Borok merupakan luka terbuka pada kulit yang bernanah. Munculnya borok bisa disebabkan oleh luka yang terinfeksi. Namun, pada kasus tertentu, borok dapat terjadi tanpa adanya luka. Borok yang muncul tanpa riwayat luka biasanya disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu.
Borok bisa muncul di bagian tubuh mana saja, seperti borok di kepala, kaki, atau bagian tubuh lainnya. Bentuknya pun bervariasi, ada yang terlihat seperti lingkaran besar atau kecil dengan warna kemerahan, kebiruan, atau kehitaman.
Sebagian borok ada yang tampak kering dan tidak menimbulkan gejala lain. Namun, terkadang borok dapat terasa gatal, perih, atau justru kesemutan dan mati rasa. Apabila digaruk, borok bisa mengeluarkan darah atau nanah.
Beberapa Penyebab Munculnya Borok
Borok bisa terjadi akibat perawatan luka yang kurang baik, sehingga kuman masuk ke dalam luka dan menyebabkan infeksi.
Namun, pada kasus tertentu, borok bisa muncul akibat gangguan pada proses penyembuhan luka. Biasanya, hal ini terjadi akibat adanya masalah sirkulasi darah, sehingga luka akan menjadi lebih lama atau sulit sembuh dan rentan terinfeksi.
Ada beberapa penyakit atau kondisi medis yang dapat menyebabkan munculnya borok, di antaranya:
1. Impetigo
Impetigo adalah penyakit infeksi pada kulit yang disebabkan oleh bakteri dan dapat menular. Penularan dapat terjadi bila bersentuhan langsung dengan kulit penderita impetigo yang mengalami borok atau menggunakan peralatan pribadi, seperti handuk atau lap, bergantian dengan orang yang memiliki impetigo.
Impetigo biasanya lebih sering menyerang anak-anak, tetapi terkadang juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Impetigo perlu diobati dengan antibiotik dalam bentuk salep atau obat minum sesuai resep dokter. Pengobatan impetigo penting dilakukan untuk mencegah infeksi menjadi semakin parah, mempercepat penyembuhan borok akibat impetigo, serta mencegah penularan infeksi kepada orang lain.
2. Diabetes melitus
Penderita diabetes melitus yang tidak berobat bisa mengalami peningkatan gula darah. Jika gula darah tinggi tidak terkontrol, kondisi ini lama-kelamaan bisa mengganggu kelancaran aliran darah di dalam tubuh penderita diabetes.
Ketika aliran darah di dalam tubuh tidak lancar, maka risiko terjadinya borok atau luka yang terinfeksi akan semakin tinggi. Borok pada penderita diabetes ini bisa muncul pada bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering muncul di bagian kaki dan di kulit.
Guna mencegah terjadinya borok, penderita diabetes disarankan untuk rutin berobat agar kadar gula darahnya terkontrol, menjaga kaki tetap bersih dan kering, rutin memotong kuku, mengenakan kaus kaus kaki, serta memakai sepatu yang tepat dan sesuai dengan bentuk kaki.
Bila Anda menderita diabetes dan muncul borok pada kaki disertai mati rasa, kesemutan, atau borok semakin parah meski sudah merawat luka secara rutin, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
3. Aterosklerosis
Pembuluh darah arteri berfungsi mengantar darah bersih yang kaya oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Namun, pembuluh darah bisa rusak dan tersumbat oleh plak, sehingga menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar. Kondisi ini disebut aterosklerosis.
Ketika aliran darah menjadi tidak lancar, maka risiko timbulnya borok akan lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah pada jaringan kulit, sehingga kulit mudah rusak dan mengalami borok.
Untuk mengatasi borok akibat aterosklerosis, diperlukan perawatan luka yang baik. Selain itu, penderita aterosklerosis juga perlu mendapatkan obat-obatan dari dokter untuk melancarkan aliran darah dan mencegah terjadinya sumbatan berulang pada pembuluh darah.
4. Ulkus vena kaki
Penyakit ini disebabkan oleh adanya sumbatan atau gangguan pada aliran darah vena di tungkai, sehingga tekanan pada pembuluh tersebut meningkat.
Tekanan tersebut mengakibatkan pembuluh vena tidak mampu mengembalikan darah ke jantung dengan baik. Akibatnya, darah akan terkumpul di tungkai dan kaki, sehingga lama-kelamaan merusak jaringan kulit. Kulit yang rusak inilah yang akhirnya menjadi borok atau ulkus.
Ulkus vena kaki bisa diobati dengan cara menggunakan obat-obatan dan stoking khusus untuk melancarkan aliran darah di tungkai serta menggunakan antibiotik sesuai resep dokter untuk mengatasi infeksi. Jika sudah parah, terkadang ulkus vena kaki perlu ditangani dengan langkah operasi.
Perawatan Luka Borok yang Tepat
Langkah pengobatan terhadap borok bertujuan untuk menyembuhkan luka, mengurangi nyeri, dan mengatasi infeksi. Bila borok tergolong ringan, pengobatan secara mandiri di rumah bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
- Memposisikan kaki lebih tinggi dari dada saat berbaring atau tidur, guna melancarkan peredaran darah
- Membersihkan borok dengan larutan saline atau air garam steril, lalu tutup borok menggunakan perban. Bersihkan borok dan ganti perban setidaknya 2 kali sehari, terlebih jika perban sudah kotor
- Mengoleskan salep antibiotik atau salep luka untuk mengobati borok. Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk menentukan jenis salep luka yang tepat digunakan
- Mengenakan kaos kaki dan sepatu yang pas dengan ukuran kaki untuk mencegah borok pada kaki terkena debu atau tanah
Dengan perawatan dan pengobatan yang tepat, borok bisa membaik seiring waktu dan sembuh. Namun, jika borok tidak kunjung membaik, disertai demam tinggi, keluar banyak nanah, berbau busuk, atau semakin parah, maka kondisi tersebut perlu segera ditangani oleh dokter.