Seseorang dengan kepribadian ekstrovert dikenal ramah dan ekspresif. Selain itu, masih ada beragam karakteristik lain yang dimiliki oleh kepribadian ini. Ciri-ciri tersebut juga dapat mempengaruhi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh seorang ekstrovert.
Ekstrovert dan introvert adalah dua tipe kepribadian yang dapat dibedakan dari bagaimana seseorang mendapatkan energinya untuk berperilaku dan bersosialisasi. Teori kepribadian tersebut pertama kali dikemukakan oleh seorang psikolog asal Swiss bernama Carl Jung tahun 1920.
Berdasarkan teori kepribadian Carl Jung, seorang ekstrovert dikatakan lebih mudah bergaul dan suka bersosialisasi. Ini karena orang yang ekstrovert mendapatkan energi dengan cara menghabiskan waktu bersama orang lain, baik keluarga, tetangga, kerabat, maupun sahabat.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan introvert yang cenderung pendiam dan menyukai aktivitas pribadi, karena orang dengan tipe kepribadian ini memperoleh energi dengan menghabiskan waktu sendirian.
Ciri-Ciri Kepribadian Ekstrovert
Selain memiliki sifat yang ramah dan ekspresif, ada pula ciri-ciri lain yang dimiliki oleh seorang ekstrovert, yaitu:
- Senang bersosialisasi
- Suka berbicara
- Mudah bergaul
- Ceria
- Optimis
- Antusias
- Suka menjadi pusat perhatian
- Tidak suka menghabiskan waktu sendiri
- Senang mencoba hal baru
- Mudah beradaptasi
- Bertindak dahulu baru memikirkan akibatnya
Kelebihan dan Kekurangan Kepribadian Ekstrovert
Semua ciri ekstrovert di atas dapat menentukan kelebihan dan kekurangan orang dengan kepribadian ini. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangannya, seorang ekstrovert pun bisa lebih memaksimalkan potensi dan mengatasi kekurangannya. Berikut ini adalah penjelasannya:
Kelebihan ekstrovert
Kelebihan utama yang dimiliki kepribadian ekstrovert adalah pandai berkomunikasi. Ini karena seorang ekstrovert suka memulai percakapan dan ekspresif, sehingga ia dapat berkomunikasi lebih baik dengan orang lain.
Sifatnya yang ramah, ceria, dan terbuka membuat orang ekstrovert mudah akrab dan berteman. Inilah yang menjadi alasan ia memiliki banyak lingkar pertemanan.
Seorang ekstrovert juga dikatakan memiliki tingkat kebahagiaan dan kesehatan emosional yang lebih baik dibandingkan seorang introvert. Ini karena orang ekstrovert sering menghabiskan waktu dengan orang lain, melakukan aktivitas sosial, dan memiliki banyak teman.
Ketiga hal di atas dapat membantu seorang ekstrovert dalam memperoleh emosi positif untuk lebih bahagia dan menurunkan risiko mengalami gangguan mental.
Kekurangan ekstrovert
Di sisi lain, kepribadian ekstrovert juga memiliki kekurangan. Seorang ekstrovert cenderung mudah bosan, bahkan bisa merasa cemas jika ia terlalu lama menghabiskan waktu sendirian.
Tidak hanya itu, orang dengan kepribadian ekstrovert juga cukup impulsif dan ceroboh karena cenderung berbicara tanpa memikirkannya lebih dulu. Karena sangat suka berbicara, seorang ekstrovert sering kali mendominasi percakapan. Hal ini juga membuatnya sulit mau mendengarkan saat orang lain sedang berbicara.
Itulah penjelasan mengenai ciri-ciri ekstrovert serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki kepribadian tersebut. Terkadang, tidak semua orang yang ekstrovert memiliki semua ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa saja hanya sebagian. Pada tiap orang, ciri-ciri ekstrovert yang dimiliki juga bisa berbeda-beda.
Bagaimanapun, karakter seseorang sangat bervariasi. Faktor yang mempengaruhinya tidak hanya dari kehidupan sosial, tetapi juga meliputi pola asuh orang tua, faktor genetik, dan lingkungan orang tersebut tumbuh.
Orang dengan kepribadian apa pun, termasuk ekstrovert, bisa saja mengalami kesulitan atau bahkan frustrasi ketika lingkungan sekitarnya tidak mendukung ia untuk menyalurkan energinya.
Jika demikian, seorang ekstrovert juga rentan mengalami depresi yang ditandai dengan sedih berkepanjangan, tidak terdorong untuk melakukan aktivitas yang biasa ia jalani, dan menutup diri. Bantuan dari psikolog sangat diperlukan agar kondisi tersebut tidak makin memburuk.