Kepala nyut-nyutan bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari sakit gigi hingga peradangan saraf yang terletak di belakang kepala. Keluhan ini tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak mendapatkan penanganan.
Saat Anda mengalami sakit kepala, tubuh secara otomatis akan mengalirkan lebih banyak darah ke area kepala untuk meredakan keluhan tersebut. Peningkatan aliran darah ini membuat pembuluh darah di kepala melebar, sehingga memicu terjadinya kepala nyut-nyutan.
Rasa berdenyut yang timbul ketika mengalami kepala nyut-nyutan memiliki intensitas yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, serta dapat hilang dan timbul. Selain itu, kepala nyut-nyutan juga bisa terjadi di seluruh kepala atau hanya di salah satu sisi kepala.
Penyebab Kepala Nyut-Nyutan
Penyebab paling sering munculnya keluhan kepala nyut-nyutan adalah migrain. Meski begitu, keluhan ini juga bisa terjadi akibat beberapa kondisi lainnya, antara lain:
1. Sakit gigi
Penyebab kepala nyut-nyutan yang umum terjadi adalah sakit gigi. Meski tampaknya tidak saling berhubungan, kepala nyut-nyutan menjadi salah satu keluhan yang paling sering dirasakan oleh penderita sakit gigi dan biasanya terjadi hanya pada salah satu sisi kepala (migrain).
Adapun alasan munculnya keluhan kepala nyut-nyutan saat sakit gigi adalah karena adanya saraf trigeminal di wajah. Saraf trigeminal berfungsi untuk mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak. Ketika mengalami sakit gigi, saraf tersebut akan mengirim sinyal rasa sakit secara berlebihan hingga memicu sakit kepala.
2. Putus kafein
Putus kafein adalah kondisi ketika tubuh sudah terbiasa mengonsumsi kafein dan tiba-tiba memutuskan untuk berhenti mengonsumsinya. Kondisi ini bisa membuat tubuh mengalami beberapa keluhan, salah satunya sakit kepala hingga berdenyut.
Rutin mengonsumsi kafein membuat pembuluh darah di otak mengalami penyempitan. Ketika konsumsi kafein dihentikan, pembuluh darah tersebut kembali melebar dan mengalirkan lebih banyak darah sehingga menyebabkan terjadinya kepala nyut-nyutan.
3. Konsumsi alkohol berlebihan
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat melebarkan serta mengiritasi pembuluh darah yang ada di otak. Akibatnya, keluhan kepala nyut-nyutan pun bisa terjadi. Rasa berdenyut di kepala akibat mabuk biasanya akan muncul di dahi atau pelipis.
Tak hanya kepala nyut-nyutan, terlalu banyak konsumsi minuman beralkohol yang dilakukan dalam jangka waktu panjang juga bisa memicu timbulnya berbagai penyakit serius, mulai dari kanker mulut dan tenggorokan, penyakit jantung, stroke, hingga kerusakan otak dan sistem saraf.
4. Migrain
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kepala nyut-nyutan menjadi gejala yang paling sering muncul pada penderita migrain. Bila disebabkan oleh penyakit ini, kepala nyut-nyutan hanya terjadi pada salah satu sisi kepala dan bisa memburuk ketika penderita migrain beraktivitas.
Kepala nyut-nyutan yang muncul akibat migrain juga umumnya disertai dengan gejala lain, seperti mual, muntah, dan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
5. Sakit kepala cluster
Kepala nyut-nyutan juga bisa disebabkan oleh sakit kepala cluster, yaitu jenis sakit kepala yang terjadi secara berulang dalam periode waktu tertentu. Jenis sakit kepala yang satu ini akan membuat penderitanya mengalami nyeri yang sangat berat di kepala bahkan bisa menyebar hingga ke mata.
Nyeri berat pada sakit kepala cluster tentunya bisa memicu rasa berdenyut di kepala. Pada beberapa kasus, sakit kepala cluster terjadi pada malam hari sehingga penderitanya sering kali terbangun dari tidur dengan kepala yang terasa nyeri dan berdenyut.
6. Giant cell arteritis
Giant cell arteritis adalah kondisi peradangan pada pembuluh darah arteri di kepala yang menyebabkan penyumbatan sebagian atau seluruh pembuluh darah yang terkena. Arteri yang bengkak dan meradang tentunya mengganggu aliran darah di kepala dan memicu terjadinya beberapa keluhan, termasuk kepala nyut-nyutan, terutama di area pelipis.
Giant cell arteritis tidak hanya menyebabkan sakit kepala berdenyut, tetapi juga mengakibatkan penderitanya mengalami nyeri rahang, demam, mudah lelah, bahkan gangguan saraf dan penglihatan yang sementara atau permanen.
7. Neuralgia oksipital
Kepala nyut-nyutan yang disebabkan oleh neuralgia oksipital ditandai dengan rasa berdenyut yang muncul di bagian belakang kepala dan bisa menjalar hingga ke leher.
Neuralgia oksipital terjadi karena saraf oksipital, yaitu saraf yang membentang dari sumsum tulang belakang bagian atas sampai ke kepala, mengalami peradangan.
Meradangnya saraf tersebut dapat memicu sakit kepala yang bervariasi, misalnya sakit kepala berdenyut maupun sakit kepala yang tajam seperti tertusuk. Durasi terjadinya sakit kepala akibat neuralgia oksipital pun beragam, mulai dari beberapa menit hingga berjam-jam.
Cara Mengatasi Kepala Nyut-Nyutan
Sebagai penanganan awal, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan keluhan kepala nyut-nyutan. Berikut ini adalah penjelasannya:
Penanganan di rumah
Ada beberapa penanganan kepala nyut-nyutan ala rumahan yang cukup sederhana dan bisa dilakukan, di antaranya:
- Hentikan melakukan aktivitas dan cobalah untuk tidur atau beristirahat di ruangan yang gelap.
- Konsumsi air putih setidaknya sebanyak 2 liter atau setara dengan 8 gelas untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan.
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol agar kepala nyut-nyutan tidak bertambah parah.
- Kompres kepala dengan kompres dingin guna mengatasi peradangan agar sensasi berdenyut di kepala berkurang.
- Oleskan minyak esensial di kepala yang mampu bertindak sebagai aromaterapi sehingga kepala nyut-nyutan cepat mereda.
Obat-obatan
Selain melakukan berbagai cara sederhana di atas, kepala nyut-nyutan juga bisa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan. Salah satu jenis obat yang ampuh meredakan keluhan kepala nyut-nyutan adalah obat pereda nyeri seperti parasetamol atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen.
Obat-obat tersebut bisa didapatkan secara bebas di apotek. Namun, pemakaiannya tetap dianjurkan sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan obat.
Kepala nyut-nyutan bukanlah keluhan yang bisa dianggap sepele, terlebih jika terjadi berulang kali. Oleh karena itu, keluhan ini perlu segera ditangani agar tidak bertambah parah.
Jika berbagai cara mengatasi kepala nyut-nyutan sudah dilakukan tetapi keluhan tidak kunjung menghilang atau justru bertambah parah, jangan tunda memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai agar kepala nyut-nyutan bisa menghilang.