Banyak orang mengira bahwa stroke hanya terjadi di otak. Padahal, stroke juga bisa menyerang mata. Salah satu penyebab stroke mata adalah sumbatan pembuluh darah yang menuju retina. Ada beberapa jenis stroke yang umum menyerang mata, dan salah satunya adalah oklusi retina sentral.
Sama seperti stroke pada umumnya, stroke mata disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang menuju mata. Kondisi tersebut membuat pasokan darah ke retina berkurang, sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan, bahkan kebutaan.
Mengenal Jenis Stroke yang Umum Menyerang Mata
Berdasarkan lokasi pembuluh darah yang mengalami sumbatan, stroke mata dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Oklusi retina sentral
Stroke mata jenis ini terjadi akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah utama yang menuju ke saraf mata. Kondisi tersebut menyebabkan saraf mata tidak mendapatkan pasokan darah.
Kebanyakan kasus stroke mata akibat oklusi retina sentral terjadi tanpa disadari karena tidak menimbulkan gejala apa pun sebelumnya, dan dapat langsung menyebabkan hilangnya penglihatan.
Ketika terjadi oklusi retina sentral, akan timbul keluhan dan gangguan pada penglihatan berupa:
- Penurunan kemampuan melihat secara tiba-tiba pada salah satu mata.
- Penglihatan menjadi kabur pada salah satu mata secara mendadak.
- Penurunan kemampuan melihat, selama beberapa minggu.
Pada stroke mata akibat oklusi retina sentral, perawatan harus segera dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan saraf permanen yang akan berujung pada kebutaan.
Oklusi retina cabang
Stroke mata jenis ini terjadi bila sumbatannya hanya pada salah satu cabang pembuluh darah yang menuju ke retina. Sumbatan tersebut menyebabkan sebagian retina mengalami kekurangan darah dan oksigen, sehingga terjadi gangguan penglihatan secara tiba-tiba.
Gangguan penglihatan yang muncul saat terjadi stroke mata oklusi retina cabang dapat berupa:
- Pandangan berkunang-kunang (floaters).
- Kehilangan sebagian kemampuan melihat.
- Kemampuan melihat dapat hilang secara menyeluruh ataupun hanya di bagian tepi saja.
Umumnya, perawatan untuk stroke mata oklusi retina cabang bertujuan untuk menjaga agar kemampuan penglihatan tidak hilang secara permanen. Oleh karena itu, dokter bisa memberikan penanganan berupa terapi obat-obatan atau operasi laser.
Giant cell arteritis (GCA)
Stroke mata lainnya disebabkan oleh artritis sel raksasa (giant cell arteritis/GCA). Giant cell arteritis adalah kondisi di mana lapisan arteri mengalami peradangan dan membengkak, sehingga mengurangi pasokan darah ke seluruh tubuh.
Meski bisa terjadi pada pembuluh arteri di bagian tubuh mana pun, tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada arteri di pelipis.
Pada mata, kondisi ini bisa menyebabkan keluhan berupa penglihatan kabur atau bahkan kebutaan permanen pada salah satu mata.
Karena bisa menyerang arteri lain dalam tubuh, GCA juga bisa menimbulkan keluhan umum berupa demam, pusing, kelelahan, kekakuan sendi, nyeri otot, nyeri di rahang saat mengunyah atau berbicara, dan penurunan berat badan secara tiba-tiba.
Penyakit giant cell arteritis harus mendapatkan pengobatan segera. Jika tidak, kondisi tersebut dapat menyebabkan kebutaan secara permanen.
Ketiga jenis stroke yang menyerang mata di atas perlu diwaspadai. Terlebih bila Anda menderita diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit jantung, dan glaukoma. Segera konsultasikan ke dokter mata jika Anda mengalami gejala-gejala yang dipaparkan di atas, agar dapat diberikan penanganan secepatnya.