Nyeri pinggang merupakan kondisi yang umum terjadi dan sering kali membaik tanpa penanganan medis dari dokter. Namun, ada beberapa kasus nyeri pinggang yang bertahan lama dan memerlukan penanganan medis dari dokter.
Nyeri pinggang (back pain) dapat berupa kaku dan sakit yang terasa tajam dan menusuk pada otot. Selain itu, rasa nyeri yang muncul juga dapat memburuk saat Anda membungkuk, mengangkat barang, berdiri, atau berjalan.
Umumnya, nyeri pinggang disebabkan oleh adanya masalah pada salah satu atau lebih bagian pinggang, seperti ligamen, otot, saraf, dan struktur tulang yang membentuk tulang belakang, atau gangguan pada organ terdekat dari pinggang.
Jenis-Jenis Nyeri Pinggang
Nyeri pinggang yang tidak spesifik dapat terjadi karena proses mekanis (mechanical back pain) dan proses inflamasi (inflammatory back pain). Berikut ini adalah penjelasannya:
Nyeri pinggang akibat proses mekanis
Nyeri pinggang karena proses mekanis terjadi ketika tulang belakang, bantalan tulang rawan, dan jaringan lunak di pinggang mengalami cedera. Kondisi ini merupakan jenis nyeri pinggang yang sering terjadi dan sebagian besar akan sembuh dalam waktu 2–4 minggu.
Nyeri pinggang mekanis umumnya disebabkan oleh peristiwa cedera akut, seperti terpelintir atau kecelakaan kendaraan bermotor. Selain itu, nyeri pinggang mekanis juga bisa terjadi karena peristiwa cedera kumulatif seperti cedera di tempat kerja.
Nyeri pinggang akibat proses peradangan
Nyeri pinggang karena peradangan atau inflamasi merupakan nyeri yang terkait dengan kondisi spondyloarthritis atau radang sendi tulang belakang. Kondisi ini umumnya terjadi di pinggang bawah dan bokong. Nyeri pinggang inflamasi bersifat kronis dan bisa berlangsung hingga lebih dari 3 bulan.
Ada beberapa jenis spondyloarthritis yang dapat menyebabkan nyeri pinggang, di antaranya:
- Enteropathic arthritis, berkaitan dengan radang usus, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
- Psoriatic arthritis, yaitu artritis yang timbul pada sebagian pasien psoriasis.
- Reactive arthritis, yaitu radang sendi menyakitkan yang terjadi karena infeksi bakteri tertentu.
-
Axial spondyloarthritis (axSpA) yang terdiri dari:
- Ankylosing spondylitis (AS), yaitu penyakit peradangan yang ditandai dengan kekakuan tulang belakang. Penyakit ini juga dapat menyebabkan sendi sakroiliaka dan tulang belakang menyatu, sehingga disebut dengan “bamboo spine”.
- Non-radiographic axial spondyloarthritis (nr-axSpA), yaitu peradangan pada sendi pinggul yang memiliki gejala mirip dengan AS, tetapi tidak terlihat pada hasil rontgen.
Sama seperti penyebab nyeri pinggang inflamasi lainnya, axSpA kerap terjadi pada orang yang berusia di bawah 45 tahun. Rasa nyeri yang muncul sering kali dirasakan pada malam atau dini hari dan disertai beberapa gejala berikut:
- Kelelahan
- Nyeri memburuk dengan istirahat dan membaik dengan olahraga/beraktivitas
- Nyeri tumit
Hingga saat ini, penyebab spondyloarthritis belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga karena diturunkan dari keluarga.
Untuk memahami perbedaan antara nyeri pinggang akibat proses mekanis dan nyeri pinggang akibat proses peradangan, berikut ini penjelasannya:
Nyeri Pinggang Mekanis | Nyeri Pinggang Inflamasi (Peradangan) | |
Usia saat terjadi | Gejala bisa muncul pada semua usia | Gejala awal biasanya muncul pada usia <45 tahun |
Timbulnya nyeri pinggang | Bisa kapan saja, bervariasi | Nyeri pinggang bertahan selama 3 bulan atau lebih |
Gambaran nyeri | Bervariasi | Nyeri pada bokong dan nyeri yang muncul bisa sangat parah pada malam hari, hingga mengganggu tidur |
Efek pada aktivitas fisik | Gejala yang muncul dapat diredakan dengan beristirahat | Gejala umumnya mereda dengan latihan gerakan atau berolahraga |
Kekuan pada pagi hari | Derajat ringan, hanya sebentar | Derajat sedang, kekakuan > 30–45 menit |
Ayo Kenali Apakah Nyeri Pinggang Anda Disebabkan oleh Inflamasi?
Sebelumnya telah disebutkan bahwa nyeri pinggang dapat disebabkan oleh banyak hal. Nah, untuk mengetahui apakah jenis nyeri pinggang yang Anda alami disebabkan oleh peradangan atau bukan, Anda bisa mendeteksinya sendiri dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:
- Apakah nyeri muncul saat Anda berusia di bawah 40 tahun?
- Apakah nyeri muncul secara perlahan dan bertahap?
- Apakah nyeri membaik saat Anda beraktivitas?
- Apakah nyeri memburuk setelah Anda beristirahat (misalnya di pagi hari)?
- Apakah nyeri sering muncul pada malam hari?
Bila ada 4 jawaban YA dari kelima pertanyaan di atas, Anda dianjurkan untuk memeriksakan kondisi Anda ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
Apa yang Harus Dilakukan Apabila Mengalami AxSpA?
Bila hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Anda mengalami axSpA, langkah penanganan dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan dari dokter.
Beberapa jenis obat yang diberikan meliputi obat antiinflamasi nonsteroid oral/minum, seperti naproxen, golongan coxib, dan diclofenac, untuk meredakan nyeri dan kaku pada pinggang.
Terapi pengobatan menggunakan agen biologik dalam bentuk suntik juga dapat dilakukan, bila pengobatan lain tidak mampu meredakan nyeri pinggang yang muncul.
Pada beberapa penelitian, terapi dengan menggunakan agen biologik jangka panjang terbukti dapat memperlambat perburukan dan kerusakan struktur tulang belakang pada pasien ankylosing spondylitis (AS).
Selain dengan pengobatan, Anda juga dapat menerapkan pola hidup sehat dan melakukan berbagai gerakan peregangan atau latihan ringan untuk mempercepat masa pemulihan dan meningkatkan kelenturan tubuh.
Meski demikian, Anda dianjurkan berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi terlebih dahulu guna memastikan apakah kondisi Anda memang memungkinkan untuk menjalani latihan ringan atau jenis olahraga tertentu.
Jika nyeri pinggang yang Anda alami berlangsung terus-menerus selama 3 bulan atau lebih, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.