Phantom limb syndrome adalah kondisi ketika terjadi rasa nyeri, gatal, kesemutan, atau mati rasa yang berkelanjutan pada bagian tubuh yang telah diamputasi. Phantom limb syndrome diperkirakan terjadi pada 60–80% orang yang pernah menjalani amputasi.
Setelah menjalani amputasi di kaki atau tangan, seseorang mungkin masih dapat merasakan nyeri pada bagian tubuh yang hilang tersebut. Lamanya nyeri pada setiap orang berbeda-beda, bisa beberapa jam, hari, atau bulan. Bahkan, ada pula yang mengalami keluhan ini selama bertahun-tahun.
Penyebab Phantom Limb Syndrome
Hingga saat ini, penyebab terjadinya phantom limb syndrome masih belum diketahui dengan jelas. Namun, kondisi ini diduga terjadi akibat terbentuknya rangsang nyeri secara menetap pada bagian tubuh yang telah diamputasi akibat adanya kerusakan pada saraf di bagian tersebut.
Selain karena munculnya rangsang nyeri menetap, phantom limb syndrome juga diduga dapat terjadi akibat adanya perubahan pada saraf dan otak yang mengatur dan menerima rangsang nyeri setelah tubuh mengalami amputasi.
Terkadang, rasa nyeri atau sensasi lain yang muncul pada phantom limb syndrome dapat terasa lebih berat karena beberapa faktor, yaitu:
- Sentuhan di bagian tubuh yang teramputasi
- Stres
- Kelelahan
- Kebiasaan merokok
- Perubahan suhu udara, misalnya suhu udara menjadi dingin atau panas
- Kurang lancarnya aliran darah pada bagian tubuh yang diamputasi
- Pembengkakan atau tekanan berlebihan pada bagian tubuh yang diamputasi
- Infeksi, misalnya herpes zoster
Cara Mengatasi Phantom Limb Syndrome
Pada sebagian orang, rasa nyeri akibat phantom limb syndrome bisa berkurang atau mereda dengan sendirinya seiring waktu pasca amputasi. Namun, jika rasa nyeri tak kunjung hilang atau justru semakin parah, kondisi ini sebaiknya diperiksakan ke dokter.
Untuk mengatasi phantom limb syndrome, dokter dapat mengupayakan beberapa langkah penanganan berikut ini:
1. Pemberian obat-obatan
Sebenarnya belum ada pengobatan khusus yang dapat menyembuhkan phantom limb syndrome. Namun, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan rasa nyeri agar pasien merasa lebih nyaman dan dapat kembali beraktivitas.
Pengobatan yang dapat diberikan dokter untuk menangani phantom limb syndrome meliputi obat antinyeri golongan OAINS atau opioid, antidepresan, antikonvulsan, serta obat bius lokal.
2. Terapi cermin
Terapi cermin dilakukan dengan cara menempatkan atau menghadapkan cermin ke anggota tubuh yang sehat, lalu dokter atau ahli fisioterapi akan meminta pasien menggerakkan kedua anggota gerak tubuh, baik yang normal maupun yang sudah diamputasi.
Sebagian penderita phantom limb syndrome merasakan perbaikan gejala setelah menjalani terapi cermin. Namun, efektivitas dan manfaat terapi cermin sebagai penanganan untuk mengatasi keluhan nyeri pasca amputasi masih diteliti lebih lanjut.
3. Fisioterapi
Fisioterapi pada pasien phantom limb syndrome dilakukan untuk mencegah kekakuan pada sendi yang diamputasi, meningkatkan sirkulasi darah, dan mencegah penyusutan jaringan otot atau atrofi otot.
Saat menjalani fisioterapi, dokter juga biasanya akan membantu pasien agar dapat kembali beraktivitas dan bekerja melalui terapi okupasi.
4. Terapi stimulasi saraf
Terapi ini bekerja dengan cara mengirimkan sinyal listrik dan menstimulasi saraf yang terganggu di bagian tubuh yang telah diamputasi sehingga dapat mengurangi rasa sakit.
Selain itu, terapi stimulasi saraf juga bisa dilakukan pada saraf tulang belakang atau otak untuk mengurangi rasa nyeri akibat phantom limb syndrome.
5. Psikoterapi
Salah satu faktor yang membuat phantom limb syndrome sulit membaik adalah stres dan depresi. Oleh karena itu, pasien yang merasakan keluhan phantom limb syndrome setelah amputasi disarankan untuk menjalani psikoterapi dan konseling.
Melalui psikoterapi, pasien akan dilatih untuk mengatasi stres dan mengalihkan perhatian dengan melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, seperti membaca, mendengarkan atau bermain musik, dan melukis, guna meringankan keluhan yang muncul.
Setelah menjalani amputasi, penting untuk mendapatkan pemantauan dan menjalani serangkaian perawatan dari dokter agar kondisi Anda dapat membaik.
Jika keluhan phantom limb syndrome tak kunjung hilang dalam waktu beberapa bulan setelah Anda menjalani amputasi, keluhan ini sebaiknya diperiksakan ke dokter spesialis saraf agar dapat ditangani secara tepat.