Kenapa habis makan mual bisa saja terjadi karena makan terlalu banyak. Selain itu, mual setelah makan juga bisa disebabkan oleh berbagai hal lain. Kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya atau perlu diatasi dengan mengonsumsi bahan herbal sampai obat medis.
Mual setelah makan ditandai dengan perut terasa tidak nyaman dan muncul rasa ingin muntah. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika tidak membaik atau justru disertai keluhan lainnya, kenapa habis makan mual mungkin disebabkan oleh beberapa hal yang perlu ditangani.
Kenapa Habis Makan Mual bisa Terjadi
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab kenapa habis makan mual, di antaranya:
1. Terlalu banyak makan
Kekenyangan merupakan penyebab kenapa habis makan mual yang paling sering terjadi. Hal ini bisa terjadi karena lambung tiba-tiba terisi oleh makanan dalam porsi banyak. Selain mual, terlalu banyak makan juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti kembung dan sering kentut.
2. Terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan berlemak
Kenapa habis makan mual juga bisa disebabkan oleh konsumsi makanan pedas atau berlemak, seperti makanan cepat saji dan gorengan, yang terlalu banyak. Lemak yang berasal dari burger atau kentang goreng dapat merangsang usus untuk melepaskan hormon cholecystokinin. Hormon ini akan memperlambat pengosongan saluran cerna sehingga rasa kenyang meningkat dan berpotensi menyebabkan mual.
Selain mual, makan makanan pedas dan berlemak juga bisa memicu gejala lainnya, seperti perut kembung, nyeri dada, nyeri perut, sulit menelan, dan sering sendawa.
3. Berbaring setelah makan
Kebiasaan berbaring setelah makan merupakan salah satu penyebab kenapa habis makan mual. Risiko asam lambung naik ke kerongkongan meningkat karena makanan yang telah dikonsumsi masih berada di lambung dan sedang dicerna.
Jika makanan kembali ke kerongkongan, hal ini dapat menyebabkan timbulnya rasa mual, sering sendawa, bahkan kerongkongan terasa seperti terbakar.
4. Alergi makanan
Kenapa habis makan mual bisa disebabkan oleh alergi makanan, misalnya seafood, telur, atau kacang-kacangan. Hal ini terjadi karena sistem imun bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu pada makanan sebagai benda asing.
Reaksi alergi biasanya muncul secara cepat atau dalam beberapa jam setelah makan. Gejalanya dapat berupa pusing kepala, muntah, bengkak dan gatal di lidah, bibir, atau mata, sesak napas, muncul ruam merah dan gatal-gatal di kulit, sakit perut, serta diare.
5. Keracunan makanan
Keracunan makanan bisa disebabkan oleh konsumsi makanan kedaluwarsa, makanan mentah, serta makanan yang terkontaminasi kuman dan tidak higienis. Saat tidak sengaja mengonsumsi makanan tersebut, rasa mual akan terasa dalam jangka waktu 30 menit hingga 8 jam setelah makan.
Selain mual, efek yang ditimbulkan bila keracunan makanan adalah muntah, sakit perut, diare, demam, dan pusing kepala.
6. Kehamilan
Ibu hamil akan mengalami perubahan kadar hormon di tubuhnya. Perubahan ini bisa menyebabkan mual, khususnya saat kehamilan pada trimester awal. Mual pada ibu hamil paling sering terjadi di pagi hari dan saat habis makan, tetapi bisa juga terjadi kapan pun, baik siang maupun malam.
7. Stres berat
Ketika mengalami stres berat, tubuh akan memproduksi hormon stres yang dapat menyebabkan gangguan pada usus dan menimbulkan rasa mual, termasuk setelah makan.
8. Efek samping obat
Beberapa jenis obat yang berfungsi untuk mengobati diabetes tipe 2 mampu membuat pergerakan makanan dari lambung ke usus halus menjadi lebih lambat. Apabila diisi oleh makanan, lambung pun menjadi cepat penuh. Kondisi ini akhirnya membuat penderitanya lebih mudah untuk merasa mual.
9. Penyakit kantong empedu
Enzim pada kantong empedu berfungsi untuk memecah makanan berlemak, termasuk makanan berminyak. Bila terjadi peradangan pada kantong empedu, proses memecah makanan akan terganggu dan menyebabkan mual.
Pada penderita penyakit kantong empedu, mual akan terasa 15–20 menit setelah makan, terutama bila makan makanan berlemak. Selain itu, akan muncul gejala lain yang menyertai, seperti sakit perut, muntah, demam, kulit dan bagian putih mata berwarna kuning, perut kembung, diare, dan buang air besar berwarna pucat.
10. Diabetes
Diabetes juga merupakan penyakit yang bisa menjadi penyebab kenapa habis makan mual. Kondisi tersebut bisa terjadi sebagai komplikasi dari diabetes yang tidak terkontrol dan disebut sebagai gastroparesis diabetik.
Pada gastroparesis akibat diabetes ini, terjadi gangguan pada saraf dan sel-sel pencernaan yang menyebabkan proses pencernaan menjadi lebih lambat. Akibatnya, muncul rasa cepat kenyang, muntah, nyeri ulu hati, dan perut kembung yang menyertai mual sehabis makan.
11. Pankreatitis
Pankreatitis atau peradangan pada pankreas juga bisa menjadi penyebab kenapa habis makan mual. Hal ini karena terjadinya gangguan produksi enzim pemecah makanan akibat peradangan pankreas, sehingga proses pencernaan makanan pun menjadi terganggu dan timbul rasa mual setelah makan.
Gejala lain yang ditimbulkan oleh pankreatitis adalah nyeri di perut bagian atas yang menjalar ke belakang, berdebar-debar, muntah, serta demam.
Cara Mengatasi Mual setelah Makan
Jika mengalami mual setelah makan, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut:
Konsumsi air jahe
Jahe mampu mengatasi mual setelah makan. Hal ini karena jahe mengandung senyawa bioaktif gingerol dan shogaol. Senyawa ini mampu mempercepat pengosongan lambung dan merangsang lambung berkontraksi sehingga mengurangi mual setelah makan.
Untuk merasakan manfaatnya, Anda bisa menyeduh jahe merah atau jahe kering yang telah digeprek. Tunggu beberapa saat hingga air seduhan berubah warna. Bila warna air telah berubah, sisihkan jahe, lalu Anda bisa meminum airnya.
Jangan berbaring setelah makan
Berbaring setelah makan dapat membuat asam lambung naik ke kerongkongan. Ini karena makanan yang dicerna masih ada di lambung. Selain itu, asam lambung sedang banyak diproduksi untuk mencerna makanan tersebut. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk tidak tiduran setelah makan.
Konsumsi obat antasida
Anda juga bisa mengatasi mual setelah makan dengan mengonsumsi obat antasida. Antasida bekerja dengan mengurangi jumlah asam di dalam lambung, sehingga keluhan habis makan mual teratasi.
Meski penggunaan antasida bisa dilakukan tanpa resep dari dokter, Anda tetap harus mengikuti petunjuk penggunaan yang ada pada kemasan obat untuk menghindari efek samping obat.
Agar mual habis makan tidak Anda rasakan, beberapa tips ini bisa dilakukan:
- Makan dengan porsi kecil tetapi sering dan secara perlahan
- Mengonsumsi makanan rendah lemak, serta buah dan sayuran yang tinggi nutrisi
- Mengupayakan makan dengan jadwal yang teratur dan tidak mendekati jam tidur
- Menghindari makanan yang dapat memicu alergi, seperti susu, telur, makanan laut, kacang-kacangan, serta gandum
- Mengonsumsi makanan yang diolah secara higienis
- Menghindari makanan yang mentah atau setengah matang
- Mengelola stres dengan baik
- Melakukan kontrol ke dokter dan rutin minum obat jika memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes
Jika Anda mengalami habis makan mual, terutama bila disertai dengan gejala lain, seperti muntah, sakit kepala, diare, hingga demam, Anda dapat konsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasi kenapa habis makan mual yang Anda alami.