Alergi matahari dan terbakar matahari terkadang sulit dibedakan karena gejala yang muncul hampir serupa. Padahal, keduanya disebabkan oleh reaksi yang berbeda pada kulit. Nah, untuk mengetahui perbedaannya, mari simak penjelasannya berikut ini.
Alergi matahari dan terbakar matahari sebenarnya adalah dua kondisi yang hampir mirip. Hanya saja, gejala yang ditimbulkan oleh alergi matahari cenderung lebih parah dibandingkan dengan terbakar matahari.
Perbedaan Alergi Matahari dan Terbakar Matahari
Agar penanganan yang tepat dapat dilakukan, berikut ini adalah perbedaan alergi matahari dan terbakar matahari:
Alergi matahari
Alergi matahari atau sun rashes terjadi ketika sistem imunitas memberikan reaksi yang salah dengan menganggap bahwa paparan matahari yang diserap sel kulit sebagai benda asing.
Akibatnya, sel imun menyerang sel kulit yang terpapar matahari dan menimbulkan reaksi alergi berupa kemerahan di kulit serta lecet. Selain itu, orang yang mengalami alergi matahari juga akan mengalami beberapa gejala, seperti:
- Gatal
- Nyeri
- Kulit melepuh
- Bintik-bintik kecil di kulit
- Kulit menebal dan mengeras
Selain gejala di kulit, alergi matahari juga bisa menimbulkan gejala bersin, batuk, pilek, bahkan sesak napas.
Belum diketahui secara pasti mengapa tubuh dapat memicu reaksi seperti ini. Namun, seseorang diduga lebih berisiko mengalaminya, jika terdapat anggota keluarga yang menderita alergi matahari atau menjalani pengobatan tertentu, seperti tetrasiklin atau doksisiklin.
Terbakar matahari
Terbakar matahari atau sunburn adalah luka bakar derajat ringan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari secara berlebihan, sehingga memicu kerusakan pada kulit. Tanda-tanda sunburn pada tiap orang berbeda-beda, tergantung warna atau jenis kulit dan lamanya paparan sinar matahari pada kulit.
Bagi orang berkulit putih, paparan sinar matahari selama 11 menit sudah dapat menyebabkan kulit terbakar, sedangkan orang dengan kulit cokelat dapat bertahan dari efek paparan sinar matahari hingga berjam-jam.
Tanda-tanda sunburn biasanya terjadi 2–6 jam setelah terkena paparan sinar matahari dan puncaknya adalah pada 12–24 jam setelahnya. Tanda-tanda yang dapat muncul pada kulit meliputi:
- Kemerahan
- Panas dan perih saat disentuh
- Gatal
- Bengkak
- Kulit melepuh
Pada kasus yang berat, sunburn bisa menimbulkan demam, mulut kering, sakit kepala, dan kram otot.
Cara Mencegah Alergi Matahari dan Terbakar Matahari
Untuk mencegah alergi matahari atau terbakar matahari, Anda bisa melakukan cara-cara berikut ini:
- Hindari paparan sinar matahari secara langsung, terutama pada siang hari saat matahari sedang berada pada puncaknya.
- Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 dan pilihlah yang memberikan perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB.
- Kenakan celana panjang, baju lengan panjang, dan topi jika ingin keluar rumah pada siang hari.
- Gunakan kacamata hitam saat beraktivitas di bawah terik matahari.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk menggunakan kembali krim tabir surya setiap 2 jam sekali, terutama setelah berenang atau banyak berkeringat.
Jika muncul keluhan pada kulit tetapi Anda tak bisa menentukan perbedaan alergi matahari atau terbakar matahari, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.