Kendati penyakit ini lebih sering ditemukan pada orang dewasa, hepatitis pada anak juga bisa saja terjadi. Berbagai hal bisa menjadi penyebab anak mengalami hepatitis, mulai dari infeksi virus hingga kondisi medis tertentu.
Hepatitis merupakan peradangan pada organ hati (liver). Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak usia 1 bulan hingga 16 tahun. Hepatitis, baik hepatitis pada anak maupun orang dewasa, dapat dibedakan menjadi hepatitis kronis dan hepatitis akut.
Pada hepatitis kronis, peradangan hati berlangsung secara lambat, bisa hingga 6 bulan, dengan gejala ringan hingga sedang. Sementara pada hepatitis akut, peradangan terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dalam jangka waktu singkat.
Pada April 2022, telah dilaporkan kasus hepatitis pada anak yang perlu diwaspadai. Pasalnya, kasus hepatitis akut parah pada anak ini relatif cepat menyebar. Bahkan, hingga Mei 2022 sudah ada 3 pasien anak dengan dugaan hepatitis akut parah tersebut di Indonesia.
Penyebab Hepatitis pada Anak
Penyebab hepatitis pada anak pada dasarnya sama dengan penyebab hepatitis pada orang dewasa, yaitu:
Infeksi virus
Ada berbagai jenis hepatitis akibat infeksi virus, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun, hepatitis A merupakan jenis penyakit hepatitis yang paling umum terjadi pada anak-anak.
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus atau kurang higienis.
Penularan hepatitis juga mungkin terjadi saat anak memegang benda-benda, misalnya mainan, yang terkontaminasi virus hepatitis, lalu memasukkan tangan ke mulutnya.
Virus hepatits A dapat menyebar melalui berbagai media, seperti:
- Feses
- Air
- Makanan yang tidak dicuci, diolah, dan dimasak hingga matang
- Benda atau permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu toilet, terutama di fasilitas umum
Setelah masuk ke dalam tubuh, virus akan menyebar melalui aliran darah dan menuju organ hati. Di organ ini, virus kemudian menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
Selain virus hepatitis, hepatitis pada anak juga dapat disebabkan oleh cytomegalovirus, enterovirus, virus herpes simplex, dan rubella.
Pada kasus yang tengah hangat diperbincangkan akhir-akhir ini, virus SARS-CoV- 2 dan adenovirus terdeteksi pada pasien anak yang terserang hepatitis akut. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah benar kedua virus tersebut yang menyebabkan peningkatan kasus hepatitis akut misterius.
Kondisi kesehatan tertentu
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis pada anak juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, salah satunya adalah penyakit autoimun. Pada anak yang menderita penyakit autoimun, sistem pertahanan tubuhnya menganggap bahwa organ hati adalah ancaman sehingga sel-sel sehat pada organ tersebut perlu diserang.
Tak hanya infeksi virus dan penyakit, penggunaan obat tertentu tanpa pengawasan dokter juga diketahui dapat menyebabkan hepatitis pada anak.
Gejala Hepatitis pada Anak
Hepatitis pada anak tidak selalu menampakkan gejala. Namun, orang tua perlu waspada jika anak menunjukkan gejala hepatitis. Gejala biasanya muncul 2–4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.
Berikut adalah berbagai gejala hepatitis pada anak:
- Tidak nafsu makan
- Demam
- Nyeri perut, terutama pada area kanan atas
- Tidak enak badan
- Kulit dan bagian putih mata menguning (sakit kuning)
- Urine berwarna gelap seperti teh
- Kotoran atau feses berwarna pucat
- Mual dan muntah
- Perut terasa tidak nyaman dan bengkak
Untuk memastikan hepatitis pada anak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik disertai dengan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, USG perut, dan biopsi hati.
Penanganan Hepatitis pada Anak
Penanganan hepatitis pada anak akan disesuaikan dengan tingkat keparahan, gejala, usia, dan kondisi kesehatan anak secara umum. Tujuan utama penanganan ini adalah untuk menghentikan kerusakan hati dan meringankan keluhan yang dialami anak.
Beberapa pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter meliputi pemberian obat untuk mengobati virus atau penyebab lain hepatitis pada anak dan obat untuk mengurangi demam atau gejala yang dirasakan. Selain itu, pastikan anak cukup istirahat serta mengonsumsi makanan yang bergizi, bersih, dan matang.
Perawatan di rumah sakit mungkin akan disarankan jika hepatitis yang diderita anak tergolong berat atau bila anak sampai memerlukan transplantasi hati.
Langkah Pencegahan Hepatitis pada Anak
Untuk mencegah hepatitis pada anak, orang tua diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan beberapa cara berikut:
- Mengajari dan mengingatkan anak untuk mencuci tangan dengan air dan sabun
- Memberikan makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga benar-benar matang
- Menghindari berbagi penggunaan alat makan anak dengan orang lain
- Menghindari kontak langsung anak dengan orang sakit
- Memberikan makanan sehat dan bergizi seimbang kepada anak
- Mendapatkan vaksinasi hepatitis untuk anak
- Menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas
Jika Anda mendapati gejala hepatitis pada anak, jangan ragu untuk memeriksakan anak ke dokter agar penyebabnya dapat diketahui dan diberikan penanganan yang sesuai.