Gigi busuk dapat terjadi karena kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis, serta kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan gigi. Kondisi ini tidak boleh disepelekan karena jika tidak diobati, gigi busuk dapat menimbulkan komplikasi serius.
Gigi busuk menjadi salah satu masalah kesehatan paling umum yang terjadi pada anak-anak, remaja, dan lansia. Gejala dari gigi busuk sangat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan gigi yang mengalami pembusukan.
Munculnya bintik putih pada gigi merupakan tanda awal dari kerusakan gigi. Hal ini menandakan gigi mulai kehilangan kandungan mineralnya.
Pembusukan gigi yang makin parah menyebabkan gejala lain, seperti sakit gigi, gigi berlubang, pembengkakan wajah, infeksi maupun gusi bengkak bernanah, demam, serta nyeri saat makan atau minum yang manis, dingin, atau panas.
Berbagai Penyebab Gigi Busuk
Di dalam mulut terdapat banyak bakteri, ada bakteri baik yang membantu tubuh memecah dan mencerna makanan, ada juga bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dan infeksi. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat menjadi makanan bagi bakteri hingga menimbulkan lapisan plak.
Lapisan plak inilah yang kemudian mengeras dan menggerogoti enamel gigi serta jaringan gusi. Jika tidak ditangani, kondisi ini akan menyebabkan kerusakan gigi yang dapat berujung pada gigi busuk.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya gigi busuk:
1. Jarang menyikat gigi
Kurang teratur atau jarang menyikat gigi adalah pemicu utama gigi busuk. Makin lama plak menempel di gigi, asam yang dihasilkan bakteri pun makin merusak dan mengikis gigi. Maka dari itu, guna menjaga gigi tetap bersih dan terbebas dari plak gigi, biasakan untuk menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride minimal 2 kali sehari selama kurang lebih 2 menit.
2. Konsumsi makanan manis dan asam yangg terlalu banyak
Terlalu banyak mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung gula atau karbohidrat dapat memicu pembusukan gigi. Begitu juga halnya dengan mengonsumsi terlalu banyak minuman asam, seperti minuman bersoda dan jus. Makanan dan minuman yang terlalu manis dan asam dapat mengikis lapisan enamel gigi.
3. Kekurangan air liur
Salah satu fungsi air liur adalah untuk membersihkan gigi dari plak dan bakteri. Oleh karena itu, jika kelenjar ludah Anda tidak bisa menghasilkan air liur dalam jumlah yang cukup, maka risiko terjadinya gigi busuk pun semakin meningkat.
4. Kekurangan flouride
Fluoride adalah mineral alami yang berfungsi untuk memperkuat enamel gigi. Jadi, jika Anda menyikat gigi tanpa menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, hal tersebut akan percuma karena risiko untuk mengalami gigi busuk tetap ada.
5. Minum susu botol sambil tiduran
Pada anak dan bayi yang sudah memiliki gigi, kebiasaan minum susu botol sambil tiduran dapat meningkatkan risiko terjadinya gigi busuk. Hal ini karena air susu yang menggenang di sekitar gigi anak dalam waktu lama akan diubah oleh bakteri menjadi zat asam yang akan merusak gigi.
Cara Mengobati Gigi Busuk
Pengobatan gigi busuk bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. Jika pembusukan gigi masih berada pada tingkat awal, dokter akan melakukan fluoride treatment untuk memperkuat gigi.
Namun, jika gigi busuk lebih parah, penanganannya tidak cukup dengan fluoride treatment. Dokter akan menghilangkan bagian gigi yang busuk, lalu memasang mahkota gigi.
Sementara itu, jika pembusukan gigi sudah sangat parah dan tidak dapat diperbaiki lagi dengan beberapa penanganan sebelumnya, perawatan saluran akar hingga pencabutan gigi menjadi pilihan untuk menangani kondisi ini.
Perawatan saluran akar dilakukan dengan cara mengangkat saraf dan pulpa yang terinfeksi, lalu menambalnya. Jika pasien berusia dewasa, dokter akan melakukan pemasangan gigi palsu.
Penanganan gigi busuk dapat menghabiskan biaya yang tidak sedikit, apalagi jika kondisinya sudah parah. Oleh karena itu, lakukanlah langkah pencegahan dengan rutin menyikat gigi menggunakan pasta yang mengandung fluoride dan menghindari terlalu banyak konsumsi makanan serta minuman manis.
Satu hal lagi yang penting dan tidak boleh Anda lupakan adalah memeriksakan kesehatan gigi ke dokter setiap 6 bulan sekali. Hal ini sangat dianjurkan sebagai langkah antisipasi beragam penyakit gigi, terutama gigi busuk.