Sebagian wanita ada yang mengalami haid tidak teratur setelah keguguran. Bisa haidnya menjadi lebih sering, lebih jarang, atau bahkan tidak mendapat haid selama beberapa bulan setelah keguguran. Mengapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasannya berikut ini.
Haid tidak teratur setelah keguguran merupakan kondisi yang wajar. Hal ini karena dampak psikologis yang kamu rasakan pascakeguguran dapat berpengaruh pada menstruasi.
Umumnya diperlukan waktu 4–6 minggu hingga menstruasimu datang kembali setelah keguguran, tapi mungkin akan butuh waktu yang lebih lama lagi untuk menstabilkannya. Ini sangat tergantung pada teratur tidaknya periode haidmu sebelum keguguran terjadi.
Selain itu, periode menstruasi juga bisa lebih lama kembali stabil jika kamu mengalami keguguran saat usia kandunganmu sudah besar.
Penyebab Haid Tidak Teratur Setelah Keguguran
Berikut adalah beberapa penyebab haid tidak teratur setelah keguguran yang perlu kamu ketahui:
1. Terdapat sisa jaringan dalam rahim
Keguguran yang terjadi pada usia kehamilan 6–7 minggu akan menunjukkan tanda menyerupai haid dengan darah menstruasi yang banyak. Kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama.
Namun, jika keguguran terjadi di atas usia kehamilan 10 minggu, rahim akan memerlukan waktu lebih lama untuk mengeluarkan jaringan plasenta dan janin.
2. Gangguan pada rahim
Jika terjadi perdarahan tidak teratur, misalnya beberapa hari perdarahan parah kemudian berhenti, lalu perdarahan lagi, bisa jadi terdapat gangguan di dalam rahim. Kondisi ini sebaiknya diperiksakan ke dokter kandungan.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan USG, ada kalanya dokter perlu melakukan kuretase untuk membersihkan rahim dari sisa-sisa jaringan.
3. Periode haidmu memang sudah tidak teratur sebelum hamil
Menstruasi tidak teratur setelah keguguran akan lebih sering terjadi jika sebelumnya haidmu memang sudah tidak teratur. Hal ini umumnya tidak berhubungan dengan adanya komplikasi setelah keguguran.
4. Kamu memang belum mengalami ovulasi
Dalam kondisi normal, menstruasi terjadi saat dinding rahim meluruh setelah ovulasi atau pelepasan sel telur terjadi. Namun, jika tidak ada pelepasan sel telur, dinding rahim akan terus menebal sehingga terjadi bercak maupun perdarahan, tetapi bukan menstruasi.
5. Berat badanmu kurang atau berlebihan
Bisa jadi haid tidak teratur setelah keguguran disebabkan oleh hal lain, seperti kelebihan atau kekurangan berat badan. Jaringan lemak di tubuh juga menghasilkan hormon estrogen sehingga wanita dengan berat badan berlebih akan memiliki kadar hormon estrogen lebih tinggi. Hal inilah yang dapat menjadi penyebab haid tidak teratur.
6. Kamu mungkin sudah kembali hamil
Memang butuh beberapa waktu hingga kamu dapat kembali hamil setelah keguguran, terutama untuk mempersiapkan mental. Namun, jika haidmu tidak kunjung datang setelah beberapa lama, jangan-jangan kamu hamil lagi. Jadi, coba periksakan dengan testpack, ya.
Menstruasi pertama setelah keguguran umumnya tidak berbeda dengan kondisi haid sebelum keguguran. Beberapa wanita mungkin mengalami perdarahan yang lebih berat atau lebih ringan. Namun, kondisi ini umumnya bukan hal yang perlu dikhawatirkan.
Penanganan haid tidak teratur setelah keguguran tergantung pada penyebab yang menyertainya. Biasanya dokter akan memberikan pil KB untuk menstabilkan periode haid atau memberikan progesteron untuk membersihkan dinding rahim.
Nah, jika haidmu sudah datang lagi, kamu dapat merencanakan kehamilan kembali, setidaknya setelah satu periode menstruasi normal. Namun, jika sebelumnya kamu sudah mengalami keguguran lebih dari 2 kali, berkonsultasilah dahulu dengan dokter kandungan sebelum kembali merencanakan kehamilan.
Tak hanya itu, jika kamu mengalami haid tidak teratur setelah keguguran, apalagi sampai disertai gejala nyeri hebat saat menstruasi, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Banyak wanita yang bisa mengandung dan melahirkan dengan sehat meski sebelumnya pernah mengalami haid tidak teratur setelah keguguran. Jadi, tetap semangat untuk kembali merencanakan kehamilan, ya!