Istilah moral dan etika kerap kali dianggap sama, sehingga penggunaannya juga sering tertukar. Padahal, jangan salah, kedua istilah tersebut sebetulnya memiliki makna yang berbeda, lho. Yuk, ketahui apa sebenarnya perbedaan moral dan etika di artikel ini.
Moral dan etika merupakan istilah untuk pedoman yang dianut seseorang atau kelompok untuk menjalani hidup dengan baik dan teratur. Nah, keterkaitan inilah yang kerap membuat banyak orang menganggap moral dan etika sebagai suatu hal yang sama. Padahal, moral dan etika memiliki beberapa perbedaan mendasar.
Pengertian Moral dan Etika
Agar tidak salah dalam memahami perbedaan antara moral dan etika, sebaiknya kita mengetahui pengertian keduanya terlebih dahulu, ya. Di bawah ini adalah penjelasan lengkapnya:
Pengertian moral
Moral adalah ide atau gagasan yang dianut seseorang tentang apa yang benar atau salah, terutama yang berkaitan dengan perilaku atau sikap dalam menjalani kehidupan. Moral akan dipengaruhi nilai-nilai yang dianut oleh keluarga, tempat tinggal, dan waktu. Oleh sebab itu, moral bersifat sangat pribadi dan subjektif.
Kendati memang bersifat subjektif, tetapi ternyata ada lho 7 sikap moral yang dianggap jarang atau sulit terpengaruh oleh tempat dan waktu, yaitu:
- Keberanian
- Keadilan
- Ketaaan terhadap aturan yang berlaku
- Sikap mau membantu
- Sikap mencintai keluarga
- Balas budi
- Sikap menghormati hak milik orang lain
Jika kita lihat dari 7 sikap moral di atas, hampir semuanya menjunjung kepentingan bersama, bukan? Ini karena perilaku atau tindakan seseorang yang mengedepankan kepentingan pribadi umumnya akan dianggap egois atau tidak bermoral oleh sebagian besar masyarakat.
Pengertian etika
Etika merupakan gagasan untuk menciptakan keteraturan yang diakui bersama oleh sebagian besar atau semua orang dalam satu kelompok sosial, seperti lingkungan masyarakat, profesi, budaya, hingga agama. Karena dibangun dan diikat secara berkelompok, maka etika harus dipatuhi oleh setiap orang dalam kelompok tersebut.
Jadi, walau ada orang yang tidak suka atau tidak setuju dengan etika yang ada dalam kelompok sosialnya, ia tetap harus mematuhi etika tersebut. Meski begitu, jika terjadi perubahan dalam kelompok, maka etika di dalamnya juga bisa ikut berubah mengikuti kondisi dan situasi yang ada.
Perbedaan Moral dan Etika serta Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental
Berdasarkan pengertian moral dan etika yang sudah dijelaskan di atas, dapat kita simpulkan bahwa moral dan etika merupakan dua hal yang berbeda, terutama pada luas cakupannya. Moral bersifat lebih individual, sedangkan etika berlaku dalam kelompok sosial.
Selain itu, moral lebih dipengaruhi tempat seseorang tumbuh, misalnya keluarga, dan bisa berubah seiring berjalannya waktu. Sementara itu, etika dibentuk oleh kelompok sosial yang mengikat seseorang dan dapat berubah jika terjadi perubahan dalam kelompoknya.
Karena merupakan dua hal yang berbeda, moral dan etika juga bisa bertentangan, lho. Contohnya, lingkunganmu menganggap bahwa menitipkan orang tua ke panti jompo adalah hal yang tidak beretika. Namun, nilai moral yang dianut di keluargamu misalnya, menganggap bahwa tindakan tersebut merupakan hal yang wajar.
Nah, tak jarang hal-hal seperti ini menyebabkan seseorang menjadi bingung, malu, bahkan merasa bersalah. Bila terjadi dalam jangka waktu yang lama, perasaan-perasaan tersebut juga bisa memengaruhi kesehatan mental, seperti menyebabkan stres berkepanjangan, gangguan kecemasan, bahkan depresi.
Jadi, perlu kamu ingat, asal tidak merugikan orang lain, kamu tidak perlu merasa bersalah jika gagasan atau prinsipmu mengenai apa yang benar atau salah berubah seiring waktu. Ini merupakan hal yang wajar kok dalam proses pendewasaan diri.
Selain itu, apabila kamu saat ini merasa sedang mengalami pertentangan moral dan etika, jangan malu atau ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog, ya. Psikolog bisa membantumu mencari solusi terbaik bagi permasalahan yang kamu hadapi.