Pada beberapa kondisi, suntik vitamin C dalam dosis yang tinggi bisa saja diperlukan. Namun, penyuntikan vitamin tidak boleh sembarangan, apalagi dengan dosis tinggi. Ada beberapa risiko suntik vitamin C dosis tinggi yang perlu Anda waspadai.
Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu nutrisi yang berperan penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah dan memperbaiki kerusakan sel, mendukung proses penyembuhan luka, dan membentuk kolagen.
Suntik vitamin C biasanya diberikan untuk mengatasi kekurangan vitamin C, baik akibat pola makan yang buruk maupun gangguan penyerapan vitamin C. Kondisi ini bisa ditandai dengan tubuh mudah lelah, penyembuhan luka yang lama, nyeri sendi, radang gusi, dan gusi berdarah atau bengkak.
Kondisi yang Membutuhkan Suntikan Vitamin C Dosis Tinggi
Selain kekurangan vitamin C, ada beberapa kondisi yang juga bisa menyebabkan asupan vitamin ini perlu ditingkatkan dengan cepat melalui suntikan vitamin C dosis tinggi, yaitu:
- Penyakit kronis, seperti kanker, HIV, demam rematik, atau malnutrisi
- Infeksi, seperti pneumonia, batuk rejan, TBC, difteri, sinusitis, atau COVID-19
- Demam
- Luka atau cedera berat, misalnya luka bakar yang parah
Selain itu, suntikan vitamin C juga sering digunakan untuk berbagai keperluan kecantikan, seperti mencerahkan atau memutihkan kulit. Namun, efektivitas suntikan vitamin C untuk kegunaan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Praktek suntik vitamin C yang tidak tepat dan tidak aman justru berpotensi menularkan penyakit, menyebabkan infeksi, dan menimbulkan cedera serius.
Dosis Umum Suntik Vitamin C yang Tepat dan Risikonya jika Berlebihan
Sebagai gambaran, berikut adalah rekomendasi asupan vitamin C harian berdasarkan usia:
- Anak-anak usia 1–9 tahun : 40–45 mg per hari
- Remaja: 75–90 mg per hari
- Orang dewasa: 65–90 mg per hari
Sementara itu, rekomendasi dosis umum suntik vitamin C adalah:
- 200 mg sekali sehari selama 7 hari untuk mengatasi kekurangan vitamin C
- 000 mg sekali sehari selama 5–21 hari untuk membantu mempercepat penyembuhan luka
Dosis penggunaan suntik vitamin C di luar tujuan medis, misalnya untuk memutihkan kulit atau membuat badan terasa segar, sangat beragam. Dosis suntik vitamin C untuk keperluan pemutihan dan peremajaan bisa mencapai 10.000–100.000 mg.
Meski pada umumnya tidak berbahaya, suntik vitamin C yang terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko munculnya berbagai gangguan kesehatan, antara lain:
- Diare
- Mual dan muntah
- Maag
- Kram perut
- Insomnia
- Sakit kepala
- Kelebihan zat besi (hemokromatosis)
- Kerusakan ginjal, jika menderita penyakit ginjal
- Batu ginjal, terutama bagi orang yang pernah mengalami batu ginjal
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mendapat Suntikan Vitamin C
Pemberian suntikan vitamin C biasanya cukup aman dilakukan pada orang yang sehat atau menderita defisiensi vitamin C. Namun, pemberian suntikan vitamin C dosis tinggi sebaiknya diwaspadai pada kelompok berikut:
- Ibu hamil
- Penderita diabetes, asam urat, gangguan fungsi hati, penyakit ginjal, misalnya batu ginjal
- Orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan, seperti aspirin, antasida, dan obat pengencer darah
- Orang yang sedang menjalani perawatan kanker, misalnya kemoterapi
- Orang yang memiliki kelainan darah, misalnya hemofilia
Oleh karena itu, sebelum mendapatkan suntikan vitamin C dosis tinggi, sebaiknya berkonsultasilah dulu dengan dokter dan informasikan riwayat kesehatan Anda secara lengkap. Dengan begitu, bahaya suntik vitamin C dosis tinggi bisa dihindari.