Kencing berbusa bisa saja terjadi jika urine menghantam air dalam toilet dengan cepat sehingga air jadi berbuih atau bergelembung. Namun, pada sebagian kasus, kencing berbusa juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal.
Normalnya, urine memiliki warna kuning jernih hingga kuning keemasan dengan tekstur encer dan tidak berbuih atau berbusa. Namun, berbagai faktor seperti hidrasi, makanan, obat-obatan tertentu, hingga adanya masalah kesehatan bisa mengubah warna dan tekstur urine menjadi lebih pekat dan berbusa.
Jika gejala yang terjadi hanya kencing berbusa, kemungkinan hal tersebut tidak disebabkan oleh masalah kesehatan. Kencing berbusa yang disebabkan oleh penyakit tertentu biasanya akan diikuti atau didahului dengan keluhan lain yang lebih terasa mengganggu.
Penyebab Kencing Berbusa
Penyebab paling umum dari urine berbusa adalah aliran urine yang cepat saat buang air kecil, misalnya ketika kandung kemih terlalu penuh. Kondisi ini mirip dengan air yang berbusa ketika keluar dari keran dengan cepat. Selain itu, kadang kencing berbusa juga bisa terjadi karena urine yang pekat akibat dehidrasi.
Busa yang disebabkan oleh kondisi di atas akan menghilang dengan cepat. Namun, jika busa tidak kunjung hilang, kencing berbusa bisa disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti:
1. Proteinuria
Proteinuria atau tingginya kadar protein dalam urine bisa terjadi akibat gangguan fungsi ginjal dalam menyaring protein. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit diabetes atau hipertensi yang tidak ditangani dengan baik.
Kencing berbusa umumnya akan lebih terlihat jika penderita proteinuria sedang kurang minum atau dehidrasi.
2. Ejakulasi retrograde
Ejakulasi retrogade adalah salah satu gangguan ejakulasi di mana air mani tidak keluar melalui penis dan malah masuk ke dalam kandung kemih. Oleh karena itu, air mani yang berisi sperma, protein, dan enzim-enzim jadi bercampur dengan urine. Hal inilah yang membuat kencing berbusa.
3. Amiloidosis
Amiloidosis adalah kondisi langka yang menyebabkan ginjal dan bagian tubuh lain menyimpan banyak protein abnormal bernama amiloid.
4. Obat phenazopyridine
Phenazopyridine adalah obat untuk meredakan gejala iritasi saluran kemih, seperti infeksi saluran kemih. Obat ini kadang menyebabkan urine berbusa, tetapi akan normal kembali setelah obat selesai digunakan.
Faktor risiko kencing berbusa
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi atau penyakit yang ditandai dengan kencing berbusa, yaitu:
- Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ginjal
- Menderita diabetes, obesitas, atau hipertensi
- Mengonsumsi obat-obatan yang bisa meningkatkan risiko terjadinya ejakulasi retrogade, seperti obat antidepresan, obat hipertensi, serta obat untuk mengatasi pembesaran prostat
- Menjalani operasi prostat atau uretra
Gejala Kencing Berbusa
Gejala kencing berbusa dapat berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa keluhan yang bisa terjadi bersama dengan kencing berbusa:
- Pembengkakan di bagian tubuh, seperti kaki, tangan, wajah, hingga perut
- Mudah lelah
- Mual atau muntah
- Hilang nafsu makan
- Jumlah urine yang keluar berkurang
- Urine berwarna pekat atau keruh
- Air mani tidak keluar atau hanya keluar sedikit saat orgasme pada pria
- Infertilitas pria
Kapan harus ke dokter
Lakukan konsultasi online melalui chat dengan dokter jika Anda mengalami kencing berbusa yang disertai dengan gejala lain seperti yang telah disebutkan di atas.
Dengan diskusi melalui chat, dokter dapat memperkirakan penyebab kencing berbusa dan faktor risikonya. Setelah itu, dokter dapat memberikan rujukan ke dokter spesialis yang keahliannya sesuai dengan penyebab kencing berbusa Anda.
Diagnosis Kencing Berbusa
Untuk mendiagnosis kencing berbusa, dokter akan terlebih dahulu bertanya kepada pasien mengenai:
- Gejala yang dialami
- Pengobatan yang pernah dijalani
- Penyakit yang pernah atau sedang diderita, termasuk tekanan darah atau kadar gula darah yang tinggi.
Untuk mengetahui penyebab pasti kencing berbusa, dokter dapat meminta pasien untuk menjalani beberapa pemeriksaan berikut:
- Tes urine 24 jam, untuk melihat kebocoran protein pada urine
- Tes darah, untuk memeriksa gula darah atau kadar amiloid
- Pemeriksaan sperma pada urine
Pengobatan Kencing Berbusa
Pengobatan kencing berbusa dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Kencing berbusa yang disebabkan oleh dehidrasi dapat diatasi dengan memperbanyak minum air putih. Dengan begitu, urine akan menjadi lebih encer dan busa pada urine dapat berkurang atau hilang.
Jika kencing berbusa disebabkan oleh penyakit ginjal atau ejakulasi retrograde, dokter dapat meresepkan obat dan menganjurkan perbaikan gaya hidup guna meringankan gejala yang muncul.
Pengobatan kencing berbusa akibat proteinuria
Penanganan kencing berbusa akibat proteinuria biasanya dilakukan dengan perbaikan gaya hidup khusus penderita gangguan fungsi ginjal, seperti menghindari makanan berlemak, mengurangi makanan tinggi protein, dan diet garam. Selain itu, penyebab gangguan fungsi ginjal juga harus ditangani agar proteinuria tidak makin parah.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gangguan fungsi ginjal umumnya terjadi pada penderita diabetes atau hipertensi. Oleh karena itu, diperlukan juga pengobatan dan perbaikan pola hidup untuk mengendalikan penyakit tersebut. Pemeriksaan rutin juga diperlukan agar kondisi pasien tetap terpantau.
Pengobatan kencing berbusa akibat ejakulasi retrograde
Ejakulasi retrograde sebenarnya tidak memerlukan pengobatan, kecuali jika ada rencana untuk memiliki anak dan kondisi ini sudah mengganggu kesuburan. Umumnya, dokter akan meresepkan obat yang biasanya digunakan pada kondisi lain, misalnya:
- Antidepresan, termasuk imipramine atau maprotiline
- Antihistamin, seperti chlorpheniramine dan brompheniramine
- Dekongestan, seperti pseudoephedrine atau phenylephrine
Obat-obatan di atas dapat membantu menjaga otot leher kandung kemih tetap tertutup selama ejakulasi. Dengan begitu, sperma tidak akan masuk ke dalam kandung kemih, tetapi akan keluar sebagaimana mestinya saat ejakulasi.
Pengobatan kencing berbusa akibat amiloidosis
Pengobatan amiloidosis bertujuan untuk meredakan gejala dan menghentikan produksi protein yang tidak normal.
Pada kasus kencing berbusa akibat amiloidosis, pengobatan yang akan diberikan adalah kemoterapi. Kemoterapi dapat merusak sel-sel sumsum tulang yang abnormal dan menghentikan produksi protein amiloid sehingga penumpukannya di ginjal juga akan berkurang.
Komplikasi Kencing Berbusa
Komplikasi yang dapat terjadi akibat kencing berbusa tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Kencing berbusa akibat proteinuria atau amiloidosis bisa berkembang menjadi gagal ginjal.
Sementara itu, kencing berbusa yang disebabkan oleh ejakulasi retrograde jarang menyebabkan komplikasi. Namun, penderita ejakulasi retrograde bisa mengalami masalah infertilitas atau kemandulan.
Pencegahan Kencing Berbusa
Kencing berbusa bisa dicegah dengan menghindari penyakit atau mengendalikan faktor-faktor risikonya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti:
- Minum air putih yang cukup
- Menjaga berat badan agar tetap ideal atau menurunkan berat badan yang berlebih
- Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan bervariasi setiap harinya
- Membatasi konsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak
- Menjalani pengobatan dan pemeriksaan rutin bila menderita diabetes, hipertensi, atau keduanya
- Berolahraga secara rutin
- Tidak mengonsumsi obat apa pun secara sembarangan, tetapi lewat konsultasi dengan dokter terlebih dahulu