Sunat adalah operasi pengangkatan kulit yang menutupi ujung penis (kulup). Prosedur ini umum dilakukan pada anak laki-laki, terutama anak laki-laki di negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam atau Yahudi.
Selain untuk menjalankan perintah agama, sunat juga memiliki banyak keuntungan dari sisi kesehatan. Salah satunya adalah menjaga kebersihan penis. Simak penjelasan di bawah untuk mengetahui keuntungan sunat lainnya.
Keuntungan Melakukan Sunat
Meski tidak lepas dari risiko, sunat diketahui memiliki keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan risikonya. Keuntungan sunat tersebut adalah:
1. Lebih mudah membersihkan penis
Di antara kulup dengan ujung penis sering menempel kotoran yang disebut sebagai smegma. Smegma mengandung lendir, sel kulit mati, dan bakteri yang dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko terjadinya kanker penis. Setelah disunat, otomatis penis akan lebih mudah untuk dibersihkan.
2. Mencegah infeksi saluran kemih
Meskipun lebih sering terjadi pada wanita, infeksi saluran kemih juga dapat terjadi pada pria. Infeksi saluran kemih yang parah, terutama pada anak-anak, dapat menyebabkan gangguan ginjal di kemudian hari. Infeksi saluran kemih ini akan lebih sering terjadi pada pria yang tidak disunat.
3. Mencegah penyakit menular seksual
Menurut penelitian, pria yang tidak disunat lebih berisiko tertular penyakit menular seksual, seperti HIV dan HPV. HPV adalah infeksi yang terkait dengan kanker penis dan kanker serviks. Meski begitu, perlu diingat bahwa cara terbaik untuk mencegah penyakit menular seksual adalah perilaku seksual yang aman, yaitu tidak bergonta-ganti pasangan seksual dan menggunakan kondom saat berhubungan intim.
4. Mencegah gangguan pada kulup penis
Ada beberapa masalah yang dapat terjadi pada kulup penis, yaitu kulup penis yang tidak dapat ditarik ke belakang (fimosis) atau bisa ditarik tetapi tidak dapat kembali (parafimosis). Kedua kelainan ini dapat menyebabkan peradangan pada kulup atau ujung penis. Sunat diketahui dapat menurunkan risiko terjadinya kelainan tersebut.
5. Mengurangi risiko kanker penis
Seperti telah dikatakan sebelumnya, pria yang terkena infeksi HPV berisiko mengalami kanker penis. Dengan mencegah HPV, risiko terjadinya kanker penis juga akan berkurang. Menurut penelitian, kanker penis lebih jarang terjadi pada pria yang telah disunat dibandingkan pada pria yang tidak disunat.
Selain itu, wanita yang pasangan seksualnya disunat juga diketahui lebih jarang mengalami kanker serviks. , cara utama untuk mencegah kanker serviks adalah menjalani vaksinasi HPV.
Walaupun mendatangkan sejumlah keuntungan, keputusan untuk melakukan sunat dikembalikan kepada pilihan masing-masing orang. Tidak ada rekomendasi khusus mengenai waktu yang tepat untuk melakukan sunat. Namun, sunat perlu dilakukan bila Anda atau anak Anda mengalami kondisi di bawah ini:
- Fimosis
- Parafimosis
- Infeksi berulang pada kulup dan infeksi pada penis (balanoposthitis)
Kondisi yang Perlu Diwaspadai Sebelum Melakukan Sunat
Bila dikerjakan sesuai prosedur dan diberikan perawatan yang baik setelahnya, sunat jarang menimbulkan komplikasi. Perdarahan ringan, penis membengkak, dan muncul koreng berwarna kekuningan di sekitar penis adalah hal yang wajar terjadi setelah sunat. Anda tidak perlu khawatir karena ini bukanlah hal yang berbahaya.
Walaupun sudah dilakukan sesuai prosedur, komplikasi tetap dapat timbul, termasuk di antaranya adalah infeksi pada luka operasi dan perdarahan. Mengingat risiko tersebut, sunat tidak dianjurkan untuk dilakukan pada:
- Orang dengan gangguan pembekuan darah
- Orang dengan kelainan letak lubang kencing (hipospadia)
- Bayi yang terlahir prematur
Sunat merupakan operasi yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Meski relatif aman, sunat tetap berisiko menimbulkan komplikasi. Untuk meminimalkan risiko terjadinya komplikasi tersebut, pastikan sunat dilakukan oleh dokter atau dokter bedah. Setelah itu, lakukan perawatan luka sunat sesuai anjuran dokter.
Ditulis oleh:
dr. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, SpB
(Dokter Spesialis Bedah)