Tiba-tiba muncul jerawat atau kulit menjadi terkelupas setelah mencoba produk perawatan kulit baru? Jangan khawatir dulu, itu bisa menjadi tanda kamu mengalami purging. Namun, sebenarnya purging itu apa sih dan bagaimana membedakannya dengan breakout? Simak di sini, yuk!
Purging adalah proses penyesuaian pada kulit saat sel-sel kulit mati akan digantikan oleh sel yang baru. Sebelum sel kulit baru muncul, sumbatan yang ada di pori-pori, seperti kotoran dan sebum berlebih, juga akan keluar, sehingga dapat menyebabkan beberapa masalah kulit, seperti jerawat, beruntusan, dan kulit mengelupas.
Saat purging terjadi, tak sedikit orang yang menganggap bahwa kulitnya tak cocok dengan produk skincare yang baru digunakan. Padahal, purging sebenarnya bisa menjadi pertanda bahwa produk skincare tersebut bekerja dengan baik, lho.
Beberapa Penyebab Purging
Umumnya, purging terjadi setelah penggunaan produk skincare baru yang mengandung bahan-bahan aktif tertentu. Beberapa bahan aktif tersebut dapat mempercepat proses regenerasi sel kulit, yang biasanya memakan waktu sekitar 28 hari menjadi sekitar 7─14 hari saja, pada orang dewasa muda.
Bahan-bahan aktif dalam produk skincare yang dapat berisiko menyebabkan purging antara lain:
- Retinoid
- Asam alfa hidroksi (AHA)
- Asam beta hidroksi (BHA)
- Asam glikolat
- Asam salisilat
- Asam azaleat
- Asam laktat
- Vitamin C
- Benzoil peroksida
Apabila kulit sudah bisa beradaptasi dengan bahan-bahan aktif di atas, barulah purging mereda dan kamu akan merasakan manfaat dari produk skincare, seperti jerawat mereda atau kulit menjadi lebih halus dan cerah (glowing).
Perbedaan Purging dan Breakout
Masih banyak orang yang belum bisa membedakan purging dan breakout, mengingat tanda-tandanya yang memang mirip. Padahal, kedua kondisi tersebut sebenarnya berbeda, lho.
Nah, supaya kamu tidak bingung lagi, di bawah ini adalah penjelasan tentang perbedaan purging dan breakout:
1. Penyebab
Perbedaan pertama antara purging dan breakout adalah penyebabnya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, purging umumnya disebabkan oleh penggunaan produk skincare baru yang mengandung bahan aktif tertentu.
Sementara, penyebab breakout bisa lebih beragam, seperti stres, over-exfoliating, iritasi kulit yang berlebihan, dan tersumbatnya pori-pori.
2. Keparahan gejala
Hal selanjutnya yang membedakan purging dan breakout adalah tingkat keparahan gejalanya. Pada purging, biasanya gejala yang muncul cenderung lebih ringan dan tidak menimbulkan bekas setelah sembuh. Sementara itu, gejala breakout bisa lebih parah dan dapat meninggalkan bekas pada wajah.
3. Area kemunculan
Area kemunculan gejala pada purging dan breakout biasanya juga berbeda. Saat purging, gejala hanya muncul pada area kulit yang memang biasa bermasalah, misalnya sering berjerawat, atau hanya pada area yang terpapar produk skincare.
Namun, pada breakout, gejala bisa muncul di seluruh area kulit, bahkan pada area yang jarang bermasalah atau tidak bersentuhan dengan skincare.
4. Durasi
Perbedaan purging dan breakout juga bisa dilihat dari durasinya. Meski setiap orang bisa mengalami periode purging yang berbeda-beda, kondisi ini umumnya hanya terjadi selama 6─8 minggu. Sementara, durasi breakout dapat berlangsung hingga berbulan-bulan.
Nah, itulah beberapa perbedan antara purging dan breakout yang perlu kamu ketahui. Walau mungkin memang mengganggu, tetaplah bersabar saat kulit mengalami proses purging, hingga kamu merasakan manfaat dari produk skincare yang kamu gunakan.
Untuk mengurangi keparahan tingkat purging, kamu bisa coba gunakan produk skincare baru secara bertahap. Misalnya, gunakan skincare tersebut 2 kali pada seminggu pertama. Kemudian, tingkatkan jadi 3 atau 4 minggu di minggu berikutnya setelah kulitmu beradaptasi dengan produk tersebut.
Namun, perlu diingat juga bahwa purging tidak memakan waktu yang terlalu lama. Jadi, kalau kamu mengalaminya hingga berbulan-bulan, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter karena bisa jadi yang kamu alami adalah masalah kulit tertentu, seperti breakout.