Kursi khusus bayi di mobil berfungsi untuk menjaga keselamatan Si Kecil selama perjalanan. Nah, supaya fungsi dan manfaatnya bisa terasa maksimal, Bunda dan Ayah harus menghindari berbagai kesalahan yang sering terjadi saat memasangnya.
Sampai sekarang, masih ada yang menganggap kursi khusus bayi di mobil, alias baby car seat, belum penting. Padahal, kursi mobil khusus untuk bayi sangat diperlukan demi menjaga keselamatan Si Kecil ketika diajak jalan-jalan menggunakan mobil.
Kesalahan Umum dalam Menggunakan Baby Car Seat
Baby car seat yang dipasang dengan benar disebut mampu menurunkan risiko bayi mengalami cedera dalam kecelakaan mobil sebesar 71–82%, lho. Makanya, memasang kursi khusus bayi tidak boleh sembarangan ya, Bunda dan Ayah.
Ada aturan-aturan khusus yang harus diperhatikan agar kesalahan umum dalam menggunakan baby car seat di bawah ini tidak terjadi:
1. Tidak memeriksa baby car seat dengan benar
Saat membeli baby car seat, pastikan Bunda dan Ayah memeriksa hal-hal berikut ini:
- Model kursi baby car seat sesuai dengan usia, berat, dan tinggi badan bayi
- Petunjuk pemasangan lengkap
- Label atau logo perusahaan yang memproduksi tersedia
- Tanggal produksi tidak lebih dari 6 tahun yang lalu
- Tidak terdapat cacat produksi
- Produk lengkap atau tidak ada yang hilang
Kalau baby car seat yang akan Bunda dan Ayah beli tidak memenuhi syarat-syarat di atas, sebaiknya jangan membeli produk tersebut dan carilah baby car seat lain.
2. Memasang baby car seat di kursi depan
Umumnya, di bagian depan mobil, terdapat airbag yang berfungsi untuk melindungi pengemudi dan penumpang di kursi depan jika terjadi benturan. Namun, bagi Si Kecil, jika baby car seat di dipasang di kursi depan, airbag justru dapat membahayakan keselamatannya.
Jika terjadi kecelakaan, airbag akan mengembang hingga dapat mengenai kepala Si Kecil dan menyebabkan cedera serius hingga fatal. Oleh karena itu, hindari menempatkan baby car seat di kursi depan.
Posisi yang paling aman untuk menempatkan baby car seat adalah di kursi belakang bagian tengah. Sebab, kalau dipasang di bagian samping dekat jendela atau pintu, bayi dikhawatirkan bisa mengalami cedera serius jika terjadi benturan.
3. Tali pengikat baby car seat longgar
Sabuk pengaman atau tali pengikat seharusnya dipasang dengan erat. Tujuannya adalah untuk mencegah bayi bergerak ke depan. Sebaliknya, baby car seat yang longgar bisa membuat bayi membentur kursi dan dashboard bila terjadi tabrakan. Ini kemudian berisiko menyebabkan cedera wajah atau kepala yang serius pada bayi.
4. Menambahkan lapisan pada baby car seat
Menambahkan lapisan, seperti bantal, selimut, guling, untuk memberi kenyamanan bagi bayi juga tidak dianjurkan ya, Bunda, Ayah. Soalnya, barang-barang tersebut dapat membuat sabuk kursi bayi menjadi tidak kencang dan tidak bekerja dengan baik, sehingga malah bisa membahayakan keselamatan Si Kecil.
5. Memasang baby car seat menghadap ke depan
Sebelum anak berusia 2 tahun, pasanglah baby car seat menghadap sandaran kursi mobil, bukan menghadap ke depan. Selain itu, pastikan kepala bayi tersandar dengan benar, agar kepalanya tidak tertunduk ke depan dan menghambat jalan napas.
Itulah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat memasang kursi khusus bayi di mobil. Untuk menghindarinya, ikutilah petunjuk pemasangan baby car seat dengan saksama. Jika Bunda dan Ayah bingung untuk memilih jenis baby car seat yang sesuai dengan usia atau kondisi Si Kecil, berkonsultasilah dengan dokter.