Keratosis pilaris adalah kondisi kulit yang berbintik-bintik seperti kulit ayam dan teraba kasar. Gejala keratosis pilaris dapat berupa bintik-bintik yang teraba kasar, tetapi tidak menimbulkan gatal atau nyeri.
Keratosis pilaris atau yang dikenal sebagai penyakit kulit ayam bukanlah penyakit yang berbahaya. Meski begitu, penyakit ini dapat mengganggu penampilan. Oleh sebab itu, penderita disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Keratosis pilaris bisa menyerang semua kelompok usia, tetapi kebanyakan penderita kondisi ini adalah anak-anak dan remaja.
Penyebab Keratosis Pilaris
Bintik pada keratosis pilaris muncul ketika pori-pori kulit tersumbat oleh penumpukan keratin. Keratin sendiri adalah protein padat yang melindungi kulit dari zat berbahaya dan infeksi.
Belum diketahui apa penyebab dari penumpukan keratin tersebut. Akan tetapi, kondisi ini diduga terjadi akibat kelainan genetik.
Keratosis pilaris lebih sering timbul pada kondisi-kondisi berikut:
- Berjenis kelamin wanita
- Memiliki keluarga dengan keratosis pilaris
- Memiliki kondisi kulit yang cenderung kering, seperti pada penderita iktiosis dan eksim atopik
Gejala Keratosis Pilaris
Keratosis pilaris ditandai dengan bintik-bintik di kulit yang mirip dengan biang keringat. Bintik-bintik ini bisa muncul di permukaan kulit yang umumnya ditumbuhi rambut, seperti di bagian lengan, paha, pipi, bokong, wajah dan kulit kepala.
Ciri-ciri lain dari keratosis pilaris adalah:
- Bintik-bintik berwarna merah atau coklat
- Permukaan kulit terasa kering dan kasar
- Penampakan kulit yang menyerupai kulit ayam
Bintik pada keratosis pilaris biasanya akan lebih terlihat jelas atau bertambah banyak ketika kondisi kulit sedang kering, misalnya karena udara yang dingin. Pada beberapa kasus, kehamilan juga bisa membuat keratosis pilaris bertambah banyak.
Kapan harus ke dokter
Umumnya, keratosis pilaris bisa menghilang ketika mencapai usia 30 tahun atau dengan penanganan mandiri. Akan tetapi, banyak penyakit kulit yang memiliki gejala serupa dengan keratosis pilaris. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala berikut:
- Penebalan kulit yang berwarna putih atau keabu-abuan
- Kulit yang menebal mudah terkelupas
- Muncul rasa sangat gatal dan nyeri
- Sendi terasa nyeri
Diagnosis Keratosis Pilaris
Untuk mendiagnosis keratosis pilaris, dokter akan bertanya kepada pasien terkait gejala yang dialami, serta riwayat penyakit pasien dan keluarganya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada kulit dengan menggunakan kaca pembesar.
Pengobatan Keratosis Pilaris
Pada kebanyakan kasus, keratosis pilaris akan hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan bintik-bintik di kulit. Beberapa cara tersebut antara lain:
Perawatan mandiri
Keratosis pilaris yang tergolong ringan dapat ditangani dengan perawatan mandiri. Berikut ini adalah cara-caranya:
- Mengoleskan pelembap yang mengandung lanolin, petroleum jelly, atau glycerin
- Menggunakan alat air humidifier untuk mengontrol kelembapan ruangan, terutama ketika cuaca sedang kering
- Mandi dengan air hangat
- Melakukan eksfoliasi kulit ringan secara rutin, misalnya menggunakan spons atau loofah, kira-kira 2–3 kali seminggu
- Menggunakan sabun yang tidak mengandung pewangi
- Menggunakan pakaian yang longgar dan bahan pakaian yang lembut di kulit
Obat-obatan
Jika terjadi peradangan, dokter akan mengatasi peradangan terlebih dahulu. Dokter dapat memberikan krim kortikosteroid untuk dioleskan di kulit. Untuk kondisi radang yang tergolong parah, dokter dapat memberikan pil isotretinoin dan obat oles yang mengandung tacrolimus.
Bila tidak ditemukan tanda-tanda peradangan, dokter dapat memberikan obat-obatan, seperti:
-
Topical exfoliants
Topical exfoliants biasanya mengandung asam seperti AHA, asam salisilat, asam laktat, atau urea. Krim ini berfungsi untuk melembapkan kulit kering dan mengangkat sel-sel kulit mati. Topical exfoliants tidak dianjurkan untuk pasien anak.
-
Topical retinoid
Retinoid merupakan turunan dari vitamin A yang dapat mempercepat proses pergantian sel dan mencegah penyumbatan folikel rambut. Obat ini tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui.
Terapi
Untuk hasil yang lebih maksimal, dokter dapat menggabungkan penggunaan obat-obatan oles dengan terapi eksfoliasi, yaitu terapi untuk mengangkat sel kulit mati di permukaan kulit. Tindakan tersebut dapat berupa:
- Terapi laser
- Mikrodermabrasi
- Terapi IPL (intense pulse light)
- Chemical peeling
Komplikasi Keratosis Pilaris
Keratosis pilaris jarang menimbulkan komplikasi serius. Namun, jika sering digaruk dan digosok, keratosis pilaris bisa menyebabkan warna kulit yang tidak merata (hipopigmentasi atau hiperpigmentasi).
Pencegahan Keratosis Pilaris
Keratosis pilaris tidak bisa dicegah, karena kondisi ini diturunkan secara genetik. Namun, penderita keratosis pilaris dapat mencegah kondisi ini memburuk dengan selalu menjaga kelembapan dan kebersihan kulit.