Keracunan sianida adalah kondisi ketika seseorang tanpa sengaja menghirup atau menelan sianida. Keracunan ini dapat menyebabkan keluhan berupa sulit bernapas, kejang, hilang kesadaran, atau henti jantung. Gejala tersebut bisa memburuk dalam waktu cepat, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Sianida merupakan senyawa kimia yang dapat ditemukan dalam bentuk cairan, bubuk, atau gas. Paparan sianida dapat menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan oksigen. Akibatnya, fungsi sel-sel tersebut menjadi terganggu dan kemudian mati.
Beberapa jenis sianida yang berbahaya adalah hidrogen sianida yang bisa berbentuk cairan tidak berwarna atau gas, serta natrium sianida dan potasium sianida yang berbentuk bubuk putih dengan bau khas seperti almond pahit (bitter almond).
Penyebab Keracunan Sianida
Sianida adalah senyawa kimia yang sering dimanfaatkan untuk membasmi hama dan serangga (pestisida). Senyawa kimia ini juga digunakan dalam berbagai industri, seperti kertas, tekstil, plastik, atau pertambangan.
Penyebab keracunan sianida adalah paparan seseorang dengan sianida, baik melalui kontak dengan kulit, menghirup, maupun menelan sianida. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada seseorang yang bekerja di bidang berikut:
- Fotografi
- Pertanian
- Pengolahan logam
- Pertambangan
- Pengolahan plastik, kertas, dan kain
- Pewarnaan
- Pembuatan perhiasan
- Kimia
Selain itu, sianida juga bisa ada dalam asap rokok atau asap hasil pembakaran plastik. Sianida dalam bentuk gas umumnya tidak berwarna, tetapi memiliki bau khas seperti bau almond.
Sianida juga bisa ditemukan dalam bentuk sianogen pada beberapa jenis makanan, seperti:
- Singkong
- Rebung
- Kentang yang berwarna hijau
- Biji apel
- Biji pear
- Biji aprikot
- Biji plum
- Biji persik
- Biji ceri
Sianida dari bahan makanan yang bisa dimasak, seperti singkong, rebung, dan kentang, dapat berkurang banyak pada proses memasak dengan suhu tinggi. Setelah itu, bahan makanan ini tidak lagi berbahaya.
Sementara itu, biji buah-buahan di atas dapat menyebabkan keracunan sianida jika jumlahnya banyak, terutama jika dikunyah dan dikonsumsi oleh anak-anak. Menelan 1–2 biji buah yang utuh tidak akan langsung menyebabkan keracunan sianida.
Gejala Keracunan Sianida
Keluhan akibat keracunan sianida muncul tergantung pada jumlah sianida yang terhirup atau tertelan. Jika terpapar dalam jumlah banyak, sianida dapat menyebabkan kerusakan sel, jaringan, dan organ, dalam waktu yang cepat.
Beberapa gejala yang dapat terjadi akibat keracunan sianida adalah:
- Sulit bernapas
- Kejang
- Kulit merah seperti ceri
- Hilang kesadaran
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Henti napas
- Denyut jantung lambat (bradikardia)
- Henti jantung
Sementara itu, paparan sianida dalam jumlah yang kecil umumnya akan memunculkan keluhan, seperti:
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Napas cepat
- Denyut jantung cepat
- Lemas atau lelah
- Sakit kepala
Kapan harus ke dokter
Keracunan sianida merupakan kondisi yang berbahaya. Segera ke dokter atau IGD rumah sakit terdekat jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami keluhan yang disebutkan di atas.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda tanpa sengaja terpapar bahan yang mengandung sianida, misalnya karena bekerja di tempat yang menggunakan sianida.
Diagnosis Keracunan Sianida
Pasien keracunan sianida memerlukan pertolongan dengan segera. Oleh sebab itu, diagnosis akan dilakukan setelah kondisi pasien stabil.
Dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dialami pasien, aktivitas, pekerjaan, serta makanan dan minuman terakhir yang dikonsumsi pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Untuk memastikan apakah pasien mengalami keracunan sianida, dokter akan melakukan tes darah. Tujuannya adalah untuk mengukur kadar sianida, kadar oksigen, kadar laktat, kadar karbon monoksida, dan methemoglobin di dalam darah.
Pengobatan Keracunan Sianida
Perlu diketahui bahwa pengobatan akibat paparan racun sianida hanya bisa dilakukan oleh petugas medis.
Jika terjadi kebakaran atau kebocoran zat kimia yang mengandung sianida di tempat kerja, Anda dapat melakukan upaya pertolongan pertama untuk mencegah paparan sianida, yaitu:
- Segera keluar ruangan atau pergi dari lokasi agar Anda tidak menghirup udara yang sudah tercemar sianida.
- Saat menyelamatkan diri, tiaraplah sedekat mungkin dengan tanah dan lindungi saluran pernapasan bila Anda tidak bisa keluar dari area tersebut.
- Bila mata terasa panas dan pandangan kabur akibat kebakaran, aliri mata Anda dengan air selama 10–15 menit, serta cuci rambut dan tubuh Anda dengan air dan sabun selama 20 menit, kemudian bilas.
- Jangan meminum sesuatu dan jangan berusaha membuat diri Anda muntah jika tidak sengaja menelan sianida.
- Bila pakaian atau barang yang melekat di tubuh Anda terkena sianida, segera lepaskan dan masukkan ke dalam kantong plastik yang tertutup, kemudian lapisi kembali dengan kantong plastik.
Jika Anda melihat orang yang diduga mengalami keracunan sianida, bawalah orang tersebut ke ruang terbuka. Bila Anda pernah mendapatkan pelatihan bantuan hidup dasar, lakukan teknik RJP atau resusitasi jantung paru pada orang tersebut.
Perlu diingat, jangan sesekali memberikan bantuan napas dari mulut ke mulut kepada orang yang dicurigai mengalami keracunan sianida.
Anda juga harus berhati-hati menangani orang yang kulit atau pakaiannya terkena sianida. Tindakan terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghubungi petugas medis agar Anda tidak ikut terpapar sianida.
Pasien yang dicurigai mengalami keracunan sianida akan langsung diberikan bantuan oksigen. Pada pasien dengan henti napas, akan dilakukan intubasi endotrakeal, yaitu memasukkan selang napas ke tenggorokan untuk melancarkan pernapasannya.
Selanjutnya, dokter akan memantau kondisi pasien dan memberikan beberapa pengobatan, seperti:
- Obat penawar sianida, seperti natrium tiosulfat, amil nitrit, sodium nitrit, atau hidroksikobalamin, untuk mempercepat proses detoksifikasi
- Epinephrine, untuk membantu kerja jantung dan pembuluh darah agar lebih optimal dalam mengalirkan oksigen ke organ vital
- Arang aktif, untuk pasien yang keracunan akibat menelan sianida selama masih dalam waktu 4 jam
- Natrium bikarbonat, untuk pasien yang mengalami asidosis
- Obat antikejang, seperti lorazepam, midazolam, dan fenobarbital, untuk pasien yang mengalami kejang
Komplikasi Keracunan Sianida
Jika gejala yang dialami cukup ringan dan penanganan segera dilakukan, keracunan sianida umumnya dapat sembuh total tanpa menyebabkan komplikasi. Sebaliknya, bila paparan sianida terjadi dalam jumlah yang banyak, maka dapat terjadi kerusakan pada saraf, jantung, otak, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat keracunan sianida akut atau kronis adalah:
- Gagal jantung
- Kejang
- Koma
Pencegahan Keracunan Sianida
Keracunan sianida tidak selalu dapat dicegah. Akan tetapi, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya keracunan sianida, yaitu:
- Jangan membakar sampah plastik.
- Ikuti peraturan keselamatan kerja jika bekerja menggunakan sianida, termasuk menggunakan alat pelindung diri.
- Simpan alat kerja yang berisiko terpapar sianida di tempat yang telah disediakan dan jangan membawanya pulang ke rumah.
- Pastikan untuk mengolah singkong, kentang, atau rebung hingga matang dengan suhu tinggi.
- Hindari mengunyah dan menelan biji apel, biji pear, atau biji plum.
- Cuci bersih sayuran dan buah-buahan sebelum dikonsumsi.