Bunuh diri merupakan tindakan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Kondisi ini berkaitan erat dengan masalah kesehatan mental, seperti depresi, dan bisa terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda bunuh diri agar langkah pencegahan dapat segera dilakukan.
Bunuh diri masih menjadi masalah serius di seluruh dunia. Studi menunjukkan bahwa terdapat sekitar 700.000 orang di seluruh dunia yang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus kematian akibat bunuh diri diperkirakan mencapai 9.000 kasus per tahun.
Seseorang yang memutuskan bunuh diri bisa melakukannya dengan berbagai cara, mulai dari menggantung diri, mengonsumsi obat hingga overdosis, menenggak cairan beracun, hingga loncat dari gedung atau tempat yang tinggi.
Faktor Pemicu Seseorang Ingin Bunuh Diri
Pikiran untuk bunuh diri dapat muncul dalam diri siapa saja, terlebih orang yang mengalami stres berat atau tekanan batin, gangguan kesehatan, dan masalah kejiwaan. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk bunuh diri:
1. Gangguan bipolar
Orang dengan gangguan bipolar akan mengalami perubahan suasana hati yang sangat drastis. Misalnya, ia bisa mendadak sedih atau tidak bersemangat, padahal sebelumnya merasa gembira dan sangat antusias. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, penderita gangguan bipolar berisiko tinggi mencoba bunuh diri.
2. Depresi berat
Orang yang mengalami depresi berat juga berisiko tinggi untuk bunuh diri. Kondisi ini umumnya ditandai dengan rasa putus asa, suasana hati yang buruk, tidak semangat menjalani aktivitas sehari-hari, atau kehilangan minat dan motivasi hidup. Gejala tersebut bahkan bisa muncul tanpa adanya sebab yang jelas.
3. Anoreksia nervosa
Penderita anoreksia nervosa selalu merasa dirinya gemuk sehingga melakukan berbagai upaya untuk menurunkan berat badan, termasuk konsumsi obat-obatan secara berlebihan hingga berisiko mengalami overdosis.
Angka kematian karena bunuh diri cukup tinggi pada pada penderita gangguan makan ini, terutama pada remaja wanita.
4. Borderline personality disorder (BPD)
Penderita BPD memiliki emosi yang tidak stabil dan terkadang sulit bersosialisasi. Penderita gangguan ini umumnya memiliki riwayat pelecehan seksual pada masa kecil dan memiliki risiko lebih tinggi untuk bunuh diri.
5. Skizofrenia
Ciri orang dengan skizofrenia adalah sering berhalusinasi, paranoid atau sulit percaya dengan orang lain, berperilaku aneh, dan memiliki waham atau percaya pada hal-hal yang belum tentu nyata. Penderita gangguan kejiwaan ini lebih berisiko mengakhiri nyawanya dengan cara bunuh diri.
6. Gangguan adiksi
Gangguan adiksi adalah gangguan perilaku yang membuat seseorang menjadi sangat ketergantungan atau kecanduan dengan hal tertentu, seperti rokok, minuman beralkohol, atau narkoba.
Selain itu, gangguan adiksi juga bisa berupa kecanduan terhadap aktivitas tertentu, seperti kecanduan belanja, bermain game, seks, atau berjudi. Orang yang mengalami gangguan adiksi diketahui memiliki risiko lebih tinggi untuk bunuh diri.
Selain beberapa gangguan kesehatan mental di atas, ada pula faktor lain yang juga bisa memicu seseorang bunuh diri, yaitu:
- Memiliki riwayat pelecehan seksual
- Memiliki masalah sosial dan ekonomi, seperti kehilangan pekerjaan atau terjerat hutang
- Mengalami peristiwa hidup yang penuh tekanan, seperti penolakan, perceraian, atau kehilangan orang yang dicintai
- Menjadi korban perundungan
- Mengalami gangguan tidur
Tanda-Tanda Ingin Bunuh Diri
Ada beberapa tanda yang bisa diperlihatkan atau ditunjukkan oleh seseorang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri, yaitu:
- Sering membicarakan atau memikirkan tentang kematian
- Suasana hati sering berubah, misalnya cepat marah atau tersinggung
- Pernah memikirkan atau bahkan mencoba untuk menyakiti diri sendiri
- Pernah menyampaikan atau bahkan mengancam ingin bunuh diri
- Sering menyendiri atau menarik diri dari orang-orang di sekitarnya
- Sering merasa cemas atau gelisah
- Tampak tidak bersemangat atau murung
- Kehilangan minat dalam melakukan hal yang sebelumnya disukai
- Susah tidur
- Tidak berdaya, malu, bersalah, atau tidak ada masa depan
- Mulai mencari informasi tentang cara bunuh diri
Ketika Anda melihat seseorang menunjukkan tanda-tanda tersebut atau mengalami kondisi yang bisa memicu bunuh diri, Anda harus waspada. Sebisa mungkin, berikan perhatian agar ia tidak merasa sendirian. Ajak pula ia untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Jika Anda sendiri yang merasa ingin bunuh diri atau memiliki ide untuk bunuh diri, segera konsultasikan ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan yang tepat.