Alergi udara biasanya ditandai dengan munculnya reaksi pada kulit setelah terpapar udara dengan suhu tertentu, polusi, atau debu. Gejala alergi yang muncul bisa berupa kemerahan, rasa gatal, bengkak, dan bentol pada kulit.
Alergi udara bisa terjadi pada siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa. Orang yang mengalami alergi udara biasanya akan mengalami reaksi alergi di kulit, seperti kulit bentol-bentol, muncul ruam, dan gatal.
Namun, pada kasus tertentu, alergi udara juga bisa menyebabkan munculnya gejala alergi di saluran pernapasan, misalnya pilek, batuk, dan bersin-bersin.
Reaksi alergi yang muncul akibat alergi udara umumnya bersifat ringan, tetapi sebagian penderita alergi udara ada yang bisa mengalami reaksi alergi parah atau syok anafilaktik yang berbahaya.
Gejala Alergi Udara dan Penyebabnya
Berikut ini adalah gejala alergi udara berdasarkan penyebabnya:
Alergi udara panas
Reaksi alergi terhadap udara panas disebut dengan cholinergic urticaria. Reaksi alergi udara panas akan muncul saat suhu tubuh meningkat, misalnya berkeringat. Selain itu, alergi udara panas juga bisa muncul setelah berolahraga, mandi air panas, memakai pakaian yang ketat, dan berkeringat akibat stres atau gugup.
Gejala yang muncul saat mengalami alergi panas adalah benjolan merah kecil dengan lingkaran kemerahan di area wajah, punggung, dada, dan lengan dengan sensasi gatal dan panas.
Jika mengalami reaksi yang lebih berat, Anda mungkin akan merasakan sakit kepala, sesak napas, tekanan darah rendah, kram perut, dan detak jantung tidak teratur.
Alergi udara dingin
Alergi terhadap udara dingin biasanya disebut sebagai cold urticaria. Gejala alergi udara dingin tidak jauh berbeda dengan alergi udara panas, yaitu kulit kemerahan dengan sensasi gatal dan panas setelah terpapar udara atau suhu dingin.
Gejala ini biasanya muncul beberapa menit setelah terpapar dan dapat berlangsung selama 1–2 jam.
Alergi udara dingin juga dapat menyebabkan bengkak pada bagian tubuh yang terpapar suhu dingin, seperti bibir setelah minum air dingin. Anda juga harus waspada jika terjadi pembengkakan di lidah dan tenggorokan karena bisa menyebabkan Anda sulit bernapas.
Alergi udara kotor
Paparan udara kotor atau udara yang tercemar oleh polusi dapat menyebabkan reaksi alergi pada tubuh. Alergi udara kotor dapat menimbulkan gejala pada saluran pernapasan dan kulit. Sumber udara kotor ini dapat berupa asap dari limbah pabrik, kendaraan bermotor, rokok, serta pembakaran sampah dan hutan.
Asap rokok merupakan sumber polusi berbahaya di dalam rumah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi dan asma. Dampaknya pun sangat dirasakan oleh bayi dan anak-anak dengan gejala berupa bersin, hidung berair, dan sering batuk pilek.
Cara Mengatasi Alergi Udara
Penanganan terbaik untuk alergi udara adalah dengan melakukan pencegahan. Berikut ini adalah beberapa pencegahan alergi udara menurut penyebabnya yang bisa Anda lakukan:
Mencegah alergi udara panas
Untuk mencegah alergi udara panas, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, di antaranya:
- Basahi kulit dengan kain yang sudah direndam air atau cobalah mandi air yang sejuk setelah berolahraga.
- Kelola stres dan temukan cara untuk menenangkan diri.
- Kenakan pakaian longgar agar tidak mudah berkeringat.
- Gunakan kipas angin atau AC untuk menjaga suhu ruangan tetap sejuk.
Mencegah alergi udara dingin
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah terjadinya alergi udara dingin:
- Celupkan tangan atau kaki ke kolam sebelum berenang untuk melihat reaksi pada kulit.
- Hindari makanan dan minuman dingin untuk mencegah pembengkakan pada lidah dan tenggorokan.
- Konsumsi obat pereda alergi atau antihistamin yang sudah diresepkan dokter sebelum terpapar udara atau suhu dingin.
Mencegah alergi udara kotor
Sebagai upaya untuk mencegah munculnya reaksi alergi saat terpapar udara kotor, seperti polusi dan debu, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
- Gunakan masker pelindung wajah, misalnya masker N95 atau masker bedah.
- Jauhi atau hindari paparan asap rokok.
- Pindah ke lokasi yang memiliki udara lebih bersih, jika daerah Anda terkena kabut asap akibat pembakaran hutan hingga gejala alergi udara yang Anda alami reda.
Sampai saat ini, belum ada obat yang efektif bisa menyembuhkan alergi udara. Namun, Anda dapat mengatasinya dengan menghindari faktor pemicu alergi, menjaga kualitas udara agar bersih, serta mengonsumsi obat antialergi yang dapat mencegah dan mengatasi gejala yang muncul.
Jika alergi udara ini terus berlanjut dan mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.