Small incision lenticule extraction (SMILE) adalah metode operasi yang menggunakan laser untuk mengatasi mata minus, baik dengan maupun tanpa silinder. Bila dibandingkan dengan LASIK, metode operasi SMILE memiliki sejumlah kelebihan.
Pada kondisi penglihatan yang baik, cahaya akan masuk melalui kornea dan lensa untuk dibiaskan tepat ke retina. Namun, pada penderita rabun jauh, kornea mengalami gangguan sehingga pembiasan cahaya tidak fokus ke retina dan malah menyebabkan pandangan kabur.
SMILE dilakukan dengan membentuk ulang kornea menggunakan laser sehingga cahaya bisa dibiaskan tepat ke retina. SMILE bertujuan untuk memperbaiki penglihatan pada penderita rabun jauh, baik dengan maupun tanpa astigmatisme (silinder).
Meski sama-sama dapat mengatasi rabun jauh, SMILE berbeda dengan LASIK. Jika dibandingkan dengan LASIK, SMILE memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Tidak memerlukan pembuatan sayatan besar di kornea (flap) sehingga risiko timbulnya gangguan, seperti terlepasnya kornea dari bola mata atau gangguan pada saraf kornea, lebih kecil
- Risiko terjadinya mata kering setelah prosedur lebih rendah
- Masa penyembuhan lebih cepat
- Lebih cocok untuk pasien yang aktif bergerak, karena tidak ada risiko flap bergeser atau terlepas
Tujuan dan Indikasi Operasi SMILE
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, SMILE dilakukan untuk memperbaiki masalah rabun jauh. Syarat penderita rabun jauh untuk bisa menjalani SMILE antara lain:
- Tingkat rabun jauh antara -1 hingga -10, dengan silinder (astigmatisme) antara 0–5 dioptri
- Usia di atas 22 tahun
- Ukuran minus kacamata tidak berubah selama 1 tahun terakhir
- Kondisi mata baik secara keseluruhan, terutama bagian kornea
Peringatan dan Kontraindikasi Operasi SMILE
Pasien perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan menjalani operasi SMILE. Pasien juga perlu memahami bahwa SMILE tidak selalu menghasilkan penglihatan yang sempurna dan membuat pasien tidak membutuhkan kacamata sama sekali.
Perlu diketahui, tidak semua orang bisa menjalani operasi SMILE. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak bisa atau perlu menunda operasi SMILE:
- Berusia kurang dari 18 tahun
- Sedang hamil atau menyusui
- Memiliki ukuran minus kacamata yang tidak stabil dalam setahun terakhir
- Memiliki riwayat jaringan parut atau keloid
- Memiliki luka goresan pada kornea (abrasi kornea)
- Memiliki kornea yang tidak cukup tebal
- Menderita glaukoma atau katarak
- Pernah menjalani operasi mata
- Menderita diabetes yang tidak terkontrol
- Mengalami gangguan sistem imun
- Menderita HIV/AIDS
Sebelum Operasi SMILE
Dokter akan meminta pasien untuk menjalani sejumlah pemeriksaan di bawah ini guna memastikan bahwa SMILE merupakan pilihan yang tepat untuk keluhan yang dialami pasien. Beberapa pemeriksaan tersebut adalah:
-
Pemeriksaan fungsi penglihatan pasien
Dokter akan mengukur tingkat keparahan rabun jauh pasien untuk mengetahui dengan pasti apakah pasien bisa menjalani operasi SMILE. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memastikan ketajaman penglihatan pasien stabil.
-
Pemeriksaan mata secara keseluruhan
Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada gangguan pada mata pasien. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko efek samping atau komplikasi yang dapat muncul saat atau setelah operasi.
-
Pemeriksaan ukuran pupil
Ukuran pupil yang ideal untuk dilakukannya prosedur ini adalah sekitar 6 mm ketika berada di ruang yang redup.
-
Pemeriksaan dan pengukuran ketebalan kornea mata
Hasil pengukuran kornea mata akan digunakan untuk menyesuaikan laser saat operasi.
Setelah pasien dipastikan bisa menjalani operasi SMILE, dokter akan menjelaskan rangkaian, manfaat, dan risiko operasi. Selanjutnya, dokter akan menjadwalkan operasi dengan pasien.
Pasien disarankan untuk ditemani oleh keluarga atau kerabat pada hari operasi SMILE dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar pasien bisa diantar pulang usai menjalani SMILE.
Prosedur Operasi SMILE
Prosedur SMILE umumnya berlangsung selama 10–15 menit. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dokter mata dalam prosedur SMILE:
- Mengatur laser berdasarkan ukuran yang sesuai dengan ukuran kornea pasien
- Memberikan bius dalam bentuk obat tetes mata, untuk membuat bagian yang ditangani mati rasa
- Memasang alat penyangga kelopak mata untuk mencegahnya berkedip
- Memasang cincin pengisap di mata untuk mengangkat dan meratakan kornea, serta mencegah mata bergerak
- Mengarahkan laser agar membuat bentuk piringan (lenticule) di bawah permukaan mata, kemudian membuat sayatan kecil pada kornea
- Mengangkat lenticule melalui sayatan yang telah dibuat, kemudian membentuk ulang permukaan kornea
Setelah Operasi SMILE
Setelah menjalani prosedur SMILE, pasien bisa pulang atau perlu menginap di rumah sakit, tergantung pada kondisi pasien. Pada pasien yang dibolehkan pulang, dokter biasanya menganjurkan pasien untuk beristirahat total setidaknya selama 1 hari penuh.
Pasien juga perlu rutin menggunakan obat tetes mata yang diresepkan oleh dokter. Hal ini penting untuk membantu proses pemulihan.
Pandangan pasien akan kabur setelah operasi, tetapi akan berangsur membaik seiring waktu. Kebanyakan pasien bisa kembali beraktivitas 1–2 hari setelah operasi. Namun, pasien harus menjaga mata untuk tidak terkena air hingga 3–5 hari.
Pada sebagian besar pasien yang menjalani SMILE, fungsi penglihatannya menjadi jauh lebih baik, bahkan mereka tidak lagi memerlukan kacamata. Namun, sebagian pasien mungkin akan tetap membutuhkan kacamata saat menjalani sejumlah aktivitas, seperti membaca atau mengemudi pada malam hari.
Komplikasi atau Efek Samping Operasi SMILE
Walaupun jarang terjadi, SMILE bisa menimbulkan efek samping sebagaimana operasi lain. Efek samping tersebut antara lain:
- Infeksi
- Radang pada area bekas operasi
- Penglihatan silau ketika berada di tempat yang terang
Pasien juga mungkin memperoleh hasil yang tidak sesuai harapan, misalnya penglihatan yang masih sedikit kabur. Meski demikian, kondisi tersebut bisa diatasi dengan menggunakan kacamata, lensa kontak, atau bedah laser tambahan.
Pada kasus yang jarang terjadi, operasi SMILE juga dapat menimbulkan komplikasi yang lebih berat, seperti:
- Penglihatan menjadi lebih buruk daripada sebelumnya dan tidak dapat dibantu dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak
- Kebutaan
Segera ke dokter jika Anda telah menjalani operasi SMILE dan mengalami gejala seperti mata terasa nyeri, merah, atau keluar cairan secara terus-menerus, serta penglihatan menjadi kabur.