Lincahnya tingkah laku anak-anak tak jarang bisa menyebabkan kepala anak terbentur. Jika ini terjadi pada Si Kecil, jangan panik ya, Bun. Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui pertolongan pertama yang bisa dilakukan bila kepala anak terbentur.
Kepala terbentur merupakan hal yang umum dialami oleh anak-anak, khususnya anak yang berusia di bawah 4 tahun, ketika mereka sedang aktif-aktifnya bermain. Pada usia ini, anak-anak memang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga mereka gemar mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya.
Sayangnya, sistem koordinasi dan keseimbangan tubuh anak di usia ini belum sempurna. Nah, hal itulah yang membuat anak-anak rentan untuk terjatuh sehingga kepalanya terbentur.
Langkah Penanganan saat Kepala Anak Terbentur
Ketika mendapati kepala anak terbentur, pertama-tama perhatikan keadaannya terlebih dahulu. Apakah anak sadar, mengantuk, ataukah pingsan? Apakah anak masih bisa diajak bicara ataukah omongannya melantur?
Jika kesadaran anak menurun atau tiba-tiba pembicaraannya melantur, segera bawa ia ke rumah sakit karena kemungkinan benturan berdampak pada otak. Selain itu, anak berusia kurang dari 2 tahun yang kepalanya terbentur juga lebih baik langsung diperiksakan ke dokter.
Namun, jika anak masih dalam keadaan sadar dan bisa diajak bicara atau menanggapi pertanyaan, kemungkinan hanya bagian luar kepalanya yang terluka. Jika ada luka terbuka pada kepala anak, segera berikan pertolongan pertama untuk menghentikan perdarahan dan mencegah infeksi.
Caranya, basuh luka dengan air mengalir, kemudian tekan lembut area luka dengan kasa steril untuk menghentikan perdarahan. Bila perdarahan tidak juga berhenti setelah beberapa menit atau lukanya berukuran besar, segera bawa anak ke dokter atau IGD rumah sakit.
Bila tidak ada luka terbuka di kepala anak setelah terbentur, berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan:
1. Berikan kompres dingin
Suhu dingin dapat mengurangi bengkak atau benjol serta mengurangi nyeri di kepala. Bunda bisa membungkus beberapa es batu dengan kain yang bersih, kemudian menempelkannya selama 20 menit ke bagian kepala Si Kecil yang terbentur. Ulangi pengompresan setiap 3–4 jam.
Ingat, hindari menempelkan es batu langsung pada kulit kepala Si Kecil ya, Bun. Pasalnya, alih-alih meredakan bengkak, es batu justru bisa merusak jaringan kulit.
2. Biarkan anak beristirahat
Setelah Bunda memberikan kompres dingin, biarkan Si Kecil beristirahat dan kurangi aktivitasnya agar ia cepat pulih. Rapikan dan bersihkan tempat tidurnya supaya ia dapat tidur dengan nyaman dan lelap. Akan tetapi, Bunda tetap harus memantau keadaan Si Kecil selama ia tidur, ya.
3. Berikan obat-obatan
Untuk meredakan nyeri akibat kepala terbentur, Bunda juga bisa memberikan Si Kecil paracetamol. Namun, pastikan konsumsi obat sesuai dengan petunjuk pada label kemasannya.
4. Pantau kondisi anak selama 24 jam ke depan
Setelah kepala Si Kecil terbentur, kondisinya perlu terus dipantau selama 24 jam ke depan. Apabila Si Kecil hanya menangis sebentar lalu bisa beraktivitas kembali seperti biasa, kemungkinan besar ia tidak mengalami hal serius.
Namun, jika dalam waktu 24 jam Si Kecil muntah-muntah setelah terbentur, terlihat kebingungan atau mengantuk, kejang, kulitnya pucat, pupil mata membesar, hingga tidak sadarkan diri, Bunda harus segera membawanya ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan dari dokter.
Kepala anak bisa terbentur kapan saja, baik saat bermain atau karena jatuh dari tempat tidur. Oleh sebab itu, buatlah lingkungan yang aman untuk Si Kecil di rumah. Bila Si Kecil suka berolahraga dengan sepeda, sepatu roda, atau papan luncur, pastikan ia selalu menggunakan pelindung kepala.
Keamanan saat berkendara juga tidak kalah penting. Selalu pakaikan Si Kecil helm saat ia membonceng di sepeda motor, sedekat apa pun jarak perjalanannya. Saat berkendara dengan mobil, dudukkan Si Kecil di kursi belakang dan pakaikan ia sabuk pengaman. Dengan begitu, risiko kepala anak terbentur saat terjadi kecelakaan akan lebih kecil.