Cangkok kulit adalah prosedur bedah dengan mengangkat kulit dari satu area untuk ditanamkan ke bagian tubuh lain. Tindakan ini biasanya dilakukan pada kasus luka bakar luas, cedera, atau kanker kulit.
Dalam prosedur ini, kulit sehat yang diambil untuk keperluan cangkok disebut dengan kulit donor (donor site). Kulit donor lebih sering diambil dari tubuh pasien sendiri, biasanya di bagian tubuh yang tertutup oleh pakaian, seperti bokong atau paha bagian dalam.
Cangkok kulit atau skin grafting dilakukan di rumah sakit, dengan didahului pemberian bius total. Waktu pemulihan pascaoperasi cangkok kulit bisa berbeda-beda, tergantung pada kondisi kesehatan pasien, luas area kulit yang dicangkok, serta teknik yang digunakan oleh dokter.
Jenis Cangkok Kulit
Cangkok kulit dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu:
Split thickness skin graft (STSG)
Dalam prosedur STSG, dokter akan mengambil lapisan kulit paling atas (epidermis) dan sebagian dari lapisan kedua kulit (dermis) sebagai donor. Umumnya, dokter akan mengambil kulit dari paha, punggung, atau perut.
Full thickness skin graft (FTSG)
Pada prosedur FTSG, dokter akan mengambil lapisan epidermis dan seluruh dermis. Oleh sebab itu, kulit cangkok pada FTSG lebih tebal dibandingkan STSG. Dokter biasanya akan mengambil donor kulit dari pangkal paha, lengan bawah, atau kulit di atas tulang selangka.
Composite graft
Selain kulit, pada composite graft atau cangkok komposit, dokter juga mengangkat tulang rawan dan jaringan lunak untuk dicangkokkan ke area yang memerlukannya.
Tujuan dan Indikasi Cangkok Kulit
Cangkok kulit direkomendasikan oleh dokter untuk memperbaiki struktur kulit yang rusak akibat kondisi tertentu, seperti:
- Luka bakar luas
- Infeksi kulit yang menyebabkan kerusakan parah di kulit
- Alasan kosmetik atau operasi rekonstruktif akibat kerusakan atau kehilangan kulit
- Luka tekan atau borok di kulit, seperti pada ulkus vena, ulkus dekubitus, atau luka diabetes (ulkus diabetikum) yang tidak kunjung sembuh
- Luka terbuka yang luas
- Penyembuhan luka yang tidak baik
- Bekas luka yang mengganggu gerakan sendi (kontraktur)
Selain kondisi di atas, cangkok kulit juga dapat dilakukan pada pasien yang telah menjalani operasi kanker kulit.
Peringatan Cangkok Kulit
Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan atau menderita penyakit, seperti gangguan pembekuan darah, alergi obat, dan diabetes. Informasikan juga pada dokter jika sering mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak. Faktor tersebut dapat memengaruhi penyembuhan setelah operasi.
Cangkok kulit tidak dianjurkan pada pasien dengan kondisi berikut:
- Bayi atau orang berusia di atas 60 tahun
- Terdapat kanker di area donor atau lokasi cangkok
- Infeksi yang aktif, baik pada kulit donor maupun area cangkok
- Area cangkok mengalami perdarahan
- Gangguan aliran darah di area kulit yang dicangkok
Sebelum Cangkok Kulit
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum menjalani operasi cangkok kulit, yaitu:
- Berhenti mengonsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin
- Menanyakan pada dokter tentang obat mana yang masih harus dikonsumsi saat operasi dilakukan
- Berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
- Berdiskusi dengan dokter terkait perencanaan dan penentuan lokasi kulit donor dan area cangkok
- Berpuasa selama beberapa jam sebelum prosedur cangkok kulit dilakukan
Prosedur Cangkok Kulit
Prosedur cangkok kulit dilakukan di rumah sakit. Sebelum dimulai, dokter biasanya akan memberikan bius total pada pasien agar pasien tertidur dan tidak merasakan sakit selama prosedur berlangsung.
Selanjutnya, dokter akan melakukan proses cangkok kulit dalam beberapa langkah berikut:
- Membuat tanda dan sayatan pada kulit sehat yang akan menjadi kulit donor
- Menyesuaikan ketebalan sayatan sesuai kebutuhan cangkok kulit, baik STSG maupun FTSG
- Membuat lubang kecil atau beberapa potongan kecil di kulit donor sehingga berbentuk menyerupai jaring
- Menutup luka akibat pengangkatan kulit donor dengan kasa yang dibasahi larutan steril atau menjahitnya
- Menempatkan kulit donor tersebut pada area cangkok, kemudian menjahitnya
- Menutup area cangkok dengan perban steril
Setelah Cangkok Kulit
Setelah prosedur selesai dilakukan, pasien perlu menjalani rawat inap dalam waktu beberapa hari untuk mengevaluasi keberhasilan cangkok kulit. Selama perawatan, dokter akan terus memantau perkembangan cangkok kulit dan tanda-tanda vital pasien, serta memberikan obat pereda nyeri.
Setelah pasien diperbolehkan pulang, dokter akan memberikan resep obat yang dapat membantu meredakan nyeri. Dokter juga akan memberitahu pasien cara merawat luka cangkok kulit, seperti:
- Mengenakan balutan selama 1–2 minggu dan menjaga balutan agar tetap kering
- Menghindari gerakan yang berlebihan pada bagian tubuh yang menerima cangkok kulit
- Melindungi luka bekas cangkok kulit dari cedera selama 3–4 minggu
- Menjalani terapi fisik jika dokter merekomendasikannya
Pembuluh darah biasanya akan terbentuk dari kulit donor ke area cangkok dalam waktu 7 hari. Jika tidak, dapat diduga terjadi penolakan terhadap proses cangkok kulit.
Secara umum, area donor kulit pada STSG membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk sembuh. Sebaliknya, karena biasanya kecil dan dijahit rapat, area donor pada FTSG akan pulih lebih cepat, yaitu sekitar 5–10 hari.
Sementara itu, area cangkok akan sembuh lebih lama, tergantung pada luasnya. Awalnya, warna kulit yang dicangkok mungkin akan tampak kemerahan. Akan tetapi, warna kulit akan perlahan berubah menjadi mirip dengan kulit di sekitarnya dalam waktu 1 tahun.
Komplikasi Cangkok Kulit
Umumnya, cangkok kulit adalah prosedur dengan peluang keberhasilan yang tinggi. Namun, ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi saat atau setelah prosedur ini dilakukan, yaitu:
- Alergi terhadap obat bius
- Perdarahan
- Infeksi (selulitis)
- Kegagalan cangkok kulit
- Penurunan sensasi raba pada area cangkok kulit
- Peningkatan rasa nyeri pada area cangkok kulit
- Kemunculan jaringan parut (kontraktur)
- Perubahan warna kulit
- Permukaan kulit menjadi tidak rata
- Timbulnya keloid
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala perburukan pascaoperasi, seperti:
- Perdarahan atau keluar nanah berbau tidak sedap dari luka bekas cangkok kulit
- Nyeri parah atau nyeri yang tidak membaik dengan obat-obatan
- Tanda-tanda infeksi, seperti demam