Penyebab dada terasa sesak sering dikaitkan dengan gejala asma maupun penyakit jantung. Namun, keluhan ini sebenarnya juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti masalah pencernaan dan bahkan gangguan psikologis.
Rasa sesak di dada dapat digambarkan sebagai sensasi seperti ada yang mengikat atau menekan dari leher bagian bawah hingga perut bagian atas. Kondisi ini bisa dirasakan di seluruh dada atau hanya di satu bagian saja.
Dada yang sesak juga sering disertai dengan sulit bernapas. Bila diakibatkan oleh gangguan pada saluran napas atau penyakit jantung, keluhan tersebut memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah perburukan kondisi.
Sesak di bagian dada umumnya diatasi dengan konsumsi obat atau penerapan pola hidup sehat. Namun, hal ini tergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dada terasa sesak lebih dulu agar pengobatan bisa berlangsung efektif.
Berbagai Penyebab Dada Terasa Sesak
Sesak di dada memang sering dikaitkan dengan penyakit jantung. Namun, penyakit jantung hanyalah salah satu penyebabnya. Penyebab sesak di dada bisa disebabkan oleh kondisi berikut ini:
1. GERD
Penyakit GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya katup di pangkal lambung, sehingga isi perut bisa naik ke kerongkongan.
Gejalanya dapat berupa dada terasa sesak dan nyeri serta sensasi terbakar di dada. Selain itu, penderita GERD juga umumnya sulit menelan, tenggorokan terasa gatal, atau adanya rasa pahit di mulut sehingga nafsu makan bisa menurun.
2. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan masalah psikologis yang mampu menimbulkan sensasi sesak di dada. Meski penyebabnya belum diketahui secara pasti, biasanya kondisi ini terjadi pada orang yang memiliki trauma, riwayat bullying, kecanduan aktivitas tertentu, demam panggung, atau penyalahgunaan narkoba.
Selain dada terasa sesak, gejalanya juga dapat disertai napas cepat, sulit bernapas, jantung berdebar, pusing, bahkan sensasi akan pingsan.
3. Asma
Asma merupakan kondisi ketika saluran udara menyempit, membengkak, dan dipenuhi lendir. Kondisi ini bisa membuat penderitanya sulit bernapas, sesak dan nyeri di dada, batuk, serta mengi.
Dada yang sesak akibat asma dapat kambuh ketika penderitanya terpapar pemicu alergi atau iritan, seperti bulu hewan, debu, polusi udara, udara dingin, atau ruangan berjamur.
4. Pneumonia
Pneumonia ditandai dengan peradangan pada paru-paru dan umumnya karena infeksi. Paru-paru memiliki banyak kantung udara kecil yang membantu oksigen masuk ke dalam darah. Ketika mengalami pneumonia, kantung udara ini dapat berisi cairan sehingga mengganggu proses pernapasan.
Beberapa gejala pneumonia berupa dada terasa sesak, nyeri di dada, batuk berdahak, kelelahan, demam, mual, atau diare.
5. Batu empedu
Batu empedu umumnya terbentuk dari endapan kolesterol di dalam kantong empedu. Bila masih sedikit atau ukurannya kecil, batu ini mungkin tidak membuat penderitanya mengalami gejala tertentu.
Namun, keluhan umumnya baru muncul ketika batu tersebut menyumbat saluran empedu. Rasa nyeri seperti ditekan di area perut hingga dada sangat mungkin dirasakan oleh penderitanya. Gejala lainnya bisa berupa mual, muntah, atau diare.
6. Kostokondritis
Dada terasa sesak juga bisa disebabkan oleh kostokondritis, yaitu peradangan pada tulang rawan yang terletak di tulang rusuk. Belum diketahui secara pasti penyebab kondisi ini. Namun, beberapa faktor seperti batuk parah, cedera di dada, dan olahraga berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya kostokondroitis.
Kostokondritis dapat memicu rasa sesak di dada, terutama saat menarik napas dalam, bergerak, atau meregangkan tubuh.
7. Patah tulang rusuk
Sesak di dada juga bisa menjadi gejala patah tulang rusuk. Kondisi ini biasanya terjadi akibat terjatuh atau kecelakaan lalu lintas. Sesak dan sakit akan makin terasa saat menarik napas dalam, menekan area yang cedera, atau menggerakkan tubuh.
Kondisi ini bisa terasa sangat menyakitkan, apalagi bila serpihan tulang sampai merusak organ dalam tubuh, sehingga memerlukan pemeriksaan dan penanganan langsung dari dokter.
Selain penyebab di atas, dada terasa sesak juga sering disebabkan oleh penyakit jantung, misalnya jantung koroner, kardiomiopati, atau perikarditis. Gangguan paru-paru, seperti pneumothorax dan PPOK, juga bisa memicu rasa sesak di dada.
Bahkan, kondisi berat badan berlebih atau obesitas juga sangat mungkin menyebabkan dada terasa sesak. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal dan menjalani gaya hidup sehat, termasuk pola makan bergizi seimbang, juga dapat mencegah sesak di dada.
Setelah mengetahui beragam penyebab dada terasa sesak, Anda perlu waspada bila mengalaminya, terlebih jika disertai sesak napas, nyeri dada, sakit kepala berat, maupun muntah berulang. Bila hal tersebut Anda alami, segeralah periksakan diri ke dokter agar penyebabnya dapat diketahui dan ditangani dengan tepat.