Gejala kista ovarium bisa bervariasi pada tiap orang, sebagian ada yang merasakan nyeri yang berat dan sebagian lainnya mungkin tidak merasakan gejala apa pun. Padahal, jika dibiarkan sebagian kista bisa terus membesar, menyebabkan puntiran ovarium (torsio ovarium), hingga pecahnya kista.
Kista ovarium cukup umum dialami oleh wanita terutama yang belum menopause. Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang bisa terbentuk selama masa ovulasi selama siklus menstruasi. Banyak wanita yang tidak mengetahui gejala kista ovarium, sehingga akhirnya meningkatkan risiko terlambatnya penanganan.
Berbagai Gejala Kista Ovarium
Gejala kista ovarium bisa muncul seiring dengan bertambahnya ukuran kista dan ada tidaknya komplikasi yang terjadi, termasuk torsio ovarium atau pecahnya kista. Beberapa gejala kista ovarium adalah sebagai berikut:
1. Nyeri panggul
Bila kista ovarium ukurannya cukup besar, gejala yang muncul adalah nyeri di sekitar panggul atau perut bagian bawah. Nyeri ini bisa terasa tajam dan lebih sering muncul sebelum atau selama periode menstruasi.
2. Perut kembung
Selain nyeri panggul, kista ovarium juga biasanya disertai dengan perut kembung. Keluhan ini sebenarnya umum terjadi saat haid atau mengalami gangguan pencernaan. Namun pada kondisi kista ovarium, perut yang kembung lebih terasa jelas di perut bagian bawah.
3. Nyeri perut saat haid
Nyeri haid sebenarnya adalah keluhan yang wajar selama menstruasi. Namun, jika terjadi dengan intensitas yang berat dan durasi yang panjang hingga mengganggu aktivitas, maka hal ini bisa menjadi tanda adanya penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti kista ovarium.
Biasanya selain nyeri haid, kista ovarium juga terkadang menyebabkan periode haid menjadi tidak teratur.
4. Nyeri saat berhubungan seksual
Nyeri saat berhubungan seksual atau dispareunia tidak hanya menjadi gejala kista ovarium, tetapi juga bisa menjadi pertanda gangguan kesehatan lain, termasuk kanker serviks. Umumnya, gejala ini akan diiringi dengan kemunculan gejala kista ovarium yang lain, termasuk sulit BAB, sulit kencing, hingga mudah merasa kenyang.
Karena bukan gejala yang spesifik untuk penyakit tertentu, jika Anda mengalami nyeri saat berhubungan seksual, terlebih disertai keluhan lain dan keluarnya darah dari vagina di luar siklus menstruasi, segeralah periksakan diri ke dokter.
Gejala Kista Ovarium yang Perlu Diwaspadai
Dalam beberapa kasus, ukuran kista ovarium bisa semakin besar dan berisiko pecah. Kista pecah akan menimbulkan rasa sakit yang sangat berat dan tajam diikuti dengan mual mual dan muntah yang terjadi tiba-tiba, hingga perdarahan di panggul.
Selain itu, kista yang membesar juga dapat menyebabkan ovarium “terpuntir” atau dikenal dengan istilah torsio ovarium. Kondisi ini ditandai dengan nyeri panggul yang muncul secara tiba-tiba, terasa sangat hebat, dan disertai dengan mual dan muntah.
Kista pecah dan torsio ovarium merupakan kondisi darurat yang memerlukan perawatan sesegera mungkin. Jadi bila Anda mengalami gejala kista ovarium yang parah, segeralah cari bantuan medis ke rumah sakit terdekat.
Kista-kista yang berukuran kecil dan besar yang disebabkan oleh gangguan hormonal juga bisa menandakan kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik atau PCOS. Bila tidak diobati, PCOS bisa mengganggu kesuburan wanita.
Nah, mengingat komplikasi yang bisa terjadi, maka gejala kista ovarium tidak boleh disepelekan. Bila Anda mengalaminya lakukan konsultasi ke dokter. Untuk mendiagnosis kista ovarium, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di area panggul dan pinggul secara lengkap yang diikuti dengan pemeriksaan pendukung, seperti USG.
Penanganan kista ovarium tergantung pada kondisi dan penyebabnya. Sebagian jenis kista bisa menghilang dengan sendirinya, sehingga tidak membutuhkan penanganan khusus. Sebagian lainnya memerlukan pengobatan mulai dari penggunaan obat-obatan hormonal hingga tindakan bedah.