Savant syndrome adalah kondisi langka ketika orang dengan kecerdasan di bawah normal memiliki bakat khusus atau kemampuan luar biasa dalam bidang tertentu. Yuk, kenali lebih jauh mengenai savant syndrome dalam artikel berikut.
Orang dengan savant syndrome mungkin memiliki IQ rendah, tetapi bisa memiliki keahlian di bidang yang spesifik. Orang dengan savant syndrome bisa memiliki keahlian menonjol bahkan di atas orang normal di bidang seni atau ilmu pengetahuan, atau memiliki ingatan yang luar biasa.
Savant syndrome umumnya dialami oleh penyandang autisme. Namun, bukan berarti penyandang autisme saja yang bisa mengalami kondisi ini.
Penyebab Savant Syndrome
Hingga saat ini belum ada teori yang dapat menjelaskan penyebab savant syndrome secara pasti. Para ahli menduga bahwa savant syndrome berkaitan dengan kerusakan pada bagian otak yang mengatur persepsi.
Savant syndrome dapat bersifat genetik, tetapi juga bisa diperoleh ketika anak tumbuh besar, atau bahkan terjadi pada orang dewasa. Umumnya, orang dengan savant syndrome pernah mengalami cedera kepala yang cukup parah atau penyakit yang menyebabkan kerusakan otak.
Para peneliti masih terus mencari tahu penyebab dan bagaimana savant syndrome dapat terjadi pada penderita gangguan perkembangan atau disabilitas intelektual.
Karakteristik Savant Syndrome
Orang dengan savant syndrome dapat menunjukkan kecakapan luar biasa di suatu bidang, meski hanya bersentuhan sekali, atau bahkan tidak pernah bersentuhan dengan bidang tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh savant syndrome yang pernah terjadi:
- Stephen Wiltshire merupakan penyandang autisme. Dia baru bisa bicara saat berusia 9 tahun. Akan tetapi, dia memiliki kemampuan menggambar lanskap sebuah kota dengan detail. Ia pun mendapat penghargaan dan karyanya dipamerkan di museum.
- Orlando Serrell pernah mengalami cedera kepala karena terkena bola baseball saat berusia 10 tahun. Sejak saat itu, ia mampu menjawab pertanyaan rumit mengenai cuaca yang terjadi pada hari tertentu.
- Alonzo Clemons pernah mengalami cedera kepala parah sewaktu balita. Dia memiliki kemampuan memahat patung hewan secara sempurna dengan hanya melihat sekilas gambar hewan tersebut di TV.
- Leslie Lemke adalah penderita kelainan bawaan hingga menjadi buta. Selain itu, dia baru bisa bicara dan berjalan saat remaja. Namun, saat berusia 16 tahun, dia mahir memainkan piano dengan hanya dengan sekali mendengar lagu tanpa melalui pendidikan formal di bidang musik.
- Kim Peek adalah penderita gangguan perkembangan. Namun, dia dapat menyebutkan nama hari beserta tanggalnya dengan tepat, serta memiliki kemampuan mengingat isi ribuan buku hanya dengan sekali baca.
Selain terkesan jenius dalam bidang tertentu, penyandang autisme dan savant syndrome juga memiliki profil kognitif dan perilaku sebagai berikut:
- Memiliki sensitivitas sensori
- Memiliki perilaku obsesif
- Memiliki perilaku yang sistematis
- Memilik kemampuan teknis dan spasial (memahami atau mengingat ruang atau benda)
Orang dengan savant syndrome perlu dibimbing agar ia dapat mengeksplorasi dan mengembangkan potensinya dengan baik. Keterampilan yang terasah dapat menjadi bekal baginya untuk meraih masa depan dan mandiri secara finansial.
Jika Anda mengenali tanda-tanda atau karakteristik savant syndrome pada anak Anda, jangan ragu untuk membawanya ke dokter. Dokter mungkin juga akan merujuk anak ke psikolog untuk mendampingi perkembangan mental serta mengembangkan kelebihan yang dimiliki anak.