Kacang tanah merupakan makanan yang sering memicu reaksi alergi. Ini mungkin membuat Bunda ragu untuk memberikannya kepada Si Kecil saat ia siap makan MPASI, padahal memberikan kacang tanah sejak dini diyakini bisa mencegah anak alergi kacang, lho. Kok, bisa? Simak penjelasannya di sini!
Kacang tanah memang sering memicu alergi. Namun, bukan berarti Si Kecil jadi tidak boleh mengonsumsi kacang tanah. Bunda justru disarankan untuk mengenalkan kacang tanah kepada Si Kecil sejak awal pemberian MPASI. Akan tetapi, Bunda perlu mengetahui dulu aturan pemberiannya.
Aturan Pemberian Kacang Tanah pada Bayi
Mengenalkan kacang tanah kepada Si Kecil sejak usia 6 bulan terbukti dapat menurunkan risikonya untuk mengalami alergi kacang di kemudian hari. Namun, sebelum memberikannya kacang, Bunda harus tahu dulu seberapa tinggi risiko Si Kecil memiliki alergi kacang tanah. Berikut adalah tingkatannya:
- Risiko tinggi, jika Si Kecil pernah mengalami alergi telur atau eksim yang parah.
- Risiko sedang, jika Si Kecil pernah mengalami eksim ringan atau sedang.
- Risiko rendah, jika Si Kecil tidak pernah mengalami eksim ataupun alergi telur.
Apa pun tingkat risiko Si Kecil, Bunda tetap bisa memberikannya kacang tanah sejak ia mulai makan MPASI, alias usia 6 bulan. Hanya saja, jika Si Kecil berisiko sedang atau tinggi, Bunda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Bila perlu, pemberian kacang tanah dilakukan di bawah pengawasan dokter di rumah sakit.
Jika risiko Si Kecil untuk memiliki alergi kacang tanah rendah, Bunda bisa mulai mengenalkan kacang tanah kepada Si Kecil di rumah. Pada pemberian kacang tanah pertama kali, disarankan untuk tidak mencampurnya dengan bahan makanan lain. Hal ini supaya jika muncul reaksi alergi, Bunda bisa tahu dengan pasti apa penyebabnya.
Bunda bisa mulai menyuapinya lumatan kacang tanah dan air atau langsung menggunakan selai kacang tanpa gula. Namun, tekstur selai kacang bisa terlalu pekat untuk bayi. Jadi, pastikan Bunda menambah cukup air hingga teksturnya cocok untuk Si Kecil.
Hingga beberapa jam setelah Si Kecil mengonsumsi kacang tanah, awasi kalau-kalau ia mengalami reaksi alergi. Jika tidak ada, Bunda bisa meneruskan pemberian kacang tanah pada MPASI-nya. Porsi kacang tanah yang disarankan adalah 6 gram per minggu yang dibagi dalam 3 kali pemberian.
Tanda Reaksi Alergi Kacang Tanah pada Bayi
Beberapa bayi dapat mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi kacang tanah. Reaksi alergi yang muncul bisa berupa:
- Biduran
- Ruam kemerahan dan gatal di kulit
- Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu
- Sesak napas
- Bersin
- Mengi
- Pucat
- Mual dan muntah
- Diare
- Hilang kesadaran
Reaksi alergi kacang tanah pada tiap bayi bisa berbeda-beda. Pada kasus yang ringan, bayi hanya mengalami reaksi alergi pada salah satu bagian tubuh, misalnya wajah. Reaksi alergi ringan bisa diatasi dengan obat antihistamin. Namun, pada reaksi alergi yang fatal, seperti syok anafilaktik, dibutuhkan penanganan secepatnya di IGD.
Wajar jika Bunda takut untuk memberikan Si Kecil kacang tanah karena khawatir akan muncul reaksi alergi. Namun, menunda pemberian kacang tanah atau tidak memberikannya sama sekali juga bukan solusi yang tepat. Semakin ditunda, semakin besar risiko Si Kecil menderita alergi kacang tanah di kemudian hari.
Lagi pula, lebih baik mengantisipasi alergi dari sekarang untuk menghindari reaksi yang fatal di kemudian hari. Jika Bunda masih ragu dan khawatir, cobalah berdiskusi dulu dengan dokter mengenai manfaat dan risiko pengenalan kacang tanah kepada Si Kecil.