Anjing bertubuh gemuk memang terlihat lebih menggemaskan. Padahal, itu bisa menjadi tanda obesitas pada anjing. Bila dibiarkan, obesitas dapat membahayakan kesehatan anjing kesayanganmu. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah pencegahannya.
Obesitas merupakan kondisi ketika tubuh mengalami kelebihan jaringan lemak, sehingga berat badan meningkat jauh di atas rentang normal. Tak hanya pada manusia, kondisi ini juga bisa terjadi pada hewan peliharaan, termasuk anjing.
Badan ideal untuk setiap anjing sebenarnya tidaklah sama. Ini karena kriteria berat badan ideal pada anjing bisa berbeda-beda tergantung ras, jenis kelamin, dan usianya.
Patokan berat badan ideal untuk anjing berukuran kecil seperti Pomeranian, Terrier, dan Beagle, berbeda dengan anjing berukuran besar seperti Golden Retriever, Labrador Retriever, dan Saint Bernard.
Selain itu, beberapa faktor lain seperti kebiasaan makan berlebih, kurang bergerak, riwayat kebiri, dan penyakit tertentu juga bisa menjadi penyebab anjingmu mengalami obesitas.
Ciri Obesitas pada Anjing
Seekor anjing dapat dikatakan mengalami obesitas ketika bobot tubuhnya 10–20% di atas rentang berat badan idealnya. Berikut ini adalah ciri-ciri obesitas pada anjing yang dapat kamu lihat atau rasakan:
1. Malas bergerak dan mudah lelah
Ciri obesitas pada anjing yang paling umum terlihat adalah sulit berjalan dan mudah terengah-engah saat diajak beraktivitas. Ini karena tubuhnya yang terlalu gemuk membuat mereka menjadi malas, bahkan tidak mau bergerak.
2. Bentuk tubuh oval
Salah satu cara sederhana untuk menentukan anjingmu mengalami obesitas atau tidak adalah dengan melihat bentuk tubuhnya. Jika kamu melihat bentuk badan anjingmu dari atas berbentuk oval dan agak gemuk, bisa jadi mereka mengalami obesitas.
3. Tulang rusuk tidak terasa bila disentuh
Anjing yang mengalami obesitas, tulang rusuknya cenderung sulit untuk diraba karena terlalu banyak lemak yang menghalanginya. Namun, jika tulang rusuknya masih dapat dengan mudah kamu rasakan, anjing kesayanganmu masih tergolong sehat.
4. Berat badan meningkat secara berlebihan
Cara lain untuk mengetahui obesitas pada anjingmu adalah kenaikan berat badan yang berlebihan. Hal ini menyebabkan mereka memiliki tumpukan lemak yang bergelambir di kaki, leher, dan pinggul, dan terlihat bergoyang saat mereka berjalan.
Selain ciri-ciri di atas, anjing yang mengalami obesitas juga menunjukkan ciri lainnya, seperti perut tampak kendur, sulit menaiki tangga, dan enggan berolahraga atau beraktivitas. Seekor anjing yang obesitas juga biasanya tampak sulit atau lama untuk berdiri dari posisi berbaring.
Risiko Obesitas pada Anjing
Anjing yang bertubuh gemuk memang tampak lucu, tetapi hal ini bisa berdampak negatif bagi kesehatannya. Secara umum, obesitas bisa membuat anjing lebih berisiko mengalami beberapa kondisi atau penyakit, di antaranya:
- Diabetes, karena tubuhnya mengalami resistensi insulin
- Penyakit jantung, karena penumpukan lemak pada jantung
- Radang sendi, karena beban tubuh yang berat memberikan tekanan berlebih pada persendian dan tulang
- Gangguan pernapasan, karena pembengkakan dan penyempitan pada saluran pernapasan
Obesitas juga bisa membuat seekor anjing lebih berisiko terkena displasia panggul. Kelainan pada tulang panggul ini bisa membuat anjing menjadi kesakitan dan sulit duduk, berjalan, atau bahkan bergerak.
Selain itu, anjing yang mengalami obesitas juga berisiko mengalami berbagai jenis kanker serta mengurangi kualitas hidup mereka dan memperpendek umurnya.
Tips Mencegah Obesitas pada Anjing
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah anjing terkena obesitas, yaitu:
1. Mengontrol porsi makannya
Obesitas pada anjing sebenarnya dapat dicegah sejak awal dengan cara mengontrol porsi makan hewan kesayanganmu ini. Sebaiknya, berikan mereka makan sesuai dengan jumlah yang disarankan dan jangan berlebihan.
2. Memberikan camilan sehat
Kamu juga sebaiknya memberikan makanan ringan yang bergizi dan sehat untuk anjing kesayanganmu. Usahakan tidak terbiasa memberikannya makanan ringan untuk manusia, seperti kue, biskuit, es krim, permen, atau junk food, karena makanan tersebut tinggi kalori, lemak, dan gula.
3. Mengajaknya bergerak setiap hari
Selain itu, ajaklah anjingmu untuk tetap aktif dengan cara mengajaknya berjalan setiap hari. Mengajaknya berjalan-jalan juga bisa mencegah anjing mengalami stres dan merasa bosan. Rutin bergerak dan beraktivitas juga penting untuk membakar kalori di tubuhnya, sehingga berat badan anjingmu bisa berkurang. Kamu juga bisa memberikannya mainan agar ia banyak bergerak.
4. Memeriksakan kondisinya ke dokter hewan secara rutin
Agar berat badan anjingmu terkontrol, kamu juga perlu rutin membawanya ke dokter untuk melakukan pemeriksaan berat badan dan kesehatan secara berkala. Jika berat badan anjingmu berlebihan, dokter akan mulai menganjurkan perbaikan pola makan dan aktivitas fisik rutin bagi anjingmu.
Itulah beberapa ciri obesitas pada anjing beserta dengan risiko kesehatan yang mengintainya, dengan mengetahui beragam hal tersebut, diharapkan kamu bisa lebih bijak dalam menjaga dan merawat anjing kesayanganmu.
Apabila kamu memiliki pertanyaan seputar porsi makan yang sesuai dengan jenis dan usia anjingmu atau bahkan ingin mengetahui beragam cara mengatasi obesitas pada anjing beserta langkah pencegahannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan.