Kenapa ibu hamil sering sakit perut, ya? Ada beberapa hal yang bisa membuat ibu hamil sering mengalami keluhan ini, salah satunya adalah pembesaran rahim karena janin yang makin besar. Namun, ada berbagai penyebab lain yang perlu Bumil ketahui. Dengan begitu, Bumil bisa menghadapinya dengan baik.
Saat hamil, tubuh wanita akan mengalami berbagai perubahan. Salah satu perubahan ini adalah perut yang lebih sering terasa sakit. Nah, mungkin tak sedikit ibu hamil yang bertanya-tanya, kenapa ibu hamil sering sakit perut?
Sakit perut saat hamil bisa disebabkan oleh beberapa hal. Namun, Bumil jangan khawatir dulu, ya, karena penyebab sering sakit perut ini tidak selalu berbahaya, kok.
Alasan Ibu Hamil Sering Sakit Perut
Selama hamil, seseorang bisa mengalami beberapa keluhan, salah satunya sering sakit perut. Biasanya, hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dan bertambahnya ukuran janin. Lebih jelasnya, berikut ini adalah alasan kenapa ibu hamil sering sakit perut:
1. Pertumbuhan janin
Seiring bertambahnya usia kandungan, ukuran rahim Bumil akan membesar mengikuti pertumbuhan Si Kecil. Nah, membesarnya rahim ini bisa menekan otot, sendi, dan pembuluh darah di area perut dan panggul. Kondisi inilah yang membuat ibu hamil sering kali merasakan sakit perut, terutama setelah terlalu lama berdiri atau duduk.
Meski kerap mengganggu, sakit perut yang disebabkan oleh pembesaran ukuran rahim dan janin ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan dan memang normal terjadi, ya.
2. Peregangan ligamen bundar
Ukuran janin dan rahim yang makin besar juga bisa meregangkan ligamen bundar, yakni jaringan penyokong yang menghubungkan rahim dengan panggul. Ligamen ini berfungsi untuk menjaga posisi rahim agar tetap berada di dalam panggul.
Selama masa kehamilan, ligamen ini bisa meregang atau mengencang, lalu menimbulkan rasa sakit atau kencang di perut. Umumnya, sakit perut karena kondisi ini normal terjadi dan lebih sering dirasakan ibu hamil ketika usia kehamilan mencapai 18–24 minggu.
3. Kembung
Ibu hamil, khususnya ibu hamil muda, lebih rentan mengalami kembung karena meningkatnya kadar hormon progesteron dalam tubuh. Kadar progesteron yang meningkat ini bisa melambatkan pencernaan sehingga menimbulkan sembelit dan menumpuknya gas di dalam usus.
Nah, hal ini kemudian akan membuat perut ibu hamil sering terasa kencang, penuh, dan sakit.
4. Sembelit
Meningkatnya kadar hormon progesteron dalam tubuh ibu hamil bisa membuat gerakan usus melambat sehingga membuat pencernaan ikut melambat. Selain itu, rahim yang membesar juga bisa menekan usus besar.
Kedua hal ini bisa menyebabkan sembelit sehingga membuat perut ibu hamil terasa kencang. Sembelit yang tak kunjung membaik ini terkadang bisa membuat perut ibu hamil sering terasa sakit.
5. Maag
Sakit maag bisa membuat ulu hati terasa panas dan perut terasa sakit. Meskipun maag bisa terjadi pada siapa saja, ibu hamil lebih rentan mengalaminya karena sistem pencernaan jadi lebih lambat dan katup bawah kerongkongan jadi lebih lemah. Hal ini bisa mempermudah cairan asam lambung naik ke kerongkongan.
Keluhan sering sakit perut karena sakit maag ini juga umumnya lebih banyak dirasakan oleh ibu hamil yang memang memiliki riwayat GERD sebelumnya.
6. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih adalah salah satu infeksi bakteri yang banyak dialami ibu hamil. Nah, beberapa gejala infeksi ini adalah susah menahan pipis, nyeri atau perih saat pipis, demam, serta sakit perut bagian bawah. Selain nyeri perut, infeksi saluran kemih juga bisa menimbulkan nyeri di pinggang.
Jika mengalami gejala tersebut, Bunda sebaiknya segera pergi ke dokter agar kondisi ini bisa segera ditangani dan tidak berdampak pada kehamilan, ya.
7. Kontraksi
Salah satu alasan kenapa ibu hamil sering sakit perut adalah kontraksi rahim. Ketika mengalami kontraksi, ibu hamil akan merasakan nyeri atau kram yang berlangsung lama dan makin kuat.
Kontraksi ini umumnya menandakan bahwa ibu hamil sebentar lagi akan melahirkan, terutama jika muncul beserta tanda-tanda persalinan lain, seperti ketuban merembes dan keluar lendir dan darah dari vagina.
Meski begitu, penyebab sering sakit perut tidak hanya kontraksi asli jelang persalinan ya, Bun, tetapi juga kontraksi palsu alias kontraksi Braxton Hicks. Ini adalah kontraksi yang bisa terjadi sejak trimester 2 kehamilan.
Berbeda dengan kontraksi asli, kontraksi palsu ini bukan menandakan persalinan, melainkan tanda bahwa tubuh sedang mempersiapkan diri untuk menyambut persalinan kelak ketika waktunya tiba atau menjelang HPL.
Sekarang, Bumil sudah tahu, nih, alasan kenapa ibu hamil sering sakit perut. Jika mengalaminya, ada beberapa cara yang bisa Bumil terapkan di rumah agar rasa sakit ini segera mereda. Inilah caranya:
- Perbanyak istirahat.
- Duduk dan berdiri secara perlahan.
- Mandi air hangat atau kompres punggung dengan air hangat.
- Jangan mengenakan pakaian ketat.
- Konsumsi makanan yang mengandung serat, seperti buah, sayur, dan gandum.
- Makan dalam porsi sedikit, tetapi lebih sering.
- Hindari rebahan setelah makan. Sebagai gantinya, lakukan gerakan sederhana seperti berjalan-jalan.
- Minum air setidaknya 2 liter atau 8 gelas per hari.
- Jangan menahan buang air kecil
- Rutin melakukan olahraga yang aman untuk ibu hamil, seperti peregangan atau yoga.
Meskipun sering sakit perut saat hamil biasanya adalah hal yang normal, kondisi ini sebaiknya jangan disepelekan, ya. Jika ibu hamil mengalami sering sakit perut yang terasa makin parah atau disertai rasa sakit saat pipis, pendarahan vagina, demam, atau sakit kepala, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar bisa segera ditangani.
Soalnya, sakit perut yang diiringi keluhan tersebut dikhawatirkan terjadi karena kondisi lain yang membutuhkan penanganan dokter lebih lanjut, misalnya hamil di luar kandungan, keguguran, atau preeklamsia.
Untuk konsultasi yang lebih cepat dan bisa dilakukan dari rumah, Bumil bisa melakukan Chat Bersama Dokter melalui ALODOKTER, ya.