Masturbasi pada wanita mungkin terdengar sebagai hal yang tabu. Padahal, aktivitas seksual ini merupakan hal yang normal dan memiliki beragam manfaat kesehatan, lho.
Ketika memasuki usia pubertas, hasrat seksual dan rasa ingin tahu lebih jauh tentang tubuh Anda sendiri akan muncul. Ketika sudah muncul dorongan tersebut, seorang perempuan bisa mencari kepuasan seksual. Salah satu caranya adalah dengan melakukan masturbasi.
Masturbasi adalah tindakan merangsang tubuh dengan cara menyentuh, meraba, atau memijat organ kelamin sendiri. Tujuan masturbasi adalah untuk memenuhi hasrat dan kepuasan seksual dengan mencapai orgasme.
Cara Masturbasi pada Wanita
Masturbasi pada wanita umumnya dilakukan dengan menyentuh dan memainkan klitoris dan area di sekitar vagina. Klitoris merupakan salah satu area paling sensitif pada tubuh wanita. Selain itu, masturbasi juga bisa dilakukan dengan cara menstimulasi payudara dan puting Anda.
Meski demikian, tidak semua cara stimulasi menyebabkan orgasme, karena pada dasarnya wanita cenderung menikmati setiap stimulasi yang dilakukan dan kenikmatan tersebut tidak selalu berujung pada klimaks.
Nah, supaya kegiatan masturbasi Anda menjadi lebih menyenangkan, cobalah beberapa cara masturbasi berikut ini:
1. Nyalakan aromaterapi
Coba nyalakan aromaterapi saat hendak mandi. Setelah aromaterapi dinyalakan, usapkan sabun ke seluruh tubuh dan mulailah menstimulasi area payudara, puting, dan vagina. Stimulasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan losion setelah Anda mandi.
2. Putar lagu yang digemari
Masturbasi dapat dilanjutkan di kamar tidur dengan diiringi musik favorit Anda. Sambil mendengarkan lagu yang seksi, berbaringlah dengan melebarkan kedua kaki dan gunakan cermin untuk melihat area vagina dan titik rangsangan (G-spot) Anda.
Stimulasi di area vagina dapat dilakukan dengan menggunakan pelumas yang bersih dan aman, seperti pelumas kondom. Jika tidak tersedia pelumas, Anda bisa menggunakan air liur. Cobalah untuk mengencangkan dan melemaskan otot dasar panggul dan nikmati sensasinya.
3. Coba stimulasi organ intim dengan jari
Anda juga bisa mencoba untuk memasukkan jari ke dalam vagina dengan menggerakan jari maju-mundur sambil menyentuh bagian klitoris. Anda juga dapat melakukan variasi gerakan dengan menyentuh payudara, puting, atau bagian tubuh lain yang sensitif secara bergantian.
4. Eksperimen dengan sex toys
Tidak hanya menggunakan jari, wanita juga bisa bermasturbasi menggunakan sex toys. Jika penasaran seperti apa rasanya bermasturbasi dengan alat bantu, ada banyak jenis sex toys yang bisa Anda coba, seperti vibrator.
Namun, jika ingin menggunakan sex toys, pastikan kebersihannya dan jangan menggunakannya bergantian dengan orang lain, ya. Hal ini guna mencegah terkena penyakit menular seksual.
Lakukan cara di atas dengan santai dan jangan terburu-buru. Anda bisa melakukan stimulasi sambil membayangkan bercinta dengan orang yang Anda cintai, menonton film, atau melihat gambar erotis.
Wanita biasanya lebih bergairah dengan kata-kata, jadi novel erotis juga dapat meningkatkan kepuasan seksual wanita saat melakukan masturbasi.
Manfaat yang Didapatkan dari Masturbasi
Selain bertujuan untuk memenuhi gairah seksual diri sendiri, masturbasi pada wanita juga memiliki beberapa manfaat bagi tubuh, di antaranya:
- Meringankan kram perut saat menstruasi
- Meningkatkan kualitas tidur
- Mengurangi stres dan memperbaiki mood
- Membasahi vagina, sehingga tercegah dari vagina kering
- Memperkuat otot panggul
- Menjadi sarana seks yang aman untuk mencegah kehamilan dan penyebaran penyakit menular seksual
- Membantu memahami cara mencapai orgasme
- Mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan hipertensi
Manfaat masturbasi pada wanita bisa diperoleh apabila dilakukan dengan tidak berlebihan. Terlalu sering masturbasi, baik dengan alat bantu atau tidak, berpotensi menimbulkan efek samping. Salah satunya adalah menyebabkan luka pada vagina Anda. Kondisi ini tentu dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.
Tak hanya itu, Anda juga perlu berhati-hati karena isiko kecanduan pun bisa muncul bila terlalu sering masturbasi. Kondisi ini tentunya akan berdampak negatif pada kehidupan pribadi Anda dan pasangan. Bila mengalami hal ini, jangan ragu untuk berkonsutasi dengan psikolog atau dokter.