Gejala kekurangan vitamin D sering kali tidak disadari. Padahal, bila tidak ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit tertentu, mulai dari gangguan tulang hingga infeksi. Oleh karena itu, gejala kekurangan vitamin D perlu dikenali sedini mungkin, berikut penyebabnya.
Kebutuhan vitamin D setiap orang berbeda-beda tergantung usianya. Pada bayi, asupan vitamin D yang perlu dipenuhi setiap harinya adalah 10 mcg (400 IU). Sedangkan, kebutuhan vitamin D pada anak-anak dan orang dewasa adalah 15 mcg (600 IU) per hari dan lansia sekitar 20 mcg (800 IU) per hari.
Vitamin D bisa diproduksi oleh tubuh dengan bantuan paparan sinar matahari, dan bisa juga diperoleh dari makanan, seperti ikan, minyak ikan, hati sapi, keju, telur, jamur, serta susu yang telah diperkaya vitamin D. Vitamin D juga bisa diperoleh melalui suplemen.
Ketika seseorang jarang mengonsumsi makanan tersebut atau kurang terpapar sinar matahari, ia berisiko mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin D.
Penyebab Kekurangan Vitamin D
Di dalam tubuh, vitamin D digunakan untuk menjaga kesehatan tulang dan membantu penyerapan kalsium. Jumlah kadar vitamin D di dalam tubuh diatur oleh kelenjar paratiroid.
Pada orang yang tidak memiliki kondisi medis tertentu dan rutin menjalani pola hidup sehat, kekurangan vitamin D sebenarnya cukup jarang terjadi. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kekurangan vitamin D, di antaranya:
- Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, misalnya karena diet yang ekstrim
- Kurang atau jarang terpapar sinar matahari
- Warna kulit lebih gelap
- Penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti hiperparatiroidisme, osteoporosis, kerusakan hati dan ginjal, tuberkulosis, kanker, serta gangguan pencernaan, misalnya akibat penyakit Crohn dan penyakit celiac
- Obesitas
- Efek samping obat-obatan, misalnya obat antikejang, obat penurun kolesterol cholestyramine, kortikosteroid, anti jamur, dan pengobatan HIV
Beberapa Gejala Kekurangan Vitamin D
Gejala kekurangan vitamin D sering kali tidak terlihat dan bahkan tidak dirasakan oleh penderitanya. Oleh karena itu, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa tubuhnya kekurangan vitamin D.
Terkadang, kekurangan vitamin D juga baru terdeteksi melalui tes darah saat seseorang menjalani pemeriksaan kesehatan ke dokter.
Meski tidak memiliki gejala khusus, namun gejala terkadang bisa muncul saat tubuh kekurangan vitamin D. Berikut ini adalah beberapa gejala kekurangan vitamin D:
1. Mudah lelah
Rendahnya kadar vitamin D di dalam tubuh dapat membuat tubuh lebih cepat lelah dan kurang berenergi. Oleh karena itu, orang yang kekurangan vitamin D cenderung terlihat lesu dan kurang banyak beraktivitas karena merasa tubuhnya kurang bertenaga.
2. Nyeri tulang dan otot
Beberapa studi menunjukkan bahwa salah satu gejala kekurangan vitamin D yang cukup banyak terjadi adalah nyeri tulang dan otot, terutama di bagian leher dan punggung. Kekurangan vitamin D juga bisa menyebabkan lemah otot dan kram otot.
3. Tulang keropos
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan jumlah kalsium dalam tubuh berkurang. Hal ini bisa membuat tulang menjadi keropos. Ketika tulang sudah keropos, seseorang bisa merasakan gejala berupa nyeri tulang, tulang mudah patah, atau perubahan postur tubuh.
4. Penyembuhan luka lebih lama
Penyembuhan luka setelah operasi atau kecelakaan yang lebih lama dari biasanya, bisa menjadi tanda kekurangan vitamin D. Hal ini dikarenakan vitamin D memengaruhi produksi senyawa kimia dalam tubuh yang berperan dalam proses penyembuhan luka.
5. Sering sakit-sakitan
Vitamin D berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh dengan cara menunjang kerja sel darah putih. Inilah mengapa orang yang kekurangan vitamin D cenderung lebih mudah sakit. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang kekurangan vitamin D lebih sering terserang infeksi, misalnya ISPA, flu, bronkitis, pneumonia, dan diare.
6. Perubahan suasana hati (mood)
Salah satu gejala kekurangan vitamin D adalah perubahan mood. Orang yang kekurangan vitamin D akan sering terlihat sedih atau murung. Hal ini diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mengapa orang yang kekurangan vitamin D cenderung mudah lelah.
Jika tidak segera diobati, kekurangan vitamin D bisa menyebabkan seseorang mengalami kondisi yang disebut osteomalacia. Sedangkan pada anak-anak, kekurangan vitamin D bisa menyebabkan kelainan tulang yang dinamakan rakitis. Kondisi ini bisa membuat tubuh anak lebih pendek.
Selain itu, defisiensi vitamin D juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tertentu, mulai dari osteoporosis, penyakit autoimun, penyakit jantung, diabetes, hingga kanker.
Langkah Penanganan dan Pencegahan Kekurangan vitamin D
Gejala kekurangan vitamin D dapat diatasi dengan selalu memenuhi asupan vitamin D tiap harinya. Cara paling mudah yang dapat Anda lakukan adalah rutin berjemur pada pagi hari, tepatnya sebelum pukul 10 pagi. Selain itu, kekurangan vitamin D juga bisa diatasi dengan cara memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin D.
Jika diperlukan, Anda juga bisa menggunakan suplemen vitamin D untuk mencukupi kebutuhan vitamin D. Akan tetapi, penggunaan suplemen ini sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu agar dapat ditentukan dosis yang sesuai kondisi Anda.
Jika Anda mengalami gejala kekurangan vitamin D, terlebih jika Anda jarang terpapar sinar matahari atau memiliki kondisi medis tertentu yang membuat Anda berisiko mengalami kekurangan vitamin D, periksakanlah diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.