Sariawan dapat muncul dimanapun dalam rongga mulut, tak terkecuali di gusi. Sariawan di gusi bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari iritasi atau luka hingga infeksi pada gusi. Agar tidak semakin parah atau muncul kembali, sariawan di gusi perlu ditangani dengan benar.
Sariawan di gusi ditandai dengan munculnya luka berbentuk oval atau bulat. Bagian tengah pada luka sariawan biasanya berwarna putih, abu-abu, atau kuning, dan tepiannya berwarna kemerahan. Sariawan di gusi sering kali menimbulkan rasa nyeri atau perih, terutama ketika makan, minum, atau bicara.
Berbagai Kemungkinan Penyebab Sariawan di Gusi
Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya sariawan di gusi:
1. Cedera
Cedera atau luka di gusi dan rongga mulut dapat menyebabkan sariawan. Cedera di gusi dan mulut dapat terjadi ketika Anda menyikat gigi terlalu keras atau terburu-buru, menggunakan kawat gigi atau gigi palsu, maupun mengalami benturan di mulut saat olahraga atau kecelakaan.
2. Iritasi
Sariawan di gusi juga bisa terjadi ketika jaringan gusi dan rongga mulut mengalami iritasi. Iritasi ini bisa terjadi akibat kebiasaan mengonsumsi makanan yang terlalu asam atau pedas, serta kebiasaan merokok. Selain itu, kandungan SLS (sodium lauryl sulfate) pada pasta gigi atau obat kumur juga dapat memicu timbulnya sariawan.
3. Infeksi virus dan bakteri
Luka di gusi yang menyerupai sariawan bisa menjadi pertanda gingivostomatitis, yaitu infeksi mulut dan gusi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Infeksi ini lebih rentan terjadi ketika kebersihan gigi dan mulut tidak terjaga.
Selain sariawan di gusi, gejala lain yang dapat muncul akibat kondisi ini adalah demam, gusi bengkak, gusi berdarah atau bernanah, bau mulut, serta sulit menelan.
4. Penyakit tertentu
Sariawan yang sering kambuh atau tidak kunjung sembuh di gusi atau di bagian mulut lainnya juga bisa menandakan adanya penyakit tertentu, misalnya lupus, penyakit celiac, penyakit radang usus, hingga kanker mulut. Sariawan yang tak kunjung sembuh ini perlu diperiksakan ke dokter gigi agar dapat ditangani dengan baik.
Selain ketiga penyebab di atas, sariawan di gusi juga bisa disebabkan oleh berbagai kondisi berikut:
- Malnutrisi atau kekurangan gizi, seperti kekurangan vitamin B dan zat besi
- Faktor keturunan
- Stres
- Perubahan hormon
- Efek samping pengobatan, seperti kemoterapi
Cara Efektif Mencegah Sariawan di Gusi
Sariawan di gusi bisa menimbulkan rasa sakit dan terasa sangat menganggu, terutama saat mengunyah makanan. Untuk mencegah sariawan di gusi agar tidak semakin parah dan muncul kembali, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
- Menggosok gigi setiap hari secara teratur, setelah makan dan sebelum tidur
- Menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang masih menempel di sela-sela gigi
- Menyikat gigi dengan cara yang benar, serta tidak menyikat gigi terlalu keras atau terburu-buru
- Memilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan menghindari penggunaan obat kumur yang mengandung sodium lauryl sulfate atau alkohol
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan membatasi konsumsi makanan yang pedas, asam, atau terlalu panas
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Mengelola stres dengan baik dengan melakukan beberapa teknik relaksasi
- Memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan
Sariawan di gusi umumnya bukan kondisi yang berbahaya dan bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang dari 2 minggu. Namun, bila sariawan tidak kunjung sembuh setelah 3 minggu, berukuran luas, atau disertai keluhan lain, seperti demam tinggi dan sulit makan, sebaiknya periksakan lebih lanjut ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.