Keracunan etilen glikol adalah kondisi ketika seseorang menelan etilen glikol dalam jumlah yang banyak. Keracunan zat ini dapat merusak berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, paru-paru, dan jantung. Jika tidak segera ditangani, keracunan etilen glikol bisa menyebabkan kondisi yang fatal.
Etilen glikol adalah cairan kimia yang sering ditemukan pada bahan industri, cairan antibeku untuk radiator, cairan pembersih rumah, cat, plastik, tinta, deterjen, serta kosmetik. Zat ini tidak menimbulkan bau, tidak berwarna, dan terasa manis.
Keracunan etilen glikol dicurigai sebagai penyebab gagal ginjal akut yang terjadi pada anak-anak di Indonesia dan Gambia. Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 200 kasus anak-anak yang menderita gagal ginjal akut, terutama pada anak usia 1–5 tahun.
Penyebab Keracunan Etilen Glikol
Keracunan etilen glikol sering kali terjadi ketika seseorang menelan cairan etilen glikol dalam jumlah besar, baik disengaja maupun tidak. Seseorang juga bisa terpapar etilen glikol jika menghirup uap atau semprotan yang mengandung zat ini. Namun, keracunan etilen glikol lebih berat terjadi pada orang yang menelan zat ini.
Jika seseorang menelan etilen glikol, saluran pencernaan akan segera menyerap zat tersebut dan membentuk senyawa yang disebut asam glikolat. Senyawa ini dapat mengganggu keseimbangan asam basa dalam tubuh sehingga menyebabkan asidosis metabolik yang parah.
Selain mengakibatkan asidosis metabolik, asam glikolat juga diubah oleh tubuh menjadi oksalat. Oksalat dapat berikatan dengan kalsium sehingga membentuk kalsium oksalat. Kalsium oksalat kemudian menumpuk dan menyebabkan gangguan di berbagai organ tubuh, seperti otak, paru-paru, dan jantung.
Cairan etilen glikol yang masuk ke dalam tubuh sekitar 1,4 ml/kg berat badan dapat menyebabkan kematian.
Faktor risiko keracunan etilen glikol
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya keracunan etilen glikol, yaitu:
- Bekerja di industri yang menggunakan etilen glikol
- Tidak sengaja menelan etilen glikol, biasanya pada anak-anak
- Mengonsumsi minuman keras yang dibuat secara ilegal, karena biasanya etilen glikol dijadikan sebagai pengganti alkohol
- Melakukan percobaan bunuh diri
Gejala Keracunan Etilen Glikol
Gejala keracunan etilen glikol dapat timbul dalam waktu yang cepat. Ada tiga tahap perkembangan pada seseorang yang menelan etilen glikol, yaitu:
- Tahap 1, muncul gejala pada saraf dalam 30 menit hingga 12 jam setelah seseorang menelan cairan etilen glikol
- Tahap 2, muncul gejala pada jantung dan paru-paru dalam 12–24 jam setelah menelan cairan etilen glikol
- Tahap 3, muncul gejala pada ginjal dalam 24–72 jam setelah menelan cairan etilen glikol
Adapun beberapa gejala yang dapat muncul sesuai dengan organ yang terkena adalah:
1. Gejala pada saraf, seperti:
- Kantuk
- Linglung
- Bicara tidak jelas
- Gelisah
- Ketidakmampuan untuk menyebutkan waktu dan tempat (disorientasi)
- Perubahan emosi
- Kejang
2. Gejala pada jantung dan paru-paru, antara lain:
- Napas yang sangat cepat dan terengah-engah
- Sesak napas
- Tekanan darah tinggi (hipertensi) atau rendah (hipotensi)
- Detak jantung tidak beraturan (aritmia)
- Henti jantung mendadak
3. Gejala pada ginjal, yang umumnya muncul bila seseorang mengalami keracunan etilen glikol dalam jangka panjang, meliputi:
- Mual dan muntah yang parah
- Volume urine berkurang
- Jarang buang air kecil
Kapan harus ke dokter
Segera bawa ke IGD jika anak Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala di atas. Jika penderita diketahui menelan produk yang mengandung etilen glikol, Anda perlu membawa produk yang ditelan penderita, mengetahui kapan waktu tertelannya, dan mengetahui seberapa banyak penderita menelan produk tersebut.
Perlu diketahui, karbon aktif atau arang aktif dapat mengatasi beberapa jenis keracunan. Namun, karbon aktif tidak dapat mengatasi kasus keracunan etilen glikol. Oleh karena itu, karbon aktif tidak dianjurkan diberikan sebagai pertolongan pertama atau penanganan pada keracunan etilen glikol.
Pertolongan pertama keracunan etilen glikol
Jika Anda melihat anak atau orang di sekitar Anda mengalami gejala keracunan etilen glikol, segera lakukan pertolongan pertama berikut ini:
- Jauhkan sumber etilen glikol dari pasien.
- Pindahkan pasien ke tempat yang aman dan nyaman.
- Panggil ambulans.
- Segera cek nadi dan pernapasan pasien.
- Segera lakukan CPR jika nadi tidak teraba.
- Jika pasien muntah, segera miringkan pasien agar muntahan tidak menyumbat saluran pernapasan.
- Jangan memicu pasien agar muntah jika ia tidak muntah.
- Berikan kemasan atau cairan yang dicurigai ditelan oleh penderita kepada petugas ambulans.
Diagnosis Keracunan Etilen Glikol
Sebelum melakukan tanya jawab, dokter akan memeriksa tanda vital pasien terlebih dahulu, meliputi tingkat kesadaran, suhu tubuh, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah.
Selanjutnya, dokter akan menstabilkan kondisi pasien dengan memasang oksigen dan alat bantu napas, infus, kateter urine, serta selang makan (selang nasogatrik).
Setelah kondisi pasien stabil, dokter akan melakukan tanya jawab kepada orang yang mengantar pasien mengenai kapan gejala terjadi dan apakah pasien menelan zat tertentu. Jika diketahui pasien menelan suatu zat, dokter akan menanyakan jenis zat yang tertelan, kapan zat tersebut tertelan, dan seberapa banyak zat yang tertelan.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Tes darah berupa hitung darah lengkap, analisis gas darah, dan elektrolit darah, untuk mengetahui kadar kalsium darah, tanda-tanda asidosis, dan tanda-tanda gagal ginjal
- Tes urine, untuk mengetahui adanya kalsium oksalat dalam urine
- Pemindaian dengan MRI atau CT scan, untuk mendeteksi jika ada kelainan pada saraf, meski sangat jarang dilakukan
Pengobatan Keracunan Etilen Glikol
Pengobatan keracunan etilen glikol hanya bisa dilakukan oleh dokter dan petugas medis. Setelah pasien dibawa ke rumah sakit, dokter akan memasang selang bantu pernapasan dengan cara intubasi endotrakeal.
Selanjutnya, dokter akan memantau kondisi pasien dan memberikan penanganan sebagai berikut:
-
Infus cairan
Dokter akan memberikan infus cairan larutan natrium bikarbonat. Infus cairan ini dilakukan untuk mengatasi asidosis metabolik yang parah. -
Obat penawar etilen glikol
Ada dua jenis obat penawar etilen glikol, yaitu fomepizole dan ethanol. Kedua obat ini diberikan untuk menghambat pembentukan asam glikolat. Namun, ethanol lebih jarang digunakan sebagai penawar etilen glikol. -
Cuci darah atau hemodialisis
Dalam kasus yang parah, cuci darah dapat dilakukan untuk membersihkan etilen glikol serta zat-zat beracun lain dalam darah. Cuci darah juga bisa dilakukan jika pasien keracunan etilen glikol mengalami gagal ginjal.
Komplikasi Keracunan Etilen Glikol
Jika tidak segera ditangani, keracunan etilen glikol dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
- Kerusakan otak
- Kerusakan mata
- Gagal ginjal
- Syok hipovolemik
- Koma
- Kematian
Pencegahan Keracunan Etilen Glikol
Pencegahan utama keracunan etilen glikol adalah dengan tidak menelan cairan yang mengandung etilen glikol. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan BPOM juga sedang mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi obat sirup anak yang telah diteliti mengandung etilen glikol.
Langkah pencegahan lain untuk menghindari keracunan etilen glikol adalah:
- Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) jika bekerja di industri yang menggunakan etilen glikol.
- Hati-hati dalam menyimpan produk rumah tangga agar tidak dijangkau oleh anak-anak.
- Selalu cuci tangan setelah menggunakan produk rumah tangga.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol yang dibuat secara ilegal
- Konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala gangguan mental, seperti depresi, atau memiliki pikiran untuk bunuh diri.