Kencing sakit pada wanita umumnya disebabkan oleh infeksi atau iritasi akibat pemakaian sabun kewanitaan. Tergantung pada penyebabnya, keluhan ini juga bisa disertai dengan gejala lain. Cara mengatasi kencing sakit pada wanita pun perlu disesuaikan dengan penyebab dan gejala yang muncul.

Kencing sakit bisa dialami oleh siapa saja. Namun, keluhan ini memang lebih umum terjadi pada wanita. Kencing sakit pada wanita dapat dirasakan saat awal buang air kecil atau setelahnya.

Kencing Sakit pada Wanita, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Rasa sakit yang muncul biasanya berupa rasa perih atau sensasi seperti terbakar, gatal, atau tidak nyaman di sekitar lubang saluran urine (uretra) maupun di perut bagian bawah. Keluhan ini bisa juga disertai dengan gejala lain, seperti keputihan abnormal serta urine keruh, berdarah, atau berbau busuk.

Kencing Sakit pada Wanita dan Berbagai Penyebabnya

Kencing sakit pada wanita bisa disebabkan oleh berbagai gangguan, baik dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh, misalnya iritasi pada vagina atau uretra, infeksi, atau masalah di kandung kemih. Inilah berbagai penyebab kencing sakit pada wanita yang sering terjadi:

1. Infeksi saluran kemih (ISK)

Kencing sakit pada wanita paling umum disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK). ISK bisa terjadi di berbagai bagian saluran kemih, termasuk ginjal, saluran kemih, dan kandung kemih.

Ciri khas dari penyakit ini adalah rasa sakit datang di waktu awal buang air kecil dan merasa ingin buang air kecil terus-menerus sampai sulit untuk menahannya.

Beberapa wanita yang terkena ISK juga bisa mengalami anyang-anyangan yang disertai keluhan lain, seperti urine yang berbau busuk atau lebih menyengat daripada biasanya, urine keruh atau berdarah, nyeri panggul, atau demam.

2. Peradangan kandung kemih (sistitis)

Penyebab lain kencing sakit pada wanita adalah peradangan kandung kemih (sistitis). Selain kencing sakit, kondisi ini ditandai dengan nyeri di sekitar area panggul, buang air kecil terus-menerus tetapi sedikit, rasa tertekan di area bawah pusar, serta urine berdarah, keruh, atau berbau menyengat.

Wanita lebih rentan terkena infeksi kandung kemih atau infeksi saluran kemih daripada pria karena memiliki saluran urine (uretra) yang pendek. Ini artinya, bakteri penyebab infeksi bisa mencapai kandung kemih dengan lebih mudah.

3. Infeksi vagina

Alasan kencing sakit pada wanita juga bisa karena infeksi vagina, seperti infeksi bakteri atau parasit. Pada kondisi ini, banyak wanita yang mengalami bau menyengat pada vagina, gatal dan iritasi di bagian lubang vagina, serta keputihan abnormal yang berbau atau berwarna kekuningan atau kehijauan.

4. Peradangan uretra (uretritis)

Uretritis adalah peradangan pada uretra atau saluran kemih yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain membuat kencing sakit, kondisi ini juga menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual, gatal pada lubang saluran kemih di dekat vagina, dan nyeri panggul.

Umumnya, uretritis bisa terjadi akibat aktivitas seksual, infeksi, pemakaian kateter berkepanjangan, serta paparan bahan iritan, seperti sabun atau pembersih kewanitaan.

5. Iritasi pada organ intim

Sakit saat buang air kecil yang dialami oleh wanita bukan hanya disebabkan oleh infeksi, tetapi bisa juga akibat iritasi di organ intim, misalnya karena pemakaian sabun kewanitaan atau pembersih vagina. 

Beberapa produk tersebut bisa mengandung bahan keras yang dapat mengiritasi jaringan vagina dan menyebabkan nyeri saat buang air kecil.

6. Batu ginjal

Jika batu ginjal bergerak keluar dari ginjal dan melalui uretra, batu tersebut bisa saja tersangkut dan menghalangi aliran urine. Akibatnya, timbul rasa sakit atau perih saat buang air kecil. Nyeri akibat batu ginjal biasanya lebih terasa di bagian samping tubuh atau punggung. 

Selain membuat kencing sakit pada wanita, batu ginjal juga bisa membuat buang air kecil berdarah atau keluar batu-batu kecil atau butiran batu.

7. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual, seperti gonore, klamidia, trikomoniasis, dan herpes genital, juga menyebabkan kencing sakit pada wanita. Pada wanita, infeksi menular seksual tidak hanya menyebabkan kencing sakit atau terasa perih, tetapi juga keputihan, gatal di area vagina, pendarahan di luar periode menstruasi, atau muncul ruam di sekitar vagina.

Selain berbagai penyebab di atas, kencing sakit pada wanita bisa terjadi akibat inkontinensia urine, radang panggul, atau efek samping pengobatan, misalnya kemoterapi atau terapi radiasi di area panggul.

Cara Mengatasi Kencing Sakit pada Wanita

Pengobatan untuk kencing sakit pada wanita tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya meresepkan obat antibiotik yang harus diminum dan dihabiskan sesuai anjuran.

Bila kencing sakit terjadi akibat iritasi kulit, hindarilah paparan sabun yang berbahan keras adalah cara terbaik untuk mengatasinya.

Selain itu, Anda juga bisa minum obat pereda nyeri khusus buang air kecil yang terasa perih, seperti uristat, atau obat pereda nyeri biasa, seperti paracetamol.

Selain itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kencing sakit pada wanita, seperti:

  • Berikan kompres hangat di perut bagian bawah atau di sekitar organ intim selama beberapa menit.
  • Minum air putih yang cukup, yakni sekitar 2–3 liter air per hari.
  • Segera ganti pembalut setelah kotor atau basah.
  • Jangan menahan buang air kecil karena bisa membuat kuman mudah berkembang biak di saluran kemih maupun kandung kemih.
  • Setelah buang air kecil, basuh vagina dari depan ke belakang kemudian seka sisa-sisa urine sampai bersih di bagian dalam bibir vagina dengan tisu.
  • Jangan menggunakan sabun berbahan kimia keras, cairan pembersih vagina, dan semprotan vagina.
  • Segera buang air kecil setelah berhubungan seksual untuk mencegah bakteri berpindah ke kandung kemih.
  • Hindari mengonsumsi alkohol, kafein, serta minuman asam dan bersoda.

Jika keluhan tidak membaik setelah 2–3 hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab kencing sakit pada wanita dan pengobatan yang paling sesuai. Konsultasi ini bisa dilakukan dari mana saja melalui chat.