Kencing sakit adalah rasa nyeri, panas, atau perih yang muncul saat atau setelah buang air kecil. Kencing sakit merupakan gejala yang perlu segera diperiksakan ke dokter. Bila tidak tertangani dengan tepat, kencing sakit biasa memburuk dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti infeksi ginjal.
Kencing sakit atau dysuria bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit pada saluran kemih. Gangguan ini sering kali membuat penderitanya merasa tidak nyaman atau bahkan takut untuk buang air kecil. Padahal, hal tersebut justru bisa memperburuk kondisi kencing sakit. Oleh karena itu, keluhan kencing sakit perlu segera diperiksa dan ditangani.
Kencing sakit dapat menyerang pria maupun wanita. Namun, kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita, terutama pada usia 40 tahun ke atas. Kencing sakit juga lebih berisiko terjadi pada ibu hamil dan wanita yang menderita diabetes.
Penyebab Kencing Sakit
Kencing sakit umumnya disebabkan oleh gangguan pada saluran kemih. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kencing sakit:
- Peradangan atau infeksi saluran kemih (ISK), termasuk uretritis dan sistitis
- Infeksi menular seksual, seperti herpes genital, trichomoniasis, gonore, dan klamidia
- Infeksi atau peradangan pada organ genital, seperti vaginosis bakterial
- Penyakit radang panggul
- Prostatitis, baik yang disebabkan oleh infeksi maupun tidak
- Batu ginjal
- Iritasi akibat zat kimia, seperti pewangi, yang terdapat pada sabun atau produk pembersih vagina
- Efek samping obat-obatan tertentu, seperti nifedipine atau obat antinyeri golongan opioid
- Efek samping tindakan medis tertentu, misalnya kateter urine atau stent ureter
Faktor risiko kencing sakit
Ada faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kencing sakit, antara lain:
- Kehamilan
- Usia lanjut
- Diabetes atau obesitas
- Gangguan fungsi kandung kemih, misalnya retensi urine atau inkontinensia urine
- Daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menjalani kemoterapi atau mengonsumsi obat imunosupresan
- Aktivitas seksual yang berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan seksual dan tidak mengenakan kondom
- Cedera di area perut atau kelamin, termasuk akibat hubungan intim
Gejala Kencing Sakit
Gejala kencing sakit dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Namun, beberapa keluhan yang sering dirasakan penderitanya adalah:
- Rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Urine keluar hanya sedikit dan terasa tidak tuntas
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Rasa tidak nyaman atau perih di perut bagian bawah
- Urine tampak keruh dan berbau menyengat
- Demam
Kapan harus ke dokter
Lakukan konsultasi online melalui chat dengan dokter jika Anda mengalami gejala kencing sakit seperti yang disebutkan di atas. Jangan menunggu untuk memeriksakan diri ke dokter jika kencing sakit sudah berlangsung lama dan disertai gejala lain, seperti:
- Keluar cairan (selain urine) yang berbau tidak sedap dari penis atau vagina
- Demam
- Nyeri tajam di bagian samping pinggang
- Keluarnya batu kecil dalam urine
Diagnosis Kencing Sakit
Untuk mendiagnosis kencing sakit, dokter akan menanyakan hal-hal mengenai:
- Keluhan yang dialami
- Riwayat penyakit atau cedera
- Pengobatan atau terapi yang pernah atau sedang dijalani
- Kebiasaan membersihkan area genital
- Aktivitas seksual
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat apakah ada nyeri tekan pada pinggang dan perut bawah. Bila perlu, dokter juga akan memeriksa area kemaluan untuk mendeteksi luka atau ruam infeksi. Bagi pria yang diduga mengalami masalah prostat, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan dubur.
Bila perlu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang lain, seperti:
- Tes urine atau urinalisis, untuk mendeteksi sel darah putih, sel darah merah, dan tanda-tanda infeksi atau batu ginjal.
- USG, untuk memeriksa kondisi ginjal dan saluran kemih
- Kultur urine, untuk memastikan jenis bakteri di urine (bila ada)
- Sistoskopi, untuk melihat secara detail kondisi di dalam saluran kencing dan kandung kemih
Pengobatan Kencing Sakit
Langkah awal yang akan dilakukan untuk mengatasi kencing sakit adalah dengan memberikan obat pereda nyeri, antara lain:
Obat antinyeri
Kencing sakit akibat cedera ringan atau prosedur medis dapat diatasi dengan obat antinyeri saja. Selain itu, obat antinyeri juga dapat digunakan untuk meredakan keluhan kencing sakit yang diakibatkan oleh penyebab lain.
Beberapa jenis obat antinyeri yang digunakan adalah:
- Paracetamol, untuk meredakan nyeri perut dan mengatasi gejala lain, seperti demam
- Ibuprofen, untuk mengurangi sakit dan peradangan pada saluran kemih, serta nyeri perut atau demam yang mungkin menyertai kencing sakit
- Phenazopyridine, untuk meredakan nyeri atau rasa terbakar dengan langsung bekerja pada saluran kemih
Setelah itu dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebab kencing sakit. Pengobatan yang dapat diberikan antara lain:
Obat antibiotik
Antibiotik dapat diberikan jika kencing sakit disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit. Antibiotik yang umum diresepkan untuk kencing sakit meliputi
- Fluoroquinolones, seperti ciprofloxacin dan levofloxacin
- Fosfomycin
- Nitrofurantoin
- Ceftriaxone
Obat antivirus
Dokter juga akan memberikan obat antivirus untuk mengobati kencing sakit akibat infeksi virus, seperti herpes genital. Beberapa obat antivirus yang diberikan adalah:
- Acyclovir
- Famciclovir
- Valacyclovir
Obat antijamur
Pengobatan antijamur diberikan untuk mengurangi pertumbuhan jamur pada vagina. Obat antijamur yang akan diberikan bisa berbentuk obat minum atau yang dimasukkan langsung ke vagina (ovula). Berikut ini adalah beberapa obat antijamur yang biasanya diberikan, yaitu:
- Obat antijamur minum (oral), seperti fluconazole
- Obat antijamur ovula, seperti nystatin ovula
Obat penghambat alfa
Kencing sakit yang disebabkan oleh batu ginjal berukuran kecil dapat diatasi dengan pemberian obat penghambat alfa. Obat ini dapat melebarkan saluran kemih sehingga batu bisa lebih mudah mengalir keluar bersama urine.
Tidak hanya itu, obat penghambat alfa ini juga dapat digunakan untuk melancarkan aliran urine pada kencing sakit yang disebabkan oleh prostatitis. Beberapa obat penghambat alfa yang bisa digunakan sebagai pengobatan kencing sakit akibat batu ginjal dan prostatitis adalah:
- Tamsulosin
- Terazosin
- Alfuzosin
- Doxazosin
Jika kencing sakit disebabkan oleh penggunaan obat-obat tertentu atau iritasi akibat zat kimia, dokter akan mengganti atau mengurangi dosis obat, serta menyarankan pasien untuk menghindari pemicu iritasi.
Perawatan mandiri
Selain dengan obat-obatan di atas, pasien juga dapat melakukan perawatan mandiri di rumah untuk mempercepat penyembuhan, yaitu dengan:
- Memperbanyak minum air putih
- Tidak menahan buang air kecil meski takut akan terasa sakit
- Tidak berhubungan seksual selama menjalani terapi jika kencing sakit yang terjadi disebabkan oleh infeksi menular seksual
- Menghindari konsumsi makanan yang dapat mengiritasi saluran kemih selama masa penyembuhan, seperti makanan pedas, makanan atau minuman asam, kopi, dan minuman beralkohol
Komplikasi Kencing Sakit
Kencing sakit yang dibiarkan dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan beragam komplikasi berikut ini:
- Infeksi saluran kemih berulang atau kambuh
- Kerusakan ginjal permanen
- Sepsis
- Komplikasi kehamilan, bila kencing sakit terjadi pada ibu hamil
Pencegahan Kencing Sakit
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kencing sakit, yaitu:
- Memperbanyak minum air putih setiap harinya
- Menerapkan perilaku seks yang sehat, misalnya dengan tidak bergonta-ganti pasangan seksual atau memakai kondom saat berhubungan intim
- Menghindari penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia berlebih, seperti pewangi atau pewarna
- Menghindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih
- Membersihkan area kemaluan terutama setelah berhubungan seksual
- Mengeringkan area kelamin secara menyeluruh dengan mendahulukan vulva atau penis, lalu area anus