Sinkop alias pingsan merupakan hal yang sangat umum terjadi di masyarakat. Sinkop sering kali dianggap ringan karena hanya terjadi sementara dan tidak berdampak besar pada penderitanya. Padahal, sebenarnya tidak selalu begitu.
Sinkop adalah istilah medis untuk pingsan. Biasanya, pingsan dihubungkan dengan kurangnya aliran darah ke otak. Keadaan ini bisa terjadi pada orang yang sehat, namun bisa juga terjadi karena adanya suatu penyakit.
Kondisi yang paling sering menyebabkan sinkop adalah tekanan darah terlalu rendah (hipotensi), sehingga jantung tidak cukup memompa pasokan oksigen ke otak.
Penyebab Umum Sinkop yang Perlu Anda Ketahui
Ada beragam penyebab sinkop, mulai dari kondisi medis tertentu hingga faktor lingkungan. Sinkop juga bisa muncul akibat reaksi emosional terhadap situasi yang sangat sulit. Selain itu, sinkop juga bisa disebabkan oleh sakit yang parah, kadar gula darah rendah, penurunan tekanan darah, penurunan denyut jantung, atau perubahan jumlah darah.
Penyebab umum sinkop meliputi:
- Tekanan darah rendah atau pembuluh darah yang melebar
- Detak jantung tidak teratur
- Terkumpulnya darah di bagian kaki karena berdiri terlalu lama dan perubahan posisi yang mendadak, misalnya berdiri dengan gerakan terlalu cepat.
- Hipoglikemia
- Kehamilan
- Dehidrasi, misalnya karena keringatan berlebih
- Penyakit saraf. seperti stroke
- Rasa sakit atau nyeri
- Rasa takut yang ekstrem.
- Stres berat
- Kelelahan
Sinkop juga bisa disebabkan oleh obat tertentu, seperti obat untuk menurunkan tekanan darah atau gula darah. Selain itu, terdapat pula sinkop situasional, yang terjadi akibat situasi tertentu seperti melihat darah, batuk parah, tertawa, atau menelan.
Kondisi medis yang terkait jantung juga dapat menyebabkan sinkop. Adapun penyakit jantung yang bisa menyebabkan sinkop atau pingsan meliputi kelainan katup jantung, hipertensi pulmonal, dan penyakit otot jantung (kardiomiopati).
Gejala Umum Sinkop yang Perlu Anda Waspadai
Gejala yang umumnya muncul ketika sinkop akan terjadi meliputi:
- Pusing dan sakit kepala
- Mual dan jantung berdebar-debar
- Perasaan melayang
- Perubahan penglihatan atau penglihatan kabur
- Merasa lemas seluruh badan
- Denyut nadi lemah
- Perubahan suhu tubuh yang membuat Anda tiba-tiba merasa panas atau justru kedinginan
- Terlihat pucat
- Vertigo atau merasa pusing yang berputar
Biasanya, orang yang sinkop akan segera sadar dan membaik bila beristirahat. Sinkop seperti ini biasanya disebabkan oleh kondisi yang tidak berbahaya. Namun, sinkop juga bisa disebabkan oleh kondisi yang serius dan perlu diperiksakan ke dokter. Berikut adalah gejalanya:
- Kesadaran tidak kembali lebih dari 2 menit
- Disertai dengan nyeri dada
- Terjadi setiap sedang olahraga
- Disertai dengan jantung berdebar atau detak jantung tidak beraturan
- Disertai dengan mengompol
- Terdapat keluarga dengan riwayat kesehatan yang serupa atau kematian mendadak
- Terjadi lebih dari 1 kali
Jika Anda mengalami gejala-gejala dan merasa akan pingsan, segeralah hentikan aktivitas lalu duduk dan berbaringlah dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala Anda. Hal ini akan membantu aliran darah kembali ke otak dan mencegah terjadinya sinkop.
Sedangkan untuk memberi pertolongan pada penderita sinkop adalah dengan cara mendudukkan atau membantu membaringkan, mengendurkan pakaian atau apa saja yang mungkin menghalangi pernapasannya. Jika orang tersebut kembali pingsan dalam waktu satu sampai dua menit, hubungi layanan medis darurat setempat.
Sinkop umumnya bukan merupakan kondisi serius dan tidak butuh penanganan khusus. Namun, Anda dianjurkan menemui dokter jika sinkop disertai dengan gejala yang mengarah ke kondisi serius.