasi tentang orang yang baru dikenal
Jika mencurigai seseorang melakukan catfishing, carilah informasi tentang mereka secara online. Lakukan pencarian akun media sosial menggunakan nama yang mereka berikan kepada Anda di awal perkenalan. Apabila nama tersebut tidak muncul di media sosial mana pun, bisa jadi orang tersebut melakukan catfishing.
Namun, jika nama mereka muncul di media sosial, perhatikan jumlah teman yang mereka punya dan apakah daftar teman tersebut merupakan akun asli atau palsu. Jika terlalu banyak akun palsu di dalamnya, Anda bisa mencurigai orang tersebut sedang melakukan catfishing.
Anda juga dapat melacak nomor ponsel yang mereka berikan menggunakan aplikasi. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui siapa orang yang berada di balik akun tersebut.
3. Jangan ragu untuk bertanya
Saat melakukan pendekatan dengan seseorang, tentunya Anda ingin tahu segala hal tentang dirinya. Jadi, pastikan Anda bertanya sebanyak mungkin dan jeli dalam menangkap jawaban-jawaban yang orang tersebut lontarkan.
Jika jawaban yang ia berikan tidak jelas atau terkesan bertele-tele, bisa jadi orang tersebut sedang melakukan catfishing.
4. Jangan pernah memberikan uang kepada orang yang baru dikenal
Meski orang tersebut menceritakan kisah sedih yang membuat Anda berempati, jangan pernah memberikan uang saat ia meminta. Anda tidak pernah tahu bagaimana kebenaran cerita dan tujuan ia mendekati Anda. Berhati-hatilah dalam memercayai seseorang dan jangan sampai terjebak rayuan manisnya.
Meski tak semua orang dalam aplikasi online dating melakukan catfishing, tetaplah berhati-hati saat berkenalan dan menjalani pendekatan. Anda tetap bisa menemukan kebahagiaan melalui aplikasi dating online, asalkan selalu berpikiran realistis agar tidak terjebak dalam hubungan penuh kepalsuan.
Jika Anda atau orang terdekat menjadi korban catfishing hingga menimbulkan frustrasi, muncul perasaan ragu akan diri sendiri, gangguan kecemasan, dan depresi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan.