Ruang NICU merupakan tempat khusus untuk merawat bayi baru lahir yang membutuhkan pengawasan ketat dari tenaga medis. Bayi yang dirawat di ruang NICU biasanya lahir dengan gangguan kesehatan, misalnya lahir prematur atau lahir dengan cacat bawaan.
Sama seperti ruang ICU, NICU atau (neonatal intensive care unit) juga digunakan untuk merawat pasien secara intensif. Ruangan ini merupakan ruang perawatan khusus yang menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi dan mencegah berbagai kondisi yang dapat membahayakan keselamatan bayi baru lahir dengan gangguan kesehatan.
Beragam Peralatan yang Ada di Ruang NICU
Ruang NICU dilengkapi berbagai perangkat medis untuk mendukung perawatan intensif bayi baru lahir. Berikut ini adalah peralatan yang dapat Anda temukan di dalam ruang NICU:
1. Inkubator
Inkubator adalah tempat tidur kecil seperti boks bayi. Bedanya, bagian atas boks ini ditutupi pembatas berbahan plastik keras berwarna transparan. Alat ini berguna untuk melindungi bayi dari paparan kuman penyebab infeksi dan menjaga tubuhnya tetap hangat. Suhu di dalam alat ini umumnya dapat diatur menyesuaikan kondisi bayi.
2. Alat terapi sinar
Sebagian inkubator sudah dilengkapi dengan alat terapi sinar atau fototerapi, tetapi ada juga yang terpisah. Selama fototerapi dilakukan, alat kelamin dan mata bayi harus ditutup karena bagian ini rentan terhadap radiasi cahaya.
Terapi sinar atau fototerapi dilakukan untuk menangani bayi yang kuning akibat kadar bilirubin yang tinggi. Melalui terapi sinar, bilirubin akan dipecah agar mudah dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Dengan begitu, kadarnya diharapkan dapat kembali normal.
3. Ventilator
Ventilator atau alat bantu pernapasan digunakan untuk membantu pernapasan bayi baru lahir yang mengalami gagal napas atau masalah pada paru-parunya. Alat ini akan disambungkan ke selang tipis yang dimasukkan ke saluran napas bayi, baik melalui hidung, mulut, maupun lubang yang dibuat di bagian leher bayi.
4. Continuous positive airway pressure (CPAP)
Selain ventilator, ada pula alat bantu pernapasan lain yang disebut dengan continuous positive airway pressure (CPAP). Alat ini diperuntukkan bagi bayi yang masih bisa bernapas sendiri, tetapi belum optimal. CPAP disambungkan dengan selang kecil yang dimasukkan ke hidung.
5. Feeding tubes (selang makanan)
Alat ini dimasukkan ke dalam perut bayi melalui mulut atau hidung untuk menyalurkan air susu ibu (ASI) atau susu formula.
6. Selang infus
Selang infus digunakan untuk membantu pemberian obat dan cairan yang diperlukan bayi. Selang infus umumnya dipasangkan ke pembuluh darah di lengan atau tangan bayi.
7. Monitor
Seluruh bayi yang dirawat di ruang NICU terhubung dengan monitor. Monitor ini berfungsi untuk menampilkan denyut jantung, tekanan darah, pernapasan, suhu, dan kadar oksigen dalam tubuh bayi.
Selain dilengkapi dengan peralatan medis, ruang NICU juga diawasi oleh sejumlah petugas medis, mencakup perawat khusus untuk NICU, dokter umum, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis lain.
Peraturan yang Harus Diketahui di Ruang NICU
Ruang NICU adalah area steril yang tidak boleh dimasuki sembarang orang, tak terkecuali orang tua dari bayi yang dirawat. Agar ruang NICU tetap steril, pihak rumah sakit menyediakan sabun atau hand sanitizer, masker, dan pakaian khusus untuk memastikan bahwa pengunjung yang masuk ke NICU tidak membawa kuman.
Tiap rumah sakit memiliki kebijakan yang berbeda dalam membatasi jumlah pengunjung dan jam kunjungan ke ruang NICU. Aturan ini diberlakukan agar risiko paparan infeksi ke bayi dapat diminimalkan dan bayi tidak terganggu dengan suara bising.
Kondisi Bayi yang Harus Masuk ke Ruang NICU
Ada berbagai alasan bayi dirawat di NICU, tetapi kegagalan paru-paru pada bayi prematur merupakan penyebab paling sering yang memerlukan perawatan intensif di ruang NICU.
Berikut ini adalah beberapa kondisi bayi yang perlu menjalani perawatan di ruang NICU:
Neonatal respiratory distress syndrome (RDS)
Neonatal respiratory distress syndrome adalah suatu kondisi ketika terjadi gangguan pernapasan pada bayi prematur yang disebabkan oleh kurangnya zat surfaktan di paru-paru.
Tanpa adanya zat tersebut, paru-paru tidak dapat mengembang dengan sempurna sehingga bayi tidak bisa bernapas dengan baik. Pada kondisi ini, bayi baru lahir memerlukan alat ventilator yang tersedia di ruang NICU.
Infeksi
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan bayi baru lahir lebih rentan terkena infeksi dan salah satunya adalah lahir prematur. Sistem kekebalan tubuh bayi prematur masih sangat lemah, sehingga belum mampu melawan virus dan bakteri penyebab infeksi.
Dengan perawatan di ruang NICU, bayi baru lahir yang mengalami infeksi berat dapat dirawat secara intensif dan diberikan obat-obatan melalui infus. Bila terjadi komplikasi atau kondisi darurat, bayi dapat segera ditangani dengan peralatan medis yang lengkap di ruang NICU.
Penyakit kuning
Selain rentan terkena infeksi, bayi prematur juga berpotensi mengalami penyakit kuning. Hal ini karena organ hati pada bayi prematur belum berkembang sempurna, sehingga tidak bisa mengeluarkan bilirubin dari aliran darah.
Perawatan di ruang NICU akan mempermudah bayi mendapatkan rangkaian terapi, baik fototerapi maupun obat-obatan, untuk mengatasi penyakit kuning yang dialaminya.
Selain ketiga kondisi di atas, bayi dengan penyakit bawaan lahir atau berat badan lahir rendah, bayi kembar tiga, bayi yang mengalami masalah saat persalinan, dan bayi yang menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan setelah dilahirkan, juga perlu menjalani perawatan di ruang NICU.
Apabila bayi Anda harus mendapatkan perawatan di ruang NICU, pastikan Anda telah mendapatkan informasi lengkap mengenai fasilitas dan aturan yang diterapkan rumah sakit untuk berkunjung ke ruang NICU. Berbagai informasi tersebut dapat Anda dapatkan dari dokter maupun petugas di rumah sakit.