Katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan mengeruhnya lensa mata. Mengenali gejala katarak sejak dini penting dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya komplikasi berupa kebutaan.
Katarak lebih umum terjadi pada lansia, tetapi orang muda juga berisiko mengalaminya. Beberapa penyebab katarak adalah faktor penuaan, faktor keturunan, cedera mata, hingga menderita penyakit tertentu, seperti diabetes.
Gejala Katarak yang Biasanya Muncul
Katarak bisa ditandai dengan berbagai macam gejala. Namun, gejala katarak yang muncul di tahap awal kerap kali terabaikan karena tidak terlalu mengganggu. Hal ini karena gejala katarak umumnya memang berjalan dengan lambat.
Berikut adalah beberapa gejala katarak yang biasanya terjadi:
1. Penglihatan yang buram
Gejala katarak yang pertama muncul biasanya adalah penglihatan yang mulai menjadi buram. Umumnya, penderita katarak akan merasa benda yang letaknya jauh tampak kabur, samar, dan berawan.
Gejala ini terjadi karena adanya penggumpalan protein lensa yang menyebabkan lensa mata tidak lagi sepenuhnya jernih. Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata terhalang dan penglihatan pun menjadi buram.
2. Sensitif terhadap cahaya
Gejala katarak selanjutnya adalah mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Mata bisa menjadi silau dan terasa sakit saat melihat sumber cahaya, terutama yang disorotkan langsung ke depan wajah.
Bahkan cahaya lampu di dalam ruangan yang sebelumnya tidak mengganggu juga dapat menjadi tampak terlalu terang untuk dilihat. Penderita katarak juga mungkin akan melihat adanya lingkaran cahaya di sekitar lampu atau sumber cahaya.
3. Penglihatan ganda
Mengeruhnya lensa mata juga bisa menyebabkan penglihatan penderita katarak menjadi ganda. Pada penderita katarak, gambar bisa muncul secara ganda meski hanya dengan satu mata terbuka.
4. Penglihatan menurun di malam hari
Tak hanya penderita rabun senja, penderita katarak juga memiliki penglihatan yang buruk di malam hari. Oleh karena itu, penderita katarak disarankan untuk lebih berhati-hati saat mengendarai mobil atau motor di waktu malam.
Gejala sensitif terhadap cahaya juga dapat mengganggu pandangan penderita katarak, terutama saat tersorot cahaya lampu kendaraan lain yang berpapasan. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.
5. Penglihatan menjadi kuning
Ketika katarak sudah semakin parah, gumpalan protein yang menutupi lensa mata akan berubah menjadi kuning atau kecokelatan. Hal ini membuat cahaya yang masuk ke mata juga menjadi berwarna kuning.
Akibatnya, objek yang terlihat pun ikut menjadi berwarna kuning. Kondisi ini akan membuat penderita katarak sulit untuk membedakan warna, terutama biru dan ungu.
6. Sering mengganti ukuran kacamata
Meski bukan gejala katarak yang umum terjadi, sering mengganti ukuran kacamata juga bisa menjadi tanda adanya katarak. Pasalnya, penyakit ini bersifat progresif atau akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, penderita katarak perlu melakukan penyesuaian kacamata lebih sering.
Itulah beberapa gejala katarak yang perlu diperhatikan. Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan. Jika memang gejala yang Anda alami disebabkan oleh katarak, dokter dapat memberikan penanangan sejak dini untuk mencegah kebutaan.
Untuk mencegah dan meminimalkan gejala katarak, Anda disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat. Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat, berhenti merokok, dan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Anda juga bisa menggunakan suplemen atau obat katarak yang dapat memperlambat perkembangan katarak dan menyehatkan mata.
Selain itu, usahakan untuk menggunakan kacamata hitam saat berada di luar ruangan, karena paparan sinar ultraviolet matahari juga dapat merusak mata.