Kurang gizi pada anak dapat berdampak buruk pada tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, orang tua harus memahami penyebab dan gejala anak kurang gizi, sehingga dapat mencegahnya.
Anak kurang gizi bisa disebabkan oleh kekurangan makronutrisi, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein; atau mikronutrisi, yaitu vitamin dan mineral. Bentuk paling sering muncul terkait kondisi kurang gizi pada anak adalah kwashiorokor dan marasmus. Kurang gizi dapat membuat anak mengalami gangguan pertumbuhan, seperti berat badan kurang, perawakan yang pendek, bahkan mengalami gagal tumbuh.
Beragam Penyebab Anak Kurang Gizi
Secara umum, kurang gizi pada anak disebabkan oleh tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi harian. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:
1. Ketidaktahuan orang tua tentang gizi
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap pola makan sehat dan gizi seimbang merupakan penyebab umum kurangnya gizi pada anak. Bila orang tua tidak mengetahui jenis dan jumlah nutrisi yang dibutuhkan anak, asupan nutrisi yang diberikan bisa tidak mencukupi kebutuhan anak sehingga ia menjadi kurang gizi.
2. Tingkat sosial ekonomi yang rendah
Kondisi sosial ekonomi keluarga yang kurang baik juga bisa menyebabkan anak kekurangan gizi. Hal ini karena porsi dan jenis makanannya tidak memenuhi kebutuhan gizi dalam waktu lama. Namun, hal itu bisa diakali dengan mengetahui sumber makanan bergizi yang mudah ditemui serta tidak mahal tapi kebersihannya terjaga.
3. Kebersihan lingkungan yang buruk
Lingkungan yang tidak bersih juga dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi, sebab lingkungan yang kotor bisa membuat anak terserang beragam penyakit. Hal ini dapat menyebabkan penyerapan gizi terhambat, meskipun asupan makanannya sudah baik.
4. Menderita penyakit tertentu
Selain karena makanan, anak kurang gizi bisa juga disebabkan oleh suatu penyakit atau kondisi medis, terutama penyakit saluran pencernaan yang membuat tubuh anak sulit mencerna atau menyerap makanan. Contohnya adalah penyakit celiac, penyakit Crohn, dan radang usus.
Selain itu, penyakit jantung bawaan dan penyakit infeksi, seperti TB paru, juga bisa menyebabkan anak mengalami kurang gizi.
Gejala Awal Anak Kurang Gizi
Beberapa gejala berikut bisa dialami oleh anak yang mengalami kurang gizi:
- Berat badan dan tinggi badan anak berada di bawah kurva pertumbuhan
- Kurang nafsu makan
- Pertumbuhannya terlambat
- Mudah merasa lelah dan terlihat lesu
- Lebih rewel
- Kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar
- Kulit dan rambut tampak kering
- Rambut rontok
- Pipi dan mata terlihat cekung
- Jaringan lemak dan otot berkurang
- Mulut dan gusi mudah terluka
- Rentan terkena infeksi karena menurunnya sistem kekebalan tubuh
- Proses penyembuhan luka lambat
Selain itu, perkembangan anak yang kurang gizi juga akan terganggu. Anak bahkan bisa mengalami kesulitan belajar ketika kebutuhan gizinya tidak terpenuhi.
Segeralah periksakan ke dokter apabila anak Anda mengalami tanda-tanda awal kekurangan gizi. Dokter akan menghitung indeks massa tubuh anak dan melakukan pemeriksaan pendukung untuk mengetahui apakah anak kurang gizi atau tidak.
Jika hasilnya menunjukkan bahwa anak mengalami kekurangan gizi, dokter akan mencari tahu penyebabnya dan memberikan perawatan menyeluruh kepada anak, termasuk pengobatan dan pengaturan pola makan.
Untuk menangani anak yang kurang gizi, dokter akan memberikan obat-obatan, suplemen, susu, serta menyarankan pola diet makan sehat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak secara bertahap.